Ciri Bersama Ciri Pembeda Kata ي dalam Konteks Kalimat

3.4 Ciri Bersama

Setiap kosakata di atas pasti memiliki ciri bersama yang menjadikannya memiliki jaringan makna dengan universitas. Ciri kosakata medan makna universitas yang berakal antara rektor, dekan, dosen, mahasiwamahasiswi memiliki ciri bersama yaitu; [+MANUSIA], [+DEWASA], [+SEHAT MENTAL DAN FISIK], [±LAKI- LAKI], [BERADA DI UNIVERSITAS]. Untuk kata rektor dan dekan dalam ciri yang spesifik hampir memiliki ciri bersama yaitu; [+PUNYA JIWA KEPEMIMPINAN]. Antara rektor, dekan, dan dosen juga memiliki ciri bersama yaitu; [+ BERPENDIDIKAN], [+KOMPETEN], [+ PINTAR], [+ JUJUR], [+ AMANAH], [+ TANGGUNG JAWAB]. Seluruh Kosakata medan makna yang tak berakal juga mempunyai ciri bersama yaitu [+HANYA BERADA PADA LINGKUP UNIVERSITAS]. Antara SKS, KRS, dan IP memiliki ciri bersama juga yaitu [+ANGKA], [+WAJIB DIMILIKI MAHASISWA]. Antara BEM dan UKM memiliki ciri bersama lainnya yaitu; makna [+ORGANISASI MAHASISWA], [+STRUKTUR KEPANITIAN], [+AGENDA KERJA], [+KEGIATAN],

3.5 Ciri Pembeda

Setelah menilik ke ciri bersama, kosakata-kosakata medan makna universitas ini juga memiliki ciri pembeda. Antara rektor dan dekan meski kedua kata ini banyak memiliki ciri bersama, tetapi juga memiliki ciri pembeda yaitu rektor adalah [+PIMPINAN SEBUAH UNIVERSITAS] dan dekan [+PIMPINAN SEBUAH FAKULTAS]. Antara SKS dan KRS juga memiliki ciri pembeda SKS [+BOBOT NILAI], [+TIAP MATA KULIAH MEMPUNYAI JUMLAH SKS TERTENTU], [+BERADA DALAM KRS] dan KRS memiliki ciri [+ BERISI LIST MATA KULIAH DAN SKS], [+KARTU], [+HURUF], [+GARIS-GARIS], [+FORM]. Antara BEM dan UKM, BEM [-BERBAGAI BIDANG] dan UKM [+BERBAGAI BIDANG]. 32 BAB IV 4 ANALISIS KOSAKATA MEDAN MAKNA UNIVERSITAS PADA KONTEKS KALIMAT

4.1 Kata ي dalam Konteks Kalimat

Kata di kamus memilki makna das ar „kepala, direktur, manager‟. 39 Makna ini adalah makna dasar yang belum diletakkan dalam konteks. Berbeda jika kita meletakkan kata ini dalam konteks dan membentuk frasa nominal ف ض menjadi . Frasa ini dapat kita terjemahkan „kepala universitas, pimpinan universitas, atau ketua universitas ‟. Secara harfiyah terjemahan tersebut memang tidak salah, tetapi terjemahan tersebut kurang tepat. Setiap bahasa memiliki kebudayaan masing-masing dan di sinilah terjadi pergeseran budaya antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menyebut seorang „pimpinan universitas‟ dengan kata „rektor‟. Kata rektor di sini merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa latin yang berasal dari bahasa latin regera yang berarti guru. Dalam budaya lain penggunaan rektor tidak hanya bermakna „pimpinan sebuah universitas‟. Dalam sudut pandang agama kata rektor pada zaman dahulu dipakai untuk pimpinan agama nasrani Katolik, dan dalam bidang politik kata rektor juga dipakai untuk Gubenur Romawi yang dikenal dengan Rector Provinciae yang dikenal sejak zaman Suetonius. Kata rektor juga dipakai untuk para pengampu jabatan tertentu di pemerintah negara-negara di 39 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h.423 dunia. 40 Kata memiliki banyak makna kolokatif, seperti contoh-contoh di bawah ini: 1 ع ج ي ش QS Rektor bertemu dengan perusahaan QS internasional 2 ي س ا ا ا Kepala sekolah menasehati murid-muridnya untuk belajar dengan giat dan sungguh-sungguh 3 ش آ ي ي قإ ي أ Perusahaan “Air Techniques” mengangkat Regional manajer Australia dan New Zeland ع ي غ ا ف 43 4 General manager Bank bertemu menteri keuangan dan anggaran selama kunjungannya ke Kongo 44 ك ت ي غ ف 5 Hak administrator dalam pengaturan harta warisan yang kosong 6 س ي ا Pemuda yang pintar akan menjadi pembawa acara 7 ي يف ت ي أ أ ف 40 http:id.wikipedia.orgwikiRektor diakses pada tanggal 17 Maret 2011 pukul 15:06 WIB 41 http:uqu.edu.sa404.html diambil tanggal 24-februari-2011 diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.15 WIB 42 http:www.akhbaralarab.netindex.phpmedicinesciencetech31855--q-q----- diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.16 WIB 43 http:appablog.wordpress.com diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.22 WIB 44 http:www.moj.gov.sdlaws_3119.htm diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.25 WIB 45 http:www.shbabwow.comvbt6630.html diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.38 WIB Direktur eksekutif dan sekretaris editing yang baru melalui “pergantian” dan Green Maret Contoh pada nomor 1, 2, 5, dan 6 adalah contoh-contoh kata yang berdampingan dengan kata lain dan merupakan frasa nominal ف ض karena dibentuk dari nomina + nomina. Kolokasi-kolokasi di atas merupakan kolokasi yang dibentuk dari nomina + nomina. Sementara itu, contoh pada nomor 3, 4, dan 7 adalah contoh-contoh kata yang berdampingan dengan kata lain yang merupakan frasa adjektifal karena dibentuk dari nomina+ adjektif. Kolokasi pada contoh-contoh berikut juga dibentuk dari nomina+adjektif. Adjektif dalam bahasa Arab dapat dibentuk dengan nomina + nisabah. Perhatikan contoh 1, 2, 3, dan 4. Kata berdampingan dengan kata „universitas‟, „sekolah‟, „regional‟, „umum‟. Pendamping kata-kata dalam tiap konteks kalimat berbeda-beda. Ketika kata berdampingan dengan dalam konteks universitas maka frasa tersebut diartikan „rektor‟ karena pimpinan dalam sebuah universitas adalah rektor. Begitu juga kata yang berdampingan dengan kata dalam konteks sekolah, maka frasa diartikan „kepala sekolah‟. 47 Ketika kata berdampingan dengan kata berada dalam konteks perusahaan diartikan „regional manajer‟, 48 dan ketika kata yang berdampingan dengan kata dan membentuk frasa dan frasa tersebut berada dalam konteks yang umum maka frasa tersebut diartikan „general manager‟. 49 46 http:www.alarabonline.orglibyatodaydisplay.asp?fname=\2011\02\02- 02\30.htmdismode=xts=2-2-2011207:30:38 diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.55 WIB 47 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia h.423 48 Atabik Ali, Al- Ashry Kamus Arab-Indonesia, h. 1675 49 Ibid., Begitu juga, kata pada contoh 5, 6, dan 7. Kata berdampingan dengan kata-kata lain dengan konteks yang berbeda pula. Jika kata berdampingan dengan merupakan bentuk jamak plural dari yang bermakna „warisan‟ dan membentuk frasa jika diterjemahkan apa adanya „pimpinan warisan-warisan‟ tetapi penerjemahan ini tidak tepat. Frasa ini lebih cocok diterjemahkan „administrator‟ 50 dan jika kita mencari makna administrator dalam KBBI, kita akan menemukan makna direktur perusahaan, pengurus, penata usaha, penguasa atau pembesar setempat, dan orang yang mempunyai kemampuan memerintah yang sangat baik. 51 Begitu juga frasa , kata bermakna „ upacara-upacara‟. 52 Jika diterjemahkan apa adanya „ketua acara-acara, pimpinan acara-acara, atau ketua upacara-upacara‟, terjemahan ini secara harfiyah memang tidak salah, tetapi kurang tepat. Frasa ini lebih tepat ber makna „pembawa acara‟ 53 karena pimpinan acara-acara adalah pembawa acara. Begitu pula frasa jika diterjemahkan „kepala pelaksana atau ketua pelaksana‟, memang tidak salah tetapi terjemahan „direktur eksekutif‟ 54 lebih tepat jika dilihat pada konteks kalimat pada nomor 7. Inilah tugas penerjemah dalam memilih diksi yang baik, benar, dan tepat. Contoh-contoh di atas adalah contoh kata yang berdampingan dengan kata-kata lain. Pendampingan kata dengan kata lain yang biasa disebut kolokasi dan konteks kata atau frasa dalam kalimat akan sangat mempengaruhi makna. Pengaruh makna juga mempengaruhi medan makna sebuah kata. Kata 50 Ibid., 51 Ibid. 52 Atabik Ali, Al- Ashry Kamus Arab-Indonesia, h. 1680 53 Atabik Ali, Al- Ashry Kamus Arab-Indonesia, h. 1675 54 Atabik Ali, Al- Ashry Kamus Arab-Indonesia, h. 1675 bermakna asli „pimpinan, manager, ketua, dan kepala‟ jika kata itu tidak berdampingan dengan kata lain maka kata sulit untuk dianalisis dengan analisis biner dan akan sulit pula mencari medan maknanya. Untuk medan makna universitas maka contoh pada nomor 1 lah yang merupakan salah satu makna yang berkaitan dengan universitas karena kata berdampingan dengan kata yang bermakna „rektor‟. 4.2 Kata ي ع dalam Konteks Bahasa Arab menerjemahkan dekan dengan , yang merupakan frasa nominal bentukan dari kata yang bermakna „pimpinan‟ dan berdampingan dengan kata yang bermakna “fakultas” dan membentuk konstruksi idhafah. Ini juga termasuk salah satu kolokasi Arab karena merupakan kombinasi dari nomina + nomina yang melahirkan makna baru, yaitu „dekan‟. Kata juga memiliki banyak makna kolokatif jika didampingi kata-kata lain. Seperti contoh- contoh di bawah ini; 8 ش ي ك ي ع - أ ، ف ا Dr. Muhammad Shaleh selaku dekan fakultas Daer Al - „Ulum Universitas Kairo mengecam peniadaan penyerahan lembar soal kepada mahasiswi yang menolak membuka cadar. 9 يس ك س ي ع ف ف 55 http:www.islammemo.ccakhbararab2010010993204.html diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 20.59 WIB Kepala korps diplomatik mengemukakan peran Kuwait dalam pelaksanaan proyek-proyek vital di Negara-negara sekitar. 10 ت ي ع أ أ ف Komentar Redaktur tentang kegagalan tim Saudi untuk lolos ke Piala Dunia. 11 ئ ي ع أ Ketua komite pusat mengunjungi brigadir mantan tahanan Samir Kuntar. Contoh-contoh pada nomor 8, 9, 10, dan 11 adalah contoh-contoh kata yang bermakna „pimpinan, kepala‟, 59 yang berkolokasi dengan kata-kata lain yang membentuk frasa-frasa yang memiliki makna baru akibat konteks yang mempengaruhi makna dasar kata . Ketika kata berdampingan dengan dalam satu konteks, maka kata tidak lagi bermakna dekan. Tetapi, bermakna „kepala korps diplomatik‟ 60 karena frasa ini dalam konteks diplomatik. Kolokasi ini dibentuk dari kombinasi nomina + nomina + adjektif dalam konstruksi idhafah. Begitu juga ketika kata berdampingan dengan kata-kata lain pada konteks yang berbeda. Seperti dengan kata yang bermakna 56 http:www.kuna.net.kwNewsAgencyPublicSiteArticleDetails.aspx?id=2146937Lan guage=ar diakses pada tanggal 23 Februari 2011 pukul 21.10 WIB 57 http:www.aldwaish.comVideos.htm diakses pada tanggal 27-02-2011 pukul 16:48 WIB 58 http:www.tahrir.infoindex.php?option=com_contentview=articleid=143:o- catid=2:-Itemid diakses pada tanggal 27 Februari 2011 pukul 19.56 WIB 59 Atabik Ali, Al- Ashry Kamus Arab-Indonesia, h. 1324 60 Atabik Ali, Al- Ashry Kamus Arab-Indonesia, h. 1325 „penulis-penulis‟, 61 maka kata tidak lagi bermakna „ketua penulis-penulis‟ kita cukup menerjemahkan „redaktur‟ agar para pembaca mengerti maksud dari makna frasa tersebut. Kolokasi ini juga dibentuk dari nomina + nomina dalam konstruksi idhafah. Pada contoh nomor 11, kata dijuluki untuk seorang tentara yang bernama Samir Kuntar, maka kata dalam konteks ini lebih tepat diterjemahkan „brigadir‟. 62

4.3 Kata