dalam bentuk pengajian, peringatan hari besar, Maulid dan sebagainya yang bisa diikuti oleh kalangan tunanetra. Banyaknya syiar dan kegiatan keagamaan itu
sangat mungkin karena mayoritas penduduk Tangerang Selatan adalah muslim. Berdasarkan komposisi penduduk menurut agama, pemeluk agama Islam
yaitu sebanyak 90,98. Penduduk selebihnya memeluk agama Protestan 4,07, Kristen 3,14, Budha 1,21 dan Hindu 0,60. Komposisi penduduk
berdasarkan agama ini diolah dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan. Karena ada ketidakcocokan antara jumlah total
penduduk yang ada dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 20072008 yang digunakan sebagai acuan, angka yang digunakan adalah angka persentase
dan bukan angka absolut dengan asumsi bias tersebar ke dalam semua kelompok data.
Sarana peribadatan yang tersedia untuk para pemeluk agama adalah mesjid sebanyak 436 buah, langgarmushola 1.268 buah, gereja 42 buah, viharakuil 7
buah. Pondok pesantren berjumlah 24 buah dengan 66 orang kiai dan 295 orang ustadz serta 4.405 orang santri.
2
C. Status Sosial Ekonomi
Kategori status sosial ekonomi dalam penelitian ini mengikuti penjelasan Badan Pusat Statistik BPS tentang klasifikasi masyarakat miskin yang
mendapatkan Bantuan Langsung Tunai BLT.
3
2
Data penulis peroleh dari http:tangerangselatankota.go.idcompilation_sosial.php, diakses pada tanggal 28 Maret 2010
3
Rumah tangga penerima BLT ditentukan berdasarkan 14 variabel dan diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu Sangat Miskin, Miskin dan Mendekati Miskin. Tingkat kesejahteraan
keluarga terbagi ke dalam 5 kategori yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera Tahap I, Sejahtera Tahap II, Tahap III dan Tahap III Plus. Data diambil dari dari
Berdasarkan tingkat kesejahteraan, jumlah keluarga dengan tingkat kesejahteraan Pra Sejahtera adalah sebesar 8.789 Keluarga atau 3,65 dari total
24.700 keluarga, sedangkan tingkat kesejahteraan KS I adalah sebesar 39.319 Keluarga atau 16,34. Sisanya, yaitu sebanyak 192.592 Keluarga atau 80,01
adalah Keluarga Sejahtera Tahap II, Tahap III dan Tahap III Plus.
Berdasarkan validasi data Bantuan Langsung Tunai BLT yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2008, jumlah rumah tangga penerima Bantuan Langsung
Tunai BLT di Kota Tangerang Selatan adalah sebanyak 19.104 RT. Jumlah penerima paling banyak di Pamulang yaitu sebanyak 5.963 rumah tangga,
sedangkan paling sedikit di Ciputat Timur yaitu sebanyak 1.685 rumah tangga. Dapat terjadi perbedaan angka antara masyarakat miskin dalam BLT dengan
masyarakat miskin berdasarkan tingkat kesejahteraan BKKBN karena terdapat perbedaan kriteria dan kategori dalam penentuan kelompok masyarakat miskin.
Berkenaan dengan status sosial para informan, dari hasil wawancara yang penulis lakukan, status sosial mereka dapat penulis gambarkan dalam tabel berikut
ini.
http:tangerangselatankota.go.idcompilation_sosial.php, diakses pada tanggal 28 Maret 2010. pengertian dari masing-masing tingkatan ekonomi suatu keluarga tersebut: a Keluarga pra-
sejahtera, adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan, b Keluarga sejahtera 1, adalah keluarga-keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tapi belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan : ibadah, protein, pakaian, ruang interaksi
keluarga, keadaan sehat, penghasilan,baca tulis dan KB. c Keluarga sejahtera 2, adalah keluarga- keluarga yang telah memenuhi kebutuhan dasarnya juga telah memenuhi seluruh kebutuhan sosial
psikologisnya,tetapi belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengembangannya: peningkatan agama, nabung, interaksi, kegiatan di masyarakat dan mampu memperoleh informasi. d Keluarga
sejahtera 3, adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya, kebutuhan sosial psikologisnya dan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan yang
maksimal kepada masyarakat secara teratur materil dan keuangan serta berperan aktif seperti jadi pengurus. e Keluarga sejahtera 3 plus, adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya, dasar, sosial psiklogis, pengembangannya dan beri sumbangan secara berkelanjutan.
Tabel 2 Status sosial ekonomi para informan
No Inisial Informan
Tingkat Ekonomi 1
2 3
4 5
NS BJ
ARK EM
AS Keluarga Sejahtara II
Keluarga Sejahtara II Keluarga Sejahtara III
Keluarga Sejahtara II Keluarga Sejahtera I
Dari penjelasan BPS tentang klasifikasi masyarakat miskin yang layak mendapatkan BLT, maka para informan dalam penelitian ini masuk dalam
kategori bukan masyarakat miskin. Indikatornya adalah bahwa para informan tersebut tidak termasuk orang yang mendapatkan BLT.
D. Visi dalam Hidup