2. Tingkah laku dan kegiatan mempunyai arti konkrit yang dapat diamati
dengan panca indra, sehingga tingkah laku mudah diikenal dan mudah dipelajari.
3. Lingkungan yaitu tempat manusia hidup, berinteraksi, menyesuaikan diri,
dan mengembangkan dirinya. Individu menerima pengaruh dari lingkungan.
Pendapat Aminuddin diatas menunjukan bahwa mempelajari jiwa manusia harus dilihat dari tingkah laku dan perbuatan individu yang berdasarkan tingkah
lakunya sehari-hari.
1.6.3 Pendekatan Psikologi
Pendekatan psikologis adalah pendekatan yang bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja mambahas peristiwa perilaku yang beragam. Bila ingin
melihat dan mengenal manusia dalam hal ini tokoh-tokoh cerita hikayat Sri Putih Cermin lebih dalam diperlukan psikologi.
Penjelasan ke dalam batin atau kejiwaan untuk mengetahui lebih lanjut tentang seluk-beluk manusia yang unik merupakan sesuatu yang merangsang dan
sangat menarik. Banyak penulis dan peneliti sastra yang mendalami masalah psikologi untuk dapat memahami karya sastra dengan bantuan psikologi.
Para tokoh psikologi memberikan inspirasi untuk pemecahan misteri tingkah laku manusia melalui teori-teori psikologi. Di antaranya adalah teori
Universitas Sumatera Utara
psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud, Freudlah yang secara langsung berbicara tentang proses penciptaan seni sebagai akibat tekanan dan timbunan
masalah di alam bawah sadar yang kemudian disublimasikan ke dalam bentuk penciptaan karya seni.
Teori-teori mengenai psikologi sastra terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu Reokhan dalam Aminuddin 1990:89 mengatakan bahwa,
”.....psikologi sastra sebagai salah satu disiplin ilmu ditopang oleh tiga pendekatan studi, yaitu 1 pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek psikologis penulis
dalam proses kreatif yang mengkaji terproyeksi lewat karya ciptaannya, 2 pendekatan tesktual, yang mengkaji aspek psikologis sang tokoh dalam karya
sastra dan 3 pendekatan reseptif pragmatis yang mengkaji aspek psikologi pembaca yang terbentuk setelah melakukan dialog dengan karya sastra yang
dinikmatinya serta proses rekreatif yang ditempuh dalam menghayati teks sastra tersebut”.
Dalam pembahasan ini penulis mengunakan pendekatan tekstual yaitu mengkaji aspek psikologis sang tokoh dalam karya sastra. Sebagai salah satu
pendekatan dalam studi psikologi sastra pendekatan tekstual pada mulanya hanya bertumpu pada pendekatan psikologi dalam atau psikologi analisis yang
dikembangkan Freud. Sekarang pendekatan tekstual tidak hanya bertumpu pada pendekatan psikologi analisis, tetapi juga pendekatan-pendekatan psikologi yang
lain seperti pendekatan psikologi kognitif, behavioral dan pendekatan eksistensial. Pendekatan psikologis kognitif berangapan kepribadian manusia dibentuk
oleh faktor agen internal atau pembawaan. Pendekatan psikologis behavioral berpijak pada angapan bahwa kepribadian manusia adalah hasil bentukan dari
lingkungan tempat ia berada. Pendekatan psikologi eksistensial menegaskan
Universitas Sumatera Utara
bahwa manusia membentuk dirinya sendiri dalam pola jalan hidup yang dipilihnya sendiri.
Jadi, dari uraian di atas dapat diketahui begitu luasnya materi psikologis sastra. Dalam pembahasan penelitian ini mengunakan pendekatan tekstual dengan
teori behavioral. Pendekatan behavioral. Mengabaikan faktor pembawaan lahir seperti, kecerdasan, bakat, insting dan lain-lain. Dengan kata lain manusia
dianggap sebagai produk lingkungan. Manusia menjadi jahat, beriman, penurut, berpandangan luas atau kolot adalah hasil dari bentukan lingkungannya.
Berdasarkan hal ini, perilaku manusia disebut sebagai respon yang akan muncul kalau ada stimulus tertentu yang berasal dari lingkunganya. Perilaku
manusia selalu dipandang dalam bentuk hubungan stimulus dan respon atau stimulus respon. Mengenal pendekatan behavioral lebih lanjut Roekhan dalam
Aminuddin 1990:96 mengatakan bahwa : ”.....Untuk menerapkan pendekatan behavioral dalam studi sastra, haruslah
dilakukuan dengan mengikuti tahapan berikut : 2
Mencari dan menentukan tokoh cerita yang akan dikaji 3
Menelusuri perkembangan karakter sang tokoh yang dikaji. Penelusuran ini dapat dilakukuan terhadap
a lakukan sang tokoh b dialog sang tokoh
c pemikiran sang tokoh. 4
Mengidentifikasi perilaku sang tokoh dan mendeskripsikan serta mengklasifikasikanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
macam-macam perilaku yang telah ditujukan oleh sang tokoh sebagai landasan untuk mengidentifikasi lingkungan yang telah
membentuk perilakunya. 5
Menghubungkan perilaku yang muncul dengan lingkungan yang melatarinya.
Universitas Sumatera Utara
1.6.4 Hubungan sastra dengan psikologis