Dengan melihat pernyataan pemerintah di atas maka dapat dipastikan orang yang mengalami cacat akan mendapatkan hambatan dan rintangan
dalam melakukan berbagai aktivitas dalam hidupnya. Dengan demikian, masa depan penyandang cacat selamanya akan menjadi gelap dan suram, sehingga
ia tidak dapat memperbaiki hidup ke taraf yang lebih baik lagi. Masalah ketunanetraan sesungguhnya bukan hanya menjadi masalah
bagi si penyandangnya, melainkan masalah bagi seluruh komponen dan masyarakat dan bangsa, karena sesungguhnya penyandang tunanetra
merupakan bagian dari kesatuan masyarakat Indonesia. Penyandang tunanetra sesungguhnya mempunyai bakat dan kemampuan yang tidak jauh berbeda
dengan orang normal lainnya. Kemampuan dan bakat penyandang dapat diberdayakan dengan baik, yaitu dengan jalan mengajarkan keterampilan dan
memberikan mereka sedikit kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.
2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Ketunanetraan
Ada beberapa faktor ketunanetraan, di antaranya yaitu: faktor keturunan bawaan, faktor ketuaan, faktor kecelakaan dan faktor penyakit:
a. Faktor keturunan bawaan
“Merupakan sebagai proses dari pertumbuhan dan perkembangan anak sewaktu masih dalam kandungan yang disebabkan oleh ibu
hamil yang mengalami gangguan atau karena unsur-unsur penyakit yang bersifat menahun, sehingga merusak sel-sel darah tertentu
selama pertumbuhan janin dalam kandungannya.”
3
3
Sukini Pradopo, Pendidikan Anak-anak Tunanetra, hal. 23
b. Faktor ketuaan
Usia lanjut akan mudah mengalami beberapa penyakit, seperti hipertensi dan katarak. Katarak merupakan penyakit kebutaan yang
dialami oleh orang lanjut usia dan sebetulnya katarak dapat disembuhkan dengan jalan operasi, tetapi karena faktor usia maka
sebagian orang lanjut usia tidak melakukan operasi dan dianggapnya sebagai rotasi dari perjalanan hidup manusia.
c. Faktor kecelakaan
Kecelakaan akan membuat orang yang mengalaminya menjadi trauma dan akan menyebabkan menjadi cacat. Orang yang pekerjaannya
menjadi tukang las akan mudah menderita kerusakan pada matanya, karena pekerjaannya itu selalu berhubungan dengan sinar ultra violet.
Atau karena kecelakaan akibat jatuh dan terbentur benda tumpul yang mengakibatkan sel syaraf mata terputus.
d. Faktor penyakit
1 Jenis-jenis penyakit yang dapat menyebabkan ketunanetraan,
adalah Glaukoma, adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peningkatan tekanan bola mata,
penggunaan pupil syaraf optik dengan efek lapangan pandangan mata.”
4
2 Katarak adalah pengeruhan lensa mata. Katarak ada dua jenis,
yaitu katarak lunak dan katarak keras. Katarak lunak terjadi
4
Sidarta Ilyas, Kedaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2000, Cet. Ke-2, Jilid 2, hal. 97
pada anak-anak, sedangkan katarak keras biasanya terjadi pada orang lanjut usia.
5
3 Trakoma adalah penyakit pada permukaan kelopak mata bagian
dalam yang terlihat seperti bintik-bintik merah dan terasa sangat gatal, kalau tidak ditangani secara segera akan mengalami
kebutaan.
6
Terdapat pendapat lain yang menjelaskan tentang penyebab ketunanetraan. Anastasia memjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan
ketunanetraan, yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. a.
Fakto endogen
Ialah faktor yang sangat erat kaitannya dengan keturunan dan pertumbuhan seorang anak dalam kandungan:
1 Perkawinan antar keluarga perkawinan antar keluarga yang
dekat dan perkawinan antar keluarga tunanetra itu sendiri. 2
Mempunyai orang tua atau nenek moyang yang tunanetra dengan kata lain, pengaruhnya bersifat herediter.
3 Gangguan yang diderita ibu pada saat hamil atau karena unsur-
unsur penyakit yang bersifat menahun misalnya TBC sehingga merusak pertumbuhan janin. Anak tunanetra yang lahir karena
faktor endogen memperlihatkan ciri-ciri bola mata yang normal tetapi tidak dapat menerima persepsi sinar cahaya kadang-
kadang pada bola matanya tertutup selaput putih atau keruh.
5
Sidarta Ilyas, Kedaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata, hal. 84
6
Sidarta Ilyas, Kedaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata, hal, 70
b. Faktor eksogen
Faktor lain misalnya seseorang mengalami penyakit seperti: 1
Exeropphalnea, yakni suatu penyakit karena kekurangan vitamin A. Penyakit ini terdiri atas stadium buta senja, stadium selaput
putih kiri kanan dan selaput bening kelihatan kering dan stadium bening menjadi lunak, keruh, dan hancur.
2 Trachoma, dengan gejala bintil-bintil pada selaput putih dengan
perubahan pada selaput bening dan stadium terakhir selaput putih menjadi keras sakit dan luka.
3 Katarak, glukoma dan lain-lain penyakit yang dapat menimbulkan
ketunanetraan. c.
Faktor eksogen lain ialah kecelakaan yang langsung dan tidak langsung mengenai bola mata, misalnya kecelakaan karena
kemasukan kotoran barang keras, benda tajam, atau barang cairan yang berbahaya.
d. Penyakit kelamin, sipilisraja singa, diabetes meletus, tekanan darah
tinggi, stroke, dan radang kantung air mata.
7
B. Sosialisasi