1.2. Perumusan Masalah
Sejalan dengan meningkatnya kegiatan pembangunan dan perkembangan pemukiman serta perkotaan ke arah pesisir, maka terlihat jelasnya degradasi
sumberdaya pesisir. Salah satu degradasi sumberdaya pesisir yang cukup menonjol adalah degradasi hutan mangrove sebagai akibat pembukaan lahan atau konversi
menjadi peruntukan lain. Selain konversi, degradasi hutan mangrove juga terjadi sebagai akibat pemanfaatannya yang intensif untuk arang, bahan konstruksi atau
bahan konstruksi kertas serta pemanfaatan langsung lainnya. Untuk itu masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan
pada hal-hal sebagai berikut: 1.
Bagaimana perkembangan perubahan lahan hutan mangrove di wilayah pesisir menjadi lahan berbagai peruntukan lain terhadap produksi perikanan.
2. Seberapa jauh tingkat peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian hutan
mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Deli Serdang. 3.
Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kelompok masyarakat sebagai organisasi dalam masyarakat terhadap tingkat peran serta dalam upaya pelestarian ekosistem
hutan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Deli Serdang.
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan
Tujuan dari penelitian Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Deli Serdang adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui perkembangan perubahan lahan hutan mangrove menjadi
lahan untuk berbagai peruntukan lain terhadap produksi perikanan. 2.
Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Kabupaten Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat
sebagai organisasi masyarakat terhadap tingkat peran serta dalam upaya pelestarian hutan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Deli Serdang.
1.3.2. Manfaat
Manfaat pengelolaan sumberdaya pesisir terpadu, berkelanjutan berbasis masyarakat di Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai pedoman, arahan dan metoda
bagi para pemangku kepentingan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan berbagai kegiatan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir
melalui pemanfaatan dan perlindungan sumber daya perikanan sesuai dengan daya dukung lingkungan.
1.4. Hipotesis
1. Perubahan lahan hutan mangrove menjadi lahan berbagai peruntukan
berdampak pada produksi perikanan. 2.
Karakteristik secara individu mempunyai hubungan dengan tingkat peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian hutan mangrove.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik masyarakat secara kelompok sebagai suatu organisasi dalam
masyarakat mempunyai hubungan dengan tingkat peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian hutan mangrove dan perbaikan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup
yang meliputi
kebijaksanaan, penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup Pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997. Gagasan pembangunan berkelanjutan di Indonesia telah diupayakan di dalam
program dan strategi pengelolaan lingkungan sebagaimana tertuang dalam dokumen Agenda 21 Indonesia, yang merumuskan stategi nasional untuk pembangunan
berkelanjutan yang dikelompokkan menjadi empat area yakni: 1 pelayanan masyarakat, 2 pengelolaan limbah, 3 pengelolaan sumberdaya tanah, dan
4 pengelolaan sumberdaya alam Mitchell, et al, 2007. Pengelolaan sumberdaya alam merupakan agenda keempat dalam agenda 21
Indonesia. Tiga sub-agenda dirumuskan dalam agenda ini yakni: 1 Konservasi keanekaragaman Hayati, 2 Pengembangan bioteknologi, dan 3 Pengelolaan
Terpadu wilayah pesisir dan lautan Mitchell, et al, 2007.
Universitas Sumatera Utara