Pengertian Usaha Kecil dan Menengah Jenis-jenis Usaha Kecil Menengah

Selain pembiayaan, penyaluran dana BMT juga dapat dimanfaatkan kepada investasi pada sector riil, investasi atau piutang usaha. Pada dasarnya, kegiatan sektor riil juga merupakan bentuk pengaluran nana BMT. Namun, berbeda dengan kegiatan sektor jasa keuntungan yang penyalurannya berjangka waktu tertentu, penyaluran dana pada sektor riil bersifat permanin atu jangka panjang dan terdapat unsur kepemilikan di dalamnya. Penyaluran dana ini selanjutnya disebut investasi atau penyertaan. Investasi yang dilakukan BMT dapat dengan mendirikan usaha baru atau masuk ke usaha yang telah ada dengan cara membeli saham. Dalam penyaluran dana, BMT harus selalu berhati-hati. Karena dana yang dipergunakan adalah amanat ummat yang harus dipertanggung jawabkan. Sehingga penyaluran dana pun perlu diperhitungkan dengan matang dan hati-hati.

E. Usaha Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Usaha kecil merupakan bagian integral dari usaha nasional yang mempunyai kedudukan dan peranan yang strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. 21 Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat bersekala kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 21 .Noer Soetrisno, Peranan Perbankan Sebagi Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi Lemah dan Koperasi, Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, oktober 1998, h. 4 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 milyar. 22 Dari sudut kualitas perbedaan pengelompokan terdapat pada kenyataan dalam perusahaan kecil tidak ada pembagian kerja atau jika ada hanya sedikit, antara bidang administrasi dan operasional pada tingkat pimpinan misalnya, pada perusahaan milik satu orang, pengelolaan yang dilakukan oleh pemilik usaha pengusaha, dan ada hitungan pribadi yang erat antara pekerja dengan pengusaha, konsumen dan pemasoknya. Sebaliknya, di dalam perusahaan menengah ada pembagian pekerjaan tetapi dari kelembagaan dan fungsinya, pembagian kerja ini tidak terlalu tegas seperti tidak ada uraian tugas jabatan atau tidak sepenuhnya informal. 23 Dalam undang-undang No.9 tahun 1995 pasal 1 tentang usaha kecil menyebutkan bahwa “ usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih lebih dari Rp. 200 juta tidak termasuk tempat usaha, tanah dan bangunan hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 1 milyar.

2. Jenis-jenis Usaha Kecil Menengah

Bagi sementara pelaku bisnis, yang masuk pada katagori UKM berpendapat bahwa dalam kondisi sulit sekarang ini, peluang dan tantangan yang ada adalah benar-benar riil. Kenyataan menunjukkan bahwa usaha atau bisnis kelas menengah dan kecil masih bisa bertahan, 22 . Mohammad Jafar Hafsah, Usaha Konsepsi dan Strategi, Jakarta : pustaka Sinar Harapan, 2002, h. 10 23 . Ronal Clapan, Pengusaha Kecil dan Menengah di Asia Tenggara Jakarta : LP3ES, 1991, h.2 kendati penuh dengan perjuangan yang keras. UKM bisa melakukan inovasi karena tidak harus menggunakan investasi modal yang besar, sementara bagi usaha besar sangat sulit sekali bertahan dalam suasana kerisis keuangan karena memerlukan investasi modal yang besar dalam menggerakkan usaha yang dijalani. Adapun bagi korban PHK, peluang dan tantangan tidak lagi mengarah pada lowongan kerja, namun lebih pada upaya menciptaka lapangan usaha untuk mempertahankan hidupnya. 24 Berdasarkan laporan kelompok pakar UKM APEK dimana Indonesia menjadi penggeraknya telah diidentivikasi empat kelompok UKM dilingkungan APEC yakni : a. Kelompok A UKM yang sudah masuk pasar global kelompok UKM ini telah menjadi sub kontrak dari perusahaan multi nasional terutama disektor otomotif dan elektronik jumlahnya sekitar 3-4 dari seluruh UKM b. Kelompok B UKIM yang sudah masuk pasar internasional, kelompok ini sudah mengekspor tetapi atas dasar pesanan luar negri dan bukan atas dasar pesanan luar negeri dan bukan atas pemasaran yang agresif, berbeda dengan kelompok A, kelompok B tidak kontinyunitas. Jumlah mereka sekitar 5-7. Di Indonesia kelompok ini banyak terdapat di Bali di mana para importer asing telah melaksanakan order bisnis yang cukup lumayan. 24 .Supardi, Tantangan dan Peluang Bisnis Usaha Kecil Menengah, Yogyakarat : UII Press, 1999, h. 7 c. Kelompok C UKM yang belum pernah melakukan transaksi luar negeri tetapi memiki potensi yang besar jumlahnya sekitar 30 Kelompok D UKM yang memang tidak ada orentasi ke pasar luar negeri mayoritas UKM yang ada di kelompok ini yakni sekitas 60. 25 Secara sederhana jenis usaha dapat dibedakan dalam 3 bagian yaitu barang, jasa, dan barang dan jasa.

3. Kedudukan Usaha Kecil dan Menengah