Keempat R receiver, yaitu hubungan antara media dengan khalayak yang
menyaksikan acara tersebut. Dengan cara melihat feedback dari para khalayak yang menyaksikan acara Musafir Trans 7 ini. Apalagi program ini diperuntukkan
untuk semua kalangan, tidak mengenal batas usia dan jenis kelamin. Dalam aplikasinya R atau receiver ini berfungsi sebagai pengkritik dari setiap episode
yang ditampilkan oleh Musafir pada bulan ramadhan tahun 2010. Dengan adanya kritik atau saran yang diterima oleh tim produksi program
musafir dapat melihat episode berapa yang paling banyak menarik minat khalayak serta memberikan masukan positif bagi tm produksi agar bekerja lebih baik
kedepannya.
Kelima E effect, yaitu tujuan dari disirkannya acara Musafir Trans 7 ini,
dalam wawancaranya dengan assisten produser program Musafir Trans 7 tujuan dari dibuatnya acara Musafir ini ialah sebagai salah satu cara penyebaran ajaran
islam dan sebagai sumber pengetahuan bagi khalayak tentang islam pada masa Rasulullah, bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir dari program ini ialah sebagai
salah satu alternatif dakwah yang dilakukan oleh media televisi khususnya Trans7.
B. Tahap Pembingkai Prolog dialog
Dialog merupakan komunikasi verbal yang digunakan semua karakter di dalam maupun di luar cerita narasi. Dalam produksinya program Musafir
melakukan pendekatan dialog dengan bentuk pendekatan narasi. Pendekatan ini
menggunakan narasi sebagai model menyajikan informasi menyerupai suatu cerita pendek tentang suatu acara yang sedang berlangsung.
32
Sebelum menyiapkan narasi yang akan dimuat dalam produksi, tim produksi Musafir terlebih dahulu harus mempersiapkan skenario, sebab skenario
seringkali menjadi aspek yang disepelekan dalam proses pengerjaannya. Beberapa pemikiran menyarankan bahwa pembuatan dokumenter harus mengalir dan
hidup, dimana sang pembuat juga terlibat di dalam filmnya, ikut mengalaminya selama pembuatan.
Ini diperkuat dengan adanya salah satu tim produksi yang ikut terlibat dalam pembuatan program Musafir, yakni Bayu Andhika, assisten produser yang
merangkap sebagai host. Pada kenyataannya Bayu Andhika disini hanya sebagai pengumpan dari setiap permasalahan yang timbul di setiap episodenya, lalu inti
dari semua permasalahan yang timbul akan dibahas dan diperjelas oleh Kang Rashied sebagai narasumber di program Musafir.
Penulisan naskah secara teoritis merupakan komponen dari pengembangan media atau secara lebih praktis merupakan bagian dari serangkaian kegiatan
produksi media melalui tahap-tahap perencanaan dan desain pengembangan, serta evaluasi.
Musafir Trans 7 menampilkan pesannya kepada penonton secara langsung, baik melalui presenter, narasumber ataupun dalam bentuk narasi. Kedua bentuk
tersebut tentunya akan berbicara sebagai orang ketiga kepada penonton secara langsung. Narasumber dan host biasanya memberikan komentar terhadap apa
yang sedang terjadi dalam adegan, ketimbang menjadi bagian darinya. Itu
32
Burhan Bungin,Konstruksi Sosial Media Massa,Jakarta:Kencana,2008, hal. 147.
sebabnya, pesan atau point of view dari expository dielaborasi lebih pada sound track ketimbang visual.
Gambar 1
Dialog antara host Bayu Anhika dengan narasumber Kang Rashied
Jadi dalam pembuatan dialog setiap episode Musafir narasi merupakan
salah satu elemen penguat dari dialog antara narasumber dan host. Selain itu Video clip juga menjadi salah satu aspek yang membentuk inti dari dialog
narasumber dan host, tentunya dengan video clip yang berhubungan dengan tema per episode.
Jika pada film fiksi gambar disusun berdasarkan kontinuitas waktu dan tempat yang berasaskan aturan tata gambar, maka pada dokumenter yang
berbentuk expository, gambar disusun sebagai penunjang argumentasi yang disampaikan oleh narasi atau komentar presenter. Itu sebabnya, gambar disusun
berdasarkan narasi yang sudah dibuat dengan prioritas tertentu.
33
33
Wawancara Pribadi dengan Assisten Produser Musafir Trans 7, Bayu Andhika
Argumentasi yang dibangun dalam expository umumnya bersifat didaktik, bertendensi memaparkan informasi secara langsung kepada penonton, bahkan
mampu mempertanyakan baik-buruk suatu fenomena berdasarkan pijakan moral tertentu dan umumnya mengarahkan penonton pada satu kesimpulan secara
langsung.
34
C. Tahap Pengungkapan Fakta