Prinsip ini merupakan pembiayaan kebajikan, lebih bersifat social dan tidak profit oriented; lebih dirasakan sebagai sumbangan lunak bagi
Bisnis Usaha Kecil BUK yang benar-benar kekurangan modal. Nasabah tidak usah memberi keuntungan kepada BMT, tetapi hanya memberikan
biaya riil yang tidak dapat dihindari untuk terjadinya suatu kontak, misalnya biaya administrasi pembiayaan. Sumber pembiayaan ini hanya
satu sumber yang boleh dilakukan, yaitu simpanan yang berasal dari dana titipan yang bersumber dari ZIS atau harus merupakan kekayaan Baitulmal
BMT tersebut. Yang termasuk dalam prinsip ini adalah qardul hasan. Yang dimaksud qardul hasan adalah akad yang memindahkan hak
milik yang punya hutang kepada yang berhutang dalam sejumlah uang atau yang dipersamakan dengan itu, di mana yang berhutang wajib
membayar baik sejumlah uang dengan jumlah uang yang sama seperti yang terdapat pada akad.
4. Sumber-sumber Dana Baitulmal wa at-tamwil
Dana merupakan factor utama dalam sector keuangan BMT untuk menghasilkan pendapatan, selain pendapatan atas jasa yajg diberikan. Dengan
dana yang cukup, emungkinkan BMT memasarkan jasa yang lebih banyak. Selain mendukung pemasaran jasa BMT, Dana juga merupakan alat likuiditas
BMT. BMT harus merencanakan besarnya volume dana yng harus tersedia, sehingga tidak menghambat proses memperoleh pendapatan, tetapi juga tidak
mengakibatkan dana menganggur dalam jumlah yang besar. Terdapat beberapa sumber dana yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dana
bagi BMT sebagai berikut :
a. Dana anggota adalah dana yang diperoleh dari anggota berupa
simpanan pokok, simpanan wajib, maupun simpanan sukarela dalam bentuk yang beraneka ragam, dan setoran dana awal untuk pendirian
BMT. b.
Dana cadangan adalah dana yang diperoleh dari cadangan berupa laba yang tidak dibagikan atau penyisihan penghapusan aktifa.
c. Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari pihak ketiga dapat
berupa pinjaman atu sumbangan.
19
Jadi penghimpunan dana BMT dapat diperoleh dari simpanaa, yaitu dana yang dipercayakan olehnasabah kepada BMT untuk disalurkan kesektor
produktif dalam bentuk pembiayaan. Simpanan ini dapat terbentuk : a.
Tabungan wadi’ah b.
Simpanan mudharabah jangka pendek c.
Simpan mudharabah jangka panjang Selain simpanan, juga dapat bersumber dari pembiayaan yang
diberikan kepada semua sektor ekonomi mentadi garapan sektor informal bagi pengusaha kecil dan menengah, kemudian modal dari BMT sendiri.
Untuk pendapatan BMT meliputi pendapatan yang berasal dari penyaluran dana yang dilakukan pembiayaan, simpanan anggota atau non
anggota tabungan dan modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, modal donasi, modal penyetoran, cadangan koperasi dan sisa hasil
usaha yang belum dibagikan.
19
. Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitulmaal Wat at-Tamwil,cet.ke- 2.,h. 197
5. Pengalokasian dana Baitulmal wa at-Tamwil
Langkah penting berkaitan dengan dana yang dihimpun oleh BMT adalah memanfaatkan dana semaksimal mungkin berupa pembebanan maupun
investasi yang lain. Dengan demikian akan dihasilkan pendapatan bagi BMT dan BMT dapat memberikan bagi hasil yang cukup memuaskan bagi para
pemilik dana. enyaluran dana yang dilakukan akan memberikan hasil yang beragam. Keragaman tersebut dapat berupa tingkat resiko, jangka waktu,
lokaso, maupun bentuknya. Untuk itu perlu dilakukan pengajaran penyaluran dana kepada BMT, sehingga penyaluran dana tersebut aman serta memberikan
hasil yang optimal
20
. Penyaluran dana BMT terhadap nasabah terdiri atas dua jenis :
a. Pembiayaan dengan system bagi hasil
b. Jual beli dengan pembayaran ditangguhkan atau cicilan
Pembiayaan merupakan penyaluran dana BMT kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pembiayaan antara pihak BMT dengan pihak lain
dengan jangka waktu tertentu dan nisbah bagi hasil yang disepakati. Pembiayaan dibebankan menjadi pembiayaan musyarakah dan mudharabah.
Penyaluran dana dalam bentuk jual beli dengan pembayaran ditangguhkan adalah penjualan barang dari BMT terhadap nasabah, de3ngan harga
ditetapkan sebesar biaya perolehan barang dan ditambah marjin keuntungan yang disepakati untuk keuntungan BMT.
Bentuknya bisa berupa bai’ bitsaman ajil, pembayaran dilakukan secara angsuran, dan murabahah, pembayaran dilakukan di akhir perjanjian.
20
. Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitulmaal Wat at-Tamwil, cet. Ke-2, h.200
Selain pembiayaan, penyaluran dana BMT juga dapat dimanfaatkan kepada investasi pada sector riil, investasi atau piutang usaha. Pada dasarnya, kegiatan
sektor riil juga merupakan bentuk pengaluran nana BMT. Namun, berbeda dengan kegiatan sektor jasa keuntungan yang penyalurannya berjangka waktu
tertentu, penyaluran dana pada sektor riil bersifat permanin atu jangka panjang dan terdapat unsur kepemilikan di dalamnya. Penyaluran dana ini selanjutnya
disebut investasi atau penyertaan. Investasi yang dilakukan BMT dapat dengan mendirikan usaha baru
atau masuk ke usaha yang telah ada dengan cara membeli saham. Dalam penyaluran dana, BMT harus selalu berhati-hati. Karena dana
yang dipergunakan adalah amanat ummat yang harus dipertanggung jawabkan. Sehingga penyaluran dana pun perlu diperhitungkan dengan matang
dan hati-hati.
E. Usaha Kecil dan Menengah
1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Usaha kecil merupakan bagian integral dari usaha nasional yang mempunyai kedudukan dan peranan yang strategis dalam mewujudkan
tujuan pembangunan nasional.
21
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat bersekala kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
21
.Noer Soetrisno, Peranan Perbankan Sebagi Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi Lemah dan Koperasi, Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen
Kehakiman, oktober 1998, h. 4