Pengumpulan Data pemanfaatan tumbuhan Obat di Masyarakat

Untuk analisis tanah, masing-masing jalur diambil sampel tanah menggunakan bor tanah dengan kedalaman 0-20 cm dan dilakukan secara zig zag yaitu: disetiap satu jalur diambil sampel tanah. Jalur pertama di awal jalur, jalur kedua di tengah jalur jalur ketiga diakhir jalur, sampel diambil secara zig zag. Total sampel kantung tanah sesuai dengan jumlah jalur yang dibuat. Sampel tanah dibawa ke laboratorium tanah Fakultas Pertanian USU untuk diukur komposisi unsur-unsur hara tanah yang terkandung di dalamnya. Pada lokasi pengamatan, dilakukan pengukuran sifat fisik yang meliputi ketinggian dengan menggunakan altimeter, intensitas cahaya dengan luxmeter, suhu udara dengan termometer, suhu tanah dengan soil termometer, kelembaban udara dan kelembaban tanah dengan hygrometer, pH tanah dengan soil tester.

3.4.2. Pengumpulan Data pemanfaatan tumbuhan Obat di Masyarakat

Secara garis besar metoda penelitian untuk mengetahui jenis tumbuhan obat yang digunakan masyarakat merupakan gabungan metoda penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metoda Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode survey melalui cara menyebar Kuesioner Angket dan dilanjutkan dengan penelitan kualitatif. Pada tahap ini juga dilakukan wawancara terbuka mengenai nama daerah tumbuhan serta manfaat tumbuhan tersebut sebagai tanaman obat, dengan memperlihatkan potongan jenis tumbuhan, serta foto tumbuhan yang diambil dari Taman Nasional Gunung Leuser Sub Seksi Bukit Lawang. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam observasi awal ini adalah metoda purposive sampling yaitu teknik pemilihan informan dengan pertimbangan Universitas Sumatera Utara tertentu, dalam hal ini orang yang dianggap paling tahu tentang tumbuhan obat Sugiyono, 2008. Tokoh yang dipilih melalui metoda ini untuk diwawancarai adalah Tabib. Dari observasi awal ini diketahui data-data calon informan untuk tahap selanjutnya yang layak diwawancarai berdasarkan rekomendasi dari Tabib. Untuk lebih jelas teknik pengumpulan data tentang pemanfaatan tumbuhan obat di lokasi penelitian dilakukan dengan cara : 1. Mencari data tentang informan kunci dan jumlah masyarakat di sekitar Taman Nasional Sub seksi Bukit Lawang sebagai langkah pertama dalam pengambilan sampel di desa sekitar Bukit Lawang, Kabupaten Langkat yaitu desa Sampe Raya dan desa Timbang Lawan. 2. Wawancara dan Kuesioner Angket. Wawancara ditujukan kepada penduduk setempat antara lain: Tabib, masyarakatkeluarga yang mengetahui dan menggunakan tumbuhan untuk berbagai kebutuhan sehari hari dan penjaja ramuan tumbuhan obat di pasar-pasar tradisional di lokasi penelitian, dan sampel sebagai responden dari jumlah populasi masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Leuser dengan taraf kesalahan 5. Untuk Desa Sampe Raya jumlah populasi 2064 jiwa dan desa Timbang Lawan 2160 jiwa. Jadi jumlah responden dengan taraf kesalahan 5 adalah 320 jiwa Lampiran 11. Wawancara dilakukan pada masyarakat dengan menggunakan kuesioner. Wawancara pertama untuk mendapatkan data tumbuhan sebagai tumbuhan obat dan kegunaannya berasal dari informan kunci, selanjutnya wawancara dilakukan terhadap masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Lawang dapat dilihat pada lampiran 10 yang dibagi dalam 3 kelompok umur dengan Universitas Sumatera Utara pembagian sebagai berikut, Kelompok A dengan rentangan umur 19 sampai 39, kelompok B dengan rentangan umur 40-59, dan terakhir Kelompok C dengan rentangan umur 60 tahun, hal ini dilakukan untuk menggali pengetahuan mereka tentang tumbuhan obat kuisoner pada lampiran10. 3. Studi Kepustakaan, dengan membaca dan mencatat karya tulis berbagai penelitian khususnya yang ada hubungan dengan tumbuhan obat serta referensi mengenai kandungan metabolit sekunder tumbuhan yaitu: alkalod, flavanoid, terpenoid dan steroid. 3.5. Di Laboratorium 3.5.1. Identifikasi Jenis

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Komposisi Dan Potensi Karbon Tersimpan Pada Tegakan Di Hutan Resort Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser

0 58 82

Analisis Kerusakan Hutan Di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah VI Besitang

8 83 139

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 35 133

Keanekaragaman tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di hutan terfragmentasi Kebun Raya Cibodas serta pemanfaatannya oleh masyarakat lokal

3 9 106

Keanekaragaman jenis tumbuhan obat di hutan taman nasional gunung gede pangrango

1 4 4

Tumbuhan Bawah Liar yang Berperanan sebagai Tumbuhan Obat di Daerah Gunung Andam Taman Nasional Gunung Halimun

0 11 5

Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pasca Erupsi Merapi di Taman Nasional Gunung Merapi, Yogyakarta

1 4 23

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11