Tahap Pengemasan Realitas Simbolik

beberapa stock shot yang diambil oleh tim produksi Musafir, antara lain stock shot tentang kurma, dalam stock ini berisi tentang bagaimana Kerajaan Arab Saudi membudidayakan kurma, bagaimana bentuk kebun kurma di Arab Saudi serta pasar mana saja yang mendistribusikannya. Terdapat pula stock shot tentang kuliner, disini menerangkan tentang kuliner khas Arab Saudi, baik dari zaman Rasulullah hingga perkembangan kuliner di Arab Saudi era sekarang, dan yang terakhir ialah stock shot mengenai Mesjid Hudaibiyah. Stock shot ini menerangkan tentang bagaimana sejarah Masjid Hudaibiyah berdiri, apa saja cerita dbalik berdirinya Masjid Hudaibiyah serta perkembangan Masjid Hudaibiyah dari masa Rasulullah hingga sekarang.

E. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik

Dokumenter bicara tentang ‘Real Life’. Real life dimaknai sebagai sesuatu yang real atau benar terjadi. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah ‘Melihat dengan mata kepala sendiri’ sebagai bentuk dramatisasi bahwa kita berada dalam situasi yang sebenarnya. Dan begitulah selanjutnya dokumenter menjadi hal yang sangat menarik saat sebuah momen terekam saat kejadian sebenarnya. Jika melihat dari sisi produksi sebuah dokumenter maka akan terjadi proses-proses seleksi data, editing dan mixing suara semuanya adalah manipulasi. Semua proses ini mengarah pada satu hal : supaya menarik. Kata menarik ini menjadi pintu masuk bagi siapa saja yang ingin mendalami dunia dokumenter. Dalam proses editing program Musafir terjadu proses editing dimana gambar yang terbaiklah yang akan disajikan oleh tim produksi kepada khalayak, editing juga tidak selalu hanya ingin menampilkan gambar terbaik tetapi juga dilakukan agar waktu atau durasi dalam setiap episode tidak lebih. Banyak hal yang dilakukan tim produksi Musafir untuk mengatasinya diantaranya dengan mengurangi atau meng-cutting video yang akan ditampilkan tanpa mengubah atau mengurangi isi dari peliputan sesuai dengan script yang dibuat oleh produser. Ini dibuktikan ketika tim editing program Musafir mengurangi “jatah gambar dalam episode kedua. Episode kedua dalam segment pertama membahas mengenai bagaimana Rasulullah berdagang hingga bertemunya Rasulullah dengan Siti Khadijah yang nantinya akan menjadi istri pertama beliau. Pada mulanya terdapat dua liputan pasar yang terdapat di Kota Mekkah, yang pertama adalah Pasar Jeddah dan yang kedua adalah Pasar Ajiat. Tetapi ketika dimulai proses editing ternyata range waktu tidak mencukupi, apalagi ditambah dengan comercial brake dalam setiap segmentnya, hingga akhirnya dilakukan cutting terhadap video di Pasar Ajiat. Tetapi cutting video disini sama sekali tidak berdampak terhadap esensi dan nilai yang akan disampaikan oleh narasumber kepada khalayak. Akhirnya pada episode kedua di segment pertama yang pada awalnya berdurasi hampir 45 menit dapat dihemat menjadi sekitar 28 menit sehingga tim editing dapat memasukkan efek-efek yang dapat menambah segment pertama dari episode kedua sehingga hasil yang ditayangkan menjadi lebih menarik tanpa mengurangi isi dan pesan yang disampaikan oleh narasumber. Strategi yang digunakan dalam tahapan pembuatan film dokumenter ada beberapa macam, tujuan dari penggunaan strategi agar film dokumenter dapat diterima dihati khalayak yang menyaksikan. Ada beberapa kategorisasi strategi di televisi agar khalayak dapat menerima sebuah program yang dibuat, yaitu melalui penggunaan : a kata klise; b kata aksi; c kata dan gambar yang menggungah perasaan dan menyenangkan; d alliteration; e singkatan; f penggunaan tata bahasa bebas; g repetition; h direction; dan i penggabungan beberapa kategori. 36 Secara umum strategi diatas memang sebagian dari strategi yang digunakan dalam mempromosikan sebuah acara agar diterima oleh khalayak, tetapi dalam aplikasinya tim produksi Program Musafir menggunakan beberapa strategi agar diterima oleh khalayak antara lain :

a. Pendekatan Verbal

Penyampaian komunikasi dalam Program Musafir ini lebih menitikberatkan pada pemakain narasi dan narasumber, sehingga akan lebih mudah dan cepat dipahami oleh masyarakat. Karena dalam filmnya narasumber menerangkan lokasi dari peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah melalui bahasa yang mudah dan dapat dipahami oleh khalayak. Proses perekaman dialog dalam Program Musafir ini dilakukan dengan cara, yaitu : Perekaman secara langsung atau dengan dialog Yaitu bahasa komunikasi verbal yang digunakan semua karakter didalam maupun diluar cerita film narasi.

b. Pendekatan Visual

Tampilan visual dalam Program Musafir yang diperlihatkan mengacu pada kejelasan penyampain informasi realita yang mempunyai 36 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa,Jakarta:Kencana,2006,h. 150 kesan sederhana, tegas, minimalis dan berisi sebagaimana umumnya sebuah dokumentasi film. Lalu akan ditambahkan dengan efek-efek visual sederhana yang mendukung kekuatan sebuah film dokumenter, dan memakai sudut dan tehnik pengambilan gambar yang menarik dan nyaman untuk dilihat. Visual pada proses produksi diarahkan pada suasana realita pada zaman dahulu zaman Rasulullah dan saat ini yang berkesan sederhana dan apa adanya, serta menggunakan sudut angle kamera yang menarik. Konsep visual dalam pembuatan film dokumenter ini menggunakan elemen-elemen berupa tata suara, musik, tehnik pengambilan gambar dan elemen - elemen visual seperti fotografi, serta tifografi agar penyampain media informasi tersebut tidak membosankan dan menarik perhatian remaja serta mudah dimengerti.

b. Pendekatan Musikal

Musik merupakan salah satu elemen yang paling berperan penting dalam memperkuat mood, nuansa, serta suasana sebuah film. Musik dapat kita kelompokan menjadi 2 macam, yakni ilustrasi musik dan lagu. Ilustrasi musik yaitu musik latar yang mengiringi aksi selama cerita berjalan, sedangkan lagu yaitu pengiring sebuah film yang membentuk karakter serta mood suasana adegannya. Elemen musik disini dimasukan untuk mempertegas suasana agar lebih kuat maknanya. Dalam produksinya Program Musafir menggunakan ilustrasi musik yang bertemakan arabic sehingga khalayak dapat dengan mudah menyimpulkan bahwa host dan narasumber sedang melakukan musafir di tanah Arab. Lalu program ini juga menggunakan musik bergenre dramatic ketika episode peprangan di masa Rasulullah, ini dimaksudkan agar khalayak merasa terlibat langsung dalam masa dimana peperangan sedang dijalani oleh Rasulullah.

F. Tahap Penetapan Realitas Objektif