Sekilas tentang Film CinTa.

cukup berat dan masih bersentuhan dengan agama. Ini terlihat pada dialog antara Cina dan Annisa mengenai siapa pendamping mereka kelak. Annisa sudah dijodohkan Ibunya dengan seorang keturunan beragama Islam. Sedangkan Cina ingin istrinya kelak mencintai Tuhannya lebih dari dirinya. Rasa emosi kemudian muncul ketika Cina dan Annisa memperdebatkan masalah pengeboman gereja-gereja di Indonesia pada Hari Natal. Cina memutuskan untuk mengambil beasiswanya dan pergi ke Singapura. Cina merasa kehadirannya sebagai orang Kristen tidak akan diterima di Indonesia apalagi bila menjadi seorang pemimpin, karena dia menyadari bahwa mayoritas orang Indonesia adalah muslim. Perbedaan keyakinan yang mendasari plot film ini disuguhkan dengan dialog-dialog cerdas dan tidak menggurui. Walaupun tema yang diangkat tentang perbedaan Islam dan Kristen, namun film ini bersifat netral alias tidak memihak pada satu agama. Berbagai diskusi tentang perbedaan agama dituangkan dalam balutan romansa cinta dan tidak berujung pada konflik. Film ini tergolong romantis, namun porsi drama cukup berimbang. Bicara soal pemain, film ini tidak memasang aktor atau aktris terkenal. Cukup dua wajah oriental mendominasi sepanjang film ini. Jika pun ada figuran, muka mereka tidak ditampilkan dalam layar bahkan hanya voice over. Film ini memang fokus pada dua tokoh Cina dan Annisa. Akting keduanya lumayan, namun yang amat disayangkan adalah intonasi dari dialognya kurang menggigit menjadikan makna dialognya hanya sekedar lewat saja, ditambah juga suara film ini yang terdengar berisik. Gaya tutur yang lambat dengan angle kamera tidak biasa menjadikan gambar film ini bagus. Soundtrack yang enak didengar juga mengiringi penggalan-penggalan adegannya. CinTa memang menghadirkan sebuah tontonan yang tidak komersil. Namun film ini sarat akan makna, tentang perbedaan. Film ini banyak mengajarkan tentang bertoleransi antar umat beragama. Perbedaan itu pasti ada agar kita bisa saling melengkapi. 3 Meski film CinTa digarap oleh komunitas indie, namun kehadirannya sempat mendapat apresiasi di sejumlah kalangan masyarakat Inggris. Film ini sempat diputar di National Film Theater-British, Film Institute London pada 29 Mei 2009 lalu, dan berkeliling ke beberapa kampus di Inggris. Di Indonesia, CinTa juga sempat ditayangkan pada Jogja-Netpac Asian Film Festival 2009 dan menjadi film penutup Indonesia Film Festival 2009 di Melbourne, Australia. Film ini akan ditayangkan di Blitmegaplex mulai 19 Agustus 2009. 4 CinTa menceritakan kisah sehari-hari yang tidak berani diceritakan film lain. Di film ini Sammaria mengemas dialog-dialog yang banyak mengupas perbedaan, di tengah pandangan masyarakat Indonesia saat yang menganggap masalah perbedaan sering dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Mengingat Indonesia adalah sebuah negara multikultur, tentunya wacana perbedaan harus dapat dikomunikasikan dengan jujur dan cerdas untuk 3 ref[http:www.blitzmegaplex.comenmovie_detail.php?id=MOV649 CinTa], diakses pada 24 januari 2011 pukul 15:07 WIB. 4 http:entertainment.kompas.comread20090815e094012cinta..antara.cina.annisa.dan. tuhan diakses pada 10 mei 2011 pukul 10:41 WIB. mengurangi permasalahan karena perbedaan itu sendiri. Perbedaan bukan suatu kekurangan, justru kelebihan bila disikapi dengan tepat. 5 Dalam film ini juga disuguhkan cuplikan interview pada beberapa pasangan beda keyakinan, baik sahabat, pasangan yang baru berpacaran, menikah beberapa bulan bahkan yang sudah berpuluh-puluh tahun dengan anak dan cucu mereka mengenai pandangan mereka mengenai cinta, keyakinan, dan Tuhan masing-masing yang mereka sebut dengan sebutan yang berbeda namun menyatukan mereka. Cina Sunny Soon, adalah mahasiswa baru 18 tahun beretnis Batak Cina. Cina tumbuh menjadi seorang remaja yang lugu karena tidak pernah mengalami kegagalan, tapi ia yakin bisa mewujudkan impiannya dengan modal tekad yang kuat. Annisa Saira Jihan, mahasiswi muslimah 24 tahun beretnis Jawa yang kuliahnya terhambat oleh kariernya di industri perfilman. Ketenaran dan kecantikan membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat dengan jari bermuka sedih. Hingga satu hari ketika ada jari lain datang sehingga Annisa tidak lagi kesepian. Tuhan adalah karakter yang paling tidak bisa ditebak. Setiap orang mencoba untuk mendeskripsikan-Nya. Setiap orang merasa mereka mengenal- Nya. Setiap kesenian mencoba untuk menggambarkan-Nya, tapi tidak ada yang benar-benar seperti-Nya. Tuhan mencintai Cina dan Annisa, tapi Cina dan Annisa tidak dapat saling mencintai karena mereka menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda. 6 5 http:www.youtube.comwatch?v=VvXVDo3OHUshttp:www.youtube.comwatch? v=VvXVDo3OHUs diakses pada 30 januari 2011 pukul 21:58 WIB. 6 http:www.blitzmegaplex.comenmovie_detail.php?id=MOV649 CinTa] diakses pada 24012011 pukul 15:07 WIB.

B. Konsep Film CinTa.

Film CinTa menyuguhkan Konsep sinematografi : dunia milik berdua yang lain off frame, persis ketika jatuh cinta. 7 Terlihat dengan ditampilkannya dua pemeran utama di setiap scene, walaupun ada figuran hanya ditampilkan suaranya saja sedangkan wajah mereka selalu disembunyikan. Karena ketika jatuh cinta maka dunia serasa milik berdua. POV penonton menjadi POV the third character T. Jadi persepsi penonton menonton dua orang ini sebenarnya menggambarkan persepsinya sendiri tentang T. 8

C. Visi dan Misi Film CinTa.

Visi dan misi film ini adalah curhat 9 yaitu curahan hati sang sutradara terhadap T.

D. Synopsis Film cinTa.

Cina Sunny Soon, seorang mahasiswa baru yang belum pernah mengalami kegagalan dalam hidup, sehingga dia yakin bisa mewujudkan impiannya menjadi Gubernur Tapanuli hanya dengan modal iman. Annisa Saira Jihan, mahasiswi tingkat akhir 24 tahun yang kuliahnya terhambat karena karirnya di dunia film. Popularitas dan kecantikan membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat dengan jarinya sendiri yang digambari bermuka sedih. Sampai suatu hari datang „jari’ lain yang menemani. 7 Sammaria Simanjuntak, Sutradara Film CinTa, wawancara pribadi, Bandung, 20 Mei 2011. 8 Sammaria Simanjuntak, Sutradara Film CinTa, wawancara pribadi, Bandung, 20 Mei 2011. 9 Sammaria Simanjuntak, Sutradara Film CinTa, wawancara pribadi, Bandung, 20 Mei 2011. Tuhan, karakter yang paling tidak bisa ditebak. Setiap orang merasa mengenal-Nya. Setiap karya seni mencoba untuk menggambarkan-Nya, tapi tidak ada yang benar-benar mampu menggambarkan-Nya. Tuhan mencintai Cina dan Annisa, tapi Cina dan Annisa tidak dapat saling mencintai karena mereka memanggil Tuhan dengan nama yang berbeda. 10

E. Tim Produksi Film CinTa Pemain dan Crew.

Sebuah film sebagus apapun dan sesukses apapun tidak luput dari tangan- tangan dingin para crew dan pihak-pihak yang terlibat dalam penggarapan film. Begitu juga dengan film CinTa yang juga sukses berkat orang-orang yang terlibat didalamnya. Dan inilah orang-orang yang menjadikan film CinTa sukses meraih beberapa penghargaan. 11 No. Jabatan Nama 1. Producer M. Adi Panuntun, M. Budi Sasono, Sammaria Simanjuntak 2. Executive Producer Rolan Samosir, Kathleen Lee 3. Director Sammaria Simanjuntak 4. Screenplay Sally Anom Sari Sammaria Simanjuntak 5. Director of photography Budi Sasono 6. Assistant Director of photography Arie Prabowo 7. First Assistant Director Burhan Yogaswara 8. Second Assistant Director Yunitanti 9. Production Manager Erika Suwarno 10. Casting Director Nora Samosir 11. Art Director Rezki Ridha 12. Assistant Art Director Firmansyah 13. Wardrobe Director Yufie Safitri Sobari 14. Assistant Wardrobe Director Wenti 15. Editor Anky Prasetya 16. Sound Editor Andri Yargana 10 [url=http:www.youtube.comwatch?v=VvXVDo3OHUs]YouTube - Trailer- CinTa[url] diakses pada 30 januari 2011 pukul 22:10 WIB. 11 www.godisdirector.comcastNcrew_crewscinTa diakses pada 15 April jam 06:43. 17. Composer Muhammad Betadikara 18. Additional Composer Gugun Strangers, Lanlan Strangers 18. Behind The Scene Risky Budi Ramdhani 20. Photographer Glam Photoloft Wei Xu, Pepen, Elsa 21. Graphic Designer Erickson Siregar 22. Publicist A. Andiarti 23. Production Assistant Widya Ekarianie, Fauziah R. S., Dina Rismala, Galih Rahasiwi, Awal Wahyu Rahmadi, Asep Ramdhan, Reza Andika, Shendi Abdi Maulana, Mohammad Bagus Satria 24. Promo Manager Dini Aprilia 25. Cast Sunny Soon – Cina Saira Jihan – Annisa

F. Karakter Pemain.

Dalam film CinTa pemeran yang ditampilkan hanya dua orang. Yaitu, Anissa Saira Jihan dan Cina Sunny Soon. Dalam film ini karakter Anissa Saira Jihan adalah Muslim-Jawa cantik yang juga berprofesi sebagai seorang artis sekaligus mahasiswa jurusan arsitek tingkat akhir yang bisa dibilang kurang pintar karena sudah 3 kali ini ia selalu gagal dalam tugas akhirnya. Sedangkan Cina Sunny Soon adalah seorang pemuda Kristen keturunan Tionghoa-Batak yang dengan hanya bermodal otaknya yang encer memberanikan diri berangkat jauh-jauh dari tanah kelahirannya,Tapanuli untuk menimba ilmu sebagai mahasiswa aristek di kota Bandung. Karakter Cina yang meledak-ledak, bersemangat dan ambisius, seakan mendapat lawan tanding dengan sikap Annisa yang menampilkan kesan nerimo baca : menerima sesuatu apa adanya. 12 12 http:www.stepmagz.com201102film-cinta-E28093-god-is-director diakses pada 11 mei 2011 pukul 10:44 WIB.