selamat pergi kirim salamku kepada Sri Dewi Bidadari dan Marajaya yang takkan kembali, karena putus hubungan antara kayangan dengan bumi ”
Sesudah itu ia pun tertawa terbahak-bahak : “Ha haha Hi hihi bebas bebas aku bebas Ha haha Marajaya tiada berdaya dan aku merdeka seperti
sediakala Boleh memakan segala apa yang aku suka Manusia daging manusia ha ha ha ”
Halaman 58 paragraf 6
4.4 Jin Jembalang
Tamak
Jin Jembalang betul-betul jin yang sangat tamak ia sudah memiliki beberapa permaisuri tetapi masih ingin menjadikan Sri Putih Cermin menjadi
permaisurinya juga. Heranlah Jin Jembalang melihat hasil buruan dayang-dayangku sekalian
Buka pintu cahaya semuanya aku ingin melihat rupa buruan ini dengan lebih jelas lagi….
Sesudah semua pintu cahaya terbuka, tiba-tiba terdengarlah ketawa hebat Jin Jembalang karena gembira yang amat dahsyat pula. “HA HA HA kalau
begini, aku mau semuanya Inilah baru bakal permaisuriku idaman hatiku HA HA HA.” Rasanya aku tak sabar lagi ” lalu diperintahnya kepada dayang-dayang
“bawa dia ke bilik peraduanku koyakkan pakaiannya semuanya ganti dengan pakaian Istana Baiduri malam ini juga ia kujadikan permaisuriku Ha haha”
halaman 33 paragraf 5
4.5 Tuanku Indra Bestari
Universitas Sumatera Utara
Suka akan kerukunan dan kedamaian
Hidup rukun, aman dan sentosa itu merupakan dambaan setiap manusia, hal itulah juga yang diinginkan oleh Raja Indra Bestari. Tuanku Indra Bestari
ingin bisa rukun dengan adiknya Tuanku Indra Bongsu. Dan inilah pulalah pangkal perselisihan antara baginda dengan adiknya
datang Tuanku Indra Bongsu. Tiap hari adiknya datang menuntut supaya pemerintahan segera diserahkan kepadanya, sebelum rakyat mengetahui peristiwa
yang memalukan ini, tetapi tetap dengan lemah lembut ditolak oleh baginda : “wahai sabarlah Tuanku adik jika kelak abang tiada dipercayai rakyat, tentu adik
jua yang menjadi Raja”. Tetapi Tuanku Indra Bongsu tiada sabar lagi, lalu katanya : “Aku sudah
bosan mendengar perkataan sabar itu Jika Tuanku abang tak hendak segera menyerahkan kerajaan ini kepadaku…. Heh heh heh…….” Katanya lagi sambil
menejek, “tentu akan abang rasai akibatnya kelak” “Hai, Kenapa Tuanku adik bercakap begitu ? lupakah kita bersaudara
kandung. Kerena persaudaraan inilah makannya peristiwa yang memalukan itu sangat mendesakku untuk menggantikan abang dengan segera Ingat jika tiga
hari lagi abang masih berkeras……berbahaya”. halaman 38 paragraf 3
4.6 Tuan Indra Bongsu
Keras Kepala
Universitas Sumatera Utara
Tuan Indra Bongsu sungguh memiliki sifat keras kepala, ia memaksa kakaknya Tuanku Indra bestari menyerahkan tahta kerajaan kepadanya. Hal ini
dijelaskan seperti dibawah ini. “Aku sudah bosan mendengar perkataan sabar itu Jika Tuanku abang tak
hendak segera menyerahkan ini kepadaku ….., tentu abang rasai akibatnya kelak”.
Halaman 38 paragraf 3
4.7 Tiga raksasa para penjaga istana kayangan