Perikanan Budidaya Sektor Perikanan

Meskipun jumlah armada kapal motor cukup besar, namun kegiatan operasional penangkapan ikan sebagian besar masih terkonsentrasi pada daerah penangkapan ikan di wilayah perairan pantai sejauh 4 mil maupun 12 mil laut. Nelayan yang terlibat dalam kegiatan Perikanan tangkap di Kabupaten Deli Serdang dibedakan kedalam nelayan penuh, nelayan sambilan dan nelayan sambilan tambahan. Seperti yang terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah Nelayan Penangkap Ikan di Laut Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 Sumber: Statistik PerikananDinas Perikanan Kab. Deli Serdang, 2008.

4.3.2. Perikanan Budidaya

Selain menangkap ikan di laut, masyarakat juga melakukan budidaya ikan diberbagai wadah antara lain air payau dan air tawar kolam. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini: Tabel 10. Produksi Budidaya Perikanan di perairan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 Air Tawar No Kecamatan Air Payau Tambak Kolam Sawah Kolam Air Deras 1 Labuhan Deli 400,70 4,49 - - 2 Hamparan Perak 1.159,52 14,25 - - 3 Percut Sei Tuan 1.433,78 16,93 - - 4 Pantai Labu 709,28 1,28 - - Sumber: Statistik PerikananDinas Perikanan Kab. Deli Serdang, 2008. No Kecamatan Nelayan Penuh Nelayan Sambilan Nelayan Sambilan Tambahan Total 1 Labuhan Deli 493 1.480 26 1.999 2 Hamparan Perak 656 2.026 36 2.718 3 Percut Sei Tuan 675 2.455 43 3.173 4 Pantai Labu 1.161 2.994 55 4.210 Universitas Sumatera Utara Aktivitas budidaya perikanan yang dilakukan masyarakat di empat kecamatan, sebagian besar dilakukan di air payau sementara untuk air tawar, masyarakat hanya memanfaatkan pengelolaan dan pembudidayaan ikan dengan membuat kolam. Tabel 11. Luas Areal Budidaya Perikanan Ha Kabupaten Deli Serdang No Kecamatan Budidaya Tambak Kolam Sawah sungai 1 Labuhan Deli 176,5 2,5 - - 2 Hamparan Perak 421,2 8,2 - - 3 Percut Sei Tuan 281,1 9,1 - - 4 Pantai Labu 221,5 1,0 - - Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang, 2008. Berdasarkan data 2008 disampaikan kegiatan masyarakat yang membudidayakan ikan di sawah dan kolam air deras belum ada, sedangkan jumlah rumah tangga yang melakukan kegiatan budidaya perairan di wilayah pesisir Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Kabupaten Deli Serdang Air Tawar No Kecamatan Air Payau Tambak Kolam Sawah Kolam Air Deras 1 Labuhan Deli 32 4 - - 2 Hamparan Perak 79 8 - - 3 Percut Sei Tuan 63 9 - - 4 Pantai Labu 47 1 - - Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang, 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Produksi Tahunan Menurut Sub Sektor Perikanan Perkecamatan Ton Kabupaten Deli Serdang No Kecamatan laut Tambak Kolam Perairan Umum 1 Pantai Labu 6.148,73 709,28 1,28 18,02 2 Percut Sei Tuan 5.044,32 1.433,78 16,93 26,17 3 Labuhan Deli 3.041,30 400,70 4,46 34,03 4 Hamparan Perak 4.161,85 1.159.52 14,25 29,12 Total 18.396,20 3.703,28 36,92 107,34 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang, 2008. Pembangunan perikanan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kabupaten Deli Serdang seluruhnya, merata dan berkeadilan. Dalam kondisi ini pembangunan perikanan merupakan bagian yang sangat penting untuk meningkatkan pemerataan dan keadilan dalam pembangunan daerah. Dengan dukungan pembangunan lintas sektoral maka keterkaitan antar sektor akan menjadi lebih kuat yang memberi dukungan kepada percepatan pembangunan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sebagai bagian inti dari prioritas pembangunan daerah, pelaksanaan pembangunan perikanan harus sinergis dengan pembangunan sektor lainnya dengan selalu mengacu kepada Program Pembangunan Daerah Kabupaten Deli Serdang dan hasil penjaringan aspirasi masyarakat serta identifikasi yang akurat tentang, kendala, kelemahan dan peluang maupun antisipasi dinamika lingkungan global yang memunculkan tantangan yang dihadapi BAPPEDA, 2003. Pembangunan perikanan didasarkan kepada strategi dan kebijaksanaan penerapan sistem agribisnis secara terpadu kearah terwujudnya perikanan yang modren, efisien dan tangguh dengan dasar-dasar pokok pembangunan perikanan. Universitas Sumatera Utara Strategi dasar yang ditempuh dalam pembangunan perikanan di Kabupaten Deli Serdang, yaitu: 1. Memfasilitasi perkembangan usaha perikanan melalui pembangunan sarana dan prasarana yang diperlukan. 2. Optimalisasi penggunaan sumberdaya lokal seperti lahan, air, plasma nutfah, tenaga kerja, modal dan teknologi. 3. Pengembangan spektrum pembangunan perikanan melalui diversifikasi sumber daya teknologi produksi dan konsumsi. 4. Penerapan teknologi perikanan spesifik lokalita secara dinamis. 5. Meningkatkan efisiensi didalam sistem agribisnis untuk memproduksi bahan barang yang mampu bersaing yang akan memberikan keuntungan bagi produsen dan konsumen. 6. Mendorong peningkatan peran serta masyarakat yang sebesar-besarnya dalam mengembangkan usaha perikanan yang berorientasi pada mekanisme pasar. 7. Mengembangkan teknologi spesifik lokal yang ramah lingkungan dalam rangka mendorong terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas. 8. Mengembangkan koordinasi perencanaan pembangunan perikanan secara berjenjang dari tingkat desa sampai tingkat propinsi maupun nasional BAPPEDA, 2003. Kawasan perikanan secara umum perlu ditata untuk mendukung kegiatan produksi yang berkualitas dan kontinyu guna memberikan suplai bahan baku yang mantap dan berkelanjutan. Kebijaksanaan yang dikembangkan adalah meningkatkan Universitas Sumatera Utara peran masyarakat dalam kegiatan pembangunan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat bermanfaat dan berkesinambungan. Kebijakan pokok pembangunan perikanan adalah: 1. Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana. Dengan bergesernya peranan pemerintah dalam proses pembangunan dari perilaku menjadi regulator, fasilitator dan dinamisator maka diperlukan berbagai kebijakan yang dapat merangsang keterlibatan pihak swasta, organisasi profesi, LSM dan organisasi petani untuk melakukan pengembangan sarana dan prasarana perikanan. Dalam kaitannya dengan peningkatan produksi, maka kebijakan pembangunan sarana dan prasarana perlu diarahkan pada sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha perikanan dan maupun merangsang para investor untuk melakukan usaha sarana seperti sarana jalan usaha tani, pengairan, balai benih, saprodi serta transportasi dan telekomunikasi. 2. Kebijakan Pengembangan dan Adopsi Teknologi Budidaya. Upaya memicu produksi perikanan dengan pola tradisional terbukti tidak dapat mengimbangi kesenjangan antara kebutuhan pangan dengan produksi sehingga diperlukan terobosan dalam pengembangannya. Dalam kaitan ini diperlukan ketersediaan teknologi untuk dikembangkan dan diadopsi sesuai dengan kemampuan pengetahuan dan kebutuhan masyarakat BAPPEDA, 2003. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN