Pengertian penyaluran Macam-macam Penyaluran

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Mekanisme

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengertian dari mekanisme adalah cara kerja suatu organisasi yang ditetapkan untuk pencapaian tujuan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 1 Jadi dari pengertian mekanisme tersebut dapat kita deskripsikan bahwa mekanisme koperasi sayariah diantaranya : 1. Koperasi dalam pandangan Islam 2. Produk dan jasa koperasi syari’ah 3. Manajemen koperasi syariah 4. Sistem distribusi bagi hasil 5. Anggaran rumah tangga

B. Konsep Penyaluran

1. Pengertian penyaluran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia penyaluranpendistribusian berasal dari kata distribusi yang mempunyai arti penyaluran pembagian atau pengiriman ke beberapa orang atau ke beberapa tempat. Sedangkan penyaluran diartikan proses dan cara mendistribusikan barang kepada beberapa orang atau tempat. 2 1 .J S. Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bhs Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka, 1996 cet. Ke-3, h.882 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 270 Terdapat perbedaan dalam sistem ekonomi tentang makna distribusi. Di mana kapitalisme memberikan kebebasan kepemilikan khusus, dan memperbolehkan pemindahan kekayaan dengan cara pewarisan atau hibah, dan tidak meletakkan kaidah-kaidah untuk penentuan hal tersebut. Sementara ekonomi sosial yang kini sudah usang mengabaikan khusus bagi unsur-unsur produksi. Karena itu sistem distribusinya berdasarkan pada prinsip ” setiap individu sesuai dengan tingkat kemampuannya, dan setiap individu sesuai dengan tingkat kebutuhannya”dan berdasarkan pada perealisasian keadilan pembagian pemasukan bagi tingkatan pekerja yang berlandaskan pada pilar- pilar sosialis. 3 Menurut Philip Kotler dalam bukunya ”Manajemen Pemasaran” mengatakan bahwa : Penyaluran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa yang siap untuk digunakan atu dikonsumsi. Dalam hal ini distribusi dapat diartika sebagai kegiatan membagikan, mengirimkan kepada orang atau kebeberapa tempat. 4 Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa penyaluran adalah organisasi yang paling bergantung dalam memasarkan sebuah produk yang siap digunakan.

2. Macam-macam Penyaluran

a. Penyaluran bidang jasa adalah pelayanan langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara karena jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada saat bersamaan. 3 Jaribah bin Ahmad al Haris, fiqh Ekonomi Umar bin Khottob. Penerjemah h. Asmuni Solihan Zamakh Syari, Jakarta : Kholifa, 2006, h. 211 4 DepDikBud. Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990,cet. Ke-3,h.308 b. Penyaluran barang konsumsi adalah barang yang langsung digunakan oleh individu atau anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, jadi barang konsumsi terkait langsung dengan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen melalui agen, pengecer lalu ketoko toko. c. Penyaluran kekayaan adalah kekayaan merupakan bentuk jama’ dari kata maal, dan kata maal bagi orang Arab adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk menyimpan dan memilikinya. 5 Dengan demikian sesuatu yang dimiliki oleh manusia baik berupa benda mati atau benda hidup adalah kekayaan. Menurut ulama Hanafiah, kekayaan adalah segala sesuatu yang dimiliki dan dapat diambil manfaatnya, seperti tanah, binatang dan uang. Kekayaan adalah nilai aset seseorang di ukur pada satu waktu tertentu. d. Penyaluran pendapatan adalah pendapatan merupakan uapaya yang memiliki pengaruh secara ekonomis. Adapun bentuk-bentuk penyaluran pendapatan sebagai berikut : 1 Baitul maal Baitul maal merupakan kas negara yang dikhususkan untuk pemasukan atau pengeluaran harta yang menjadi hak kaum muslimin. Mekanisme pemasukan maupun pengeluarannya semua ditentukan oleh syariat Islam dan tidak mengikuti pendapatan manusia. 2 Pajak Pajak pada hakikatnya adalah kewajiban yang dibebankan kepada seluruh kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta untuk 5 Ust. Karom al-bustani et. Al-kamus al-munjid, Beirut : Dar al-Musyriq, 1996, h, 780 memenuhi kebutuhan temporer sebagian masyarakat yang lain. Dengan sifatnya yang temporer maka pajak hanya berlaku pada saat kas baitul maal kosong dan memang sedang terdapat kebutuhan pokok yang sangat mendesak.

3. Tujuan Penyaluran