di satu sisi anggota keluarga di tuntut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga demi kelangsungan hidup keluarganya, di sisi lain untuk melakukan aktivitas
pelestarian hutan mangrove dibutuhkan pengorbanan serta pemahaman akan pentingnya lingkungan lestari yang tentunya tidak begitu saja dapat memberikan hasil
yang memuaskan guna pemenuhan kebutuhan keluarganya dalam waktu singkat. Yacub et al 1995 mengatakan bahwa pertambahan jumlah anggota keluarga
yang tidak diimbangi oleh tingkat pendapatan yang ada dalam keluarga tersebut mengakibatkan keluarga tersebut hanya dapat melangsungkan hidupnya dalam
kondisi yang rendah. Rendahnya mutu hidup tercermin dalam kemelaratan dan kemiskinan, kebodohan yang pada akhirnya menimbulkan sikap masa bodoh dan
sikap yang menggantungkan nasib kepada takdir, sementara itu untuk kegiatan pelestarian hutan mangrove membutuhkan pengorbanan tidak hanya waktu, tenaga
tetapi juga biaya, hal ini diduga penyebab rendahnya tingkat peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Deli Serdang.
d. Analisis hubungan antara umur dengan tingkat peran serta
Dari hasil uji Chi-kuadrat Lampiran 1, X
2
hitung 33.607 X
2
tabel 28.296, maka Hi diterima ada hubungan antara umur terhadap tingkat peran serta masyarakat
dalam upaya pelestarian hutan mangrove melalui kegiatan penyuluhan, ini dapat diartikan dengan bertambahnya umur seseorang memberikan peran serta meskipun
kecil untuk ikut ambil bagian dalam pelestarian hutan mangrove. Artinya seseorang yang telah berumur lebih tinggi telah merasakan, membandingkan kondisi hutan
mangrove pada saat masih dalam keadaan baik dan sekarang kondisinya yang sudah
Universitas Sumatera Utara
rusak, dengan demikian mereka yang umurnya lebih tua lebih aktif berperan serta yang umurnya masih mudah enggan melaksanakan program penanaman dan
pemeliharaan. Hartono dan Azis 1990 berpendapat bahwa seseorang dikatakan matang atau
dewasa untuk melakukan sesuatu aktivitas atau kegiatan tidak diukur dari umur seseorang melainkan dilihat dari tingkat berpikirnya. Budiman 2000 mengatakan
memang manusia dapat dirubah setelah dewasa, bagaimanapun juga pembangunan pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan manusia. Manusia yang dibangun
adalah manusia yang kreatif dan untuk bisa kreatif manusia tersebut harus merasa bahagia, aman dan terbebas dari rasa takut.
e. Analisis hubungan antara lama bermukim dengan tingkat peran serta
Lama masa bermukim juga mempengaruhi tingkat peran serta dalam hal penenanaman dan pemeliharaan hutan mangrove. Dari hasil uji Chi-kuadrat
Lampiran 7, X
2
hitung 28.870 X
2
hitung 28.296, maka Hi diterima, ada hubungan antara masa lama bermukim terhadap tingkat peran serta masyarakat dalam upaya
pelestarian hutan mangrove melalui kegiatan penyuluhan, hal ini dimungkinkan karena responden telah merasakan dan membandingkan manfaat dan kegunaan dari
hutan mangrove sehingga mereka terpanggil untuk dapat memelihara, menanam dan melestarikan hutan mangrove, sedangkan untuk frekuensi aktivitas mengikuti
penanaman dan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa atau lembaga desa menunjukkan ada hubungan antara masa lama bermukim dengan tingkat peran
serta masyarakat memberikan peran serta yang positif maka dapat diartikan masa
Universitas Sumatera Utara
bermukim seseorang di suatu tempat yang cukup lama cenderung untuk memberikan peran serta.
Sunarto et al 1998 berpendapat bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan atau komunitas di lokasi yang sama dan telah berlangsung cukup lama,
dengan sendirinya akan menghasilkan suatu ikatan yang secara fisikologis apabila dilakukan secara terus-menerus akan menjadi akrab dengan kondisi tersebut.
Lebih lanjut Sunarto et al 1998 juga berpendapat bahwa terjadinya perlawanan petani karena ketegangan yang dipendam dalam waktu lama kumulatif,
dan tidak dapat diatasi. Perlawanan terjadi oleh karena adanya ketidakpuasan akan kondisi yang terjadi.
Dari kenyataan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa masa lama bermukim mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat peran serta masyarakat.
Rendahnya tingkat peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove ini dikarenakan adanya kecemburuan masyarakat sekitar dan ketidakpuasan akan kondisi
yang terjadi, karena selama ini masyarakat hanya menjadi korban pelaku pembangunan, sedangkan masyarakat di luar kawasan yang menikmati hasil dari
eksploitasi pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
5.13. Karakteristik Secara Kelompok Sebagai Suatu Organisasi dalam