Tahap Penetapan Realitas Objektif

tanah Arab. Lalu program ini juga menggunakan musik bergenre dramatic ketika episode peprangan di masa Rasulullah, ini dimaksudkan agar khalayak merasa terlibat langsung dalam masa dimana peperangan sedang dijalani oleh Rasulullah.

F. Tahap Penetapan Realitas Objektif

Dalam tahapan ini peneliti mengevaluasi unsur-unsur komunikasi yang terlibat dalam proses produksi, unsur-unsur tersebut dinilai dapat dipertahankan ataupun direvisi. Evaluasi dimaksudkan agar bahan siaran yang akan disiarkan memenuhi unsur artistic, estetika, dan logika. Disamping itu program yang akan disiarkan juga harus mencerminkan aspek sosial dan budaya bangsa, tidak mengandung SARA, dan memenuhi standart quality control. Evaluasi ini baik unsur teknik maupun program yang dilakukan oleh tim yang ditunjuk sebagai tim evaluasi yang keanggotaannya dipilih dari unsur internal Stasiun Televisi. Kegiatan tim meliputi pengecekan kualitas format materi bahan siaran, kualitas teknik bahan siaran, serta kualitas program bahan siaran. Dalam produksi program Musafir Trans 7 terdapat crew menetapkan ada beberapa hal yang akan dievaluasi, diantaranya adalah : keberadaan narasumber serta format program acara, dan jam tayang dalam program Musafir ini, serta bagaimana respon masyarakat terhadap keberadaan program Musafir Trans 7 ini. Petama evaluasi mengenai narasumber, dalam wawancara dengan asisten produser program Musafir Trans 7 Bayu Andhika mengenai prospek narasumber kedepannya, maka narasumber program Musafir Trans 7 untuk bulan ramadhan tahun depan sepertinya tidak akan ada pergantian, ini dikarenakan Ustadz Rashied tau yang biasa disebut dengan Kang Rashied telah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh manajemen produski Musafir Trans 7, apalagi jika dilihat dari kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang cukup lama dari mulai acara Laptop Si Unyil hingga acara Musafir ini, kemungkinan besar tidak akan ada terjadi pergantian narasumber. Kedua evaluasi mengenai format acara, format acara musafir ialah bersifat dokumenter, yaitu tim produksi mencari dokumen-dokumen baik berupa gambar ataupun peninggalan yang disimpan di museum sebagai data primer agar program Musafir tetap berjalan. Format dokumenter juga tampaknya tidak akan dirubah, apalagi format dokumenter ini tidak membutuhkan banyak kru sehingga estimasi biaya yang keluar dalam peliputan tidak akan berlebih. Ketiga evaluasi mengenai jam tayang dan durasi program Musafir Trans 7, ketika membahas mengenai jam tayang dan durasi, tentu disini berhubungan dengan respon dari khalayak terhadap acara ini. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh lembaga survey terpercaya AC Nielsen, bahwa program Musafir Trans 7 ini mendapatkan rating sekitar 19-20 range rating terbaik antara 20-25 ini membuktikan bahwa program ini telah dapat diterima oleh khalayak. Tetapi ada beberapa hal yang akan dirubah oleh tim produksi program Musafir, antara lain adanya perubahan lama waktu siaran yang tadinya hanya sekitar 30 menit dari pukul 04.30 – 05.00 bertambah 30 menit menjadi pukul 04.30 sampai pukul 05.30, lalu terjadi pula perubahan dalam hari tayang program ini. Dari biasanya ditayangkan pada hari sabtu dan minggu di bulan ramadhan tahun 2010, maka perubahan yang terjadi pada bulan ramadhan tahun 2011 akan tayang setiap hari. Jadi khalayak akan dapat menyaksikan acara Musafir Trans 7 ini dalam waktu yang lebih lama, sehingga pesan dakwah yang disampaikan oleh tayangan ini dapat diterima oleh khalayak sepenuhnya melalui perubahan durasi dan jam tayangnya. 73

BAB V PENUTUP