Temuan Data. TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Adegan yang juga sangat menarik adalah ketika Cina dan Annisa mendiskusikan tentang pertikaian agama di Palestina dengan latar di taman bermain menggunakan permainan. Disitu Annisa bertanya “kenapa Allah nyiptain kita beda- beda kalo Allah hanya pengen disembah dengan satu cara” kemudian Cina menjawab “ makanya Allah nyiptain cinta biar yang beda-beda bisa nyatu”. Pertanyaan Annisa tentang Tuhan menggambarkan rasa ingin tahu Annisa tentang adanya perbedaan, sedangkan jawaban Cina bukanlah sebagai jawaban yang harus dibenarkan. Itu hanyalah pendapat Cina saja sebagai seorang manusia biasa. Dalam film ini hanya ditampilkan dua tokoh saja yaitu Cina dan Annisa dengan mengusung konsep sinematografi cinta milik kita berdua, sang sutradara ingin menampilkan kesan bahwa ketika kita jatuh cinta, maka dunia serasa milik berdua. Makanya dalam film ini hanya dua tokoh saja yang ditampilkan. Walaupun ada figuran mereka hanya voice over saja dan tidak ditampilkan wajah mereka. Dalam film ini banyak sekali simbol-simbol yang ditampilkan. Salah satunya adalah semut. Semut adalah hewan yang sangat kecil, tetapi ketika mereka berjumpa dengan semut yang lain maka terlihat mereka saling bertegur sapa. Bisa diartikan betapa kecilnya manusia dihadapan tuhanNya, tetapi walaupun kecil hendaknya manusia tidak saling meremehkan bahkan harus seperti semut saling bertegur sapa ketika bertemu dengan manusia lainnya sekalipun ada perbedaan, baik beda suku, agama, dan keyakinan. Manusia harus saling menghargai satu sama lain karena Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda untuk saling mengenal satu sama lain. Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah. Sesuai juga dengan ayat al-Quran surat al-Hujuraat ayat 13 yang berbunyi: ًابوعش مكّٰلعج و ىٰثنٵ و رك نم مکّٰقلخانإ ساّلااھي ي ۗ مكٰقت هللا ّع مكمركٲ ّٳ ۗ اوفراعتل لئ بقو Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang paling betakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Q.S Al-Hujuraat: 13. 1 Allah memberitahukan kepada umat manusia bahwa Dia telah menciptakan mereka dari satu jiwa dan telah menjadikan dari jiwa itu pasangannya. Itulah Adam dan Hawa. Dan Allah juga telah menciptakanb mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka kemuliaan manusia dipandang dari kaitan ketahanannya bertingkat-tingkat bila dilihat dari sudut keagamaan, seperti dalam hal ketaatan melarang manusia berbuat ghibah dan menghina satu sama lain, maka Dia mengingatkan bahwa mereka itu sama dalam segi kemanu siannya.” Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal” yaitu, agar tercapailah ta’aruf “saling kenal” di antara mereka masing-masing berpulang ke kabilahnya sendiri Abu Isa Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda,” pelajarilah silsilah kamu yang dengannya kamu akan menyambungkan tali kekeluargaan, karena menggabungkan tali kekeluargaan menimbulkan kecintaan di dalam 1 Departemen Agama Republik Indonedia, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: C.V. Toha Putra, 1989, h. 847. keluarga, kekayaan dalam harta, dan tongkat dalam menyusuri jejak, kemudian Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini gharib. Tidak kami ketahui kecuali dari jalur ini. 2 Kesimpulannya ialah bahwasanya manusia pada hakikatnya adalah dari asla keturunan yang satu. Meskipun telah jauh berpisah, namun di asal-usul adalah satu. Tidaklah ada perbedaan di antara yang satu dengan yang lainnya tidaklah ada perlunya membangkit-bangkit perbedaan, melainkan menginsafi adanya persamaan keturunan. Hal ini dikemukankan oleh Tuhan dalam ayatnya, untuk menghapus perasaan setengah manusia yang hendak mengatakan bahwa dirinya lebih dari yang lain, karena keturunannya, bahwa dia bangsa raja, ornag lain bangsa budak, bahwa dia bangsa keturunan Ali bin Abu Thalib dalam perkawinannya dan Siti fatimah al-batul, anak perempuan rasulullah, dan keturunan yang lain adalah rendah dari itu. 3 Dalam film ini cinta menciptakan rasa toleransi terhadap setiap individu. Cina dan Annisa saling mencintai dan mereka selalu menghargai satu sama lain. Terlihat dari adegan ketika Annisa sedang menjalankan ibadah shalat, Cina dengan sabar menunggu sambil memperhatikan Annisa yang sedang shalat. Terlihat juga adegan ketika Annisa sedang berpuasa, Cina menemani annisa menunggu saat berbuka puasa. Juga saat hari idul fitri tiba, Cina membantu annisa membuat ketupat. Begitupun sebalikya ketika perayaan natal Annisa membantu Cina menghias pohon natal. 2 Muhammad Nassib Ar- Rifa’i, Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4, Jakarta: Gema Insani, 2000 h. 431. 3 Hamka, Tafsir al-Azhar, jilid 9, Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, 1994, h. 6834-6835 Film CinTa berbeda dengan film-film yang telah ada, yang kebanyakan akhir ceritanya berujung pada kedua pasangan jadian. Tetapi dalam film ini akhir ceritanya adalah mereka lebih memilih untuk mempertahankan agama mereka masing-masing ketimbang menghianati Tuhan mereka hanya karena cinta. Film ini termasuk kategori film indie. film yang dibuat tanpa dibawah naungan badan usaha resmi PT or CV dan dana dari perseorangan atau sekelompok orang. Film indie tidak ditentukan dengan durasi, ada banyak jenis indie dengan jenis feature durasi panjang. 4 Identiknya sebuah film mengandung sebuah pesan yang ingin disampaikan. Tetapi dalam film CinTa tidak ada pesan yang ingin disampaikan oleh sang sutradara. Menurut Wim Wenders, ada 2 jenis film. Film yang memberi pernyataan. Dan film yang memberi pertanyaan. Film cinTa ini yang memberi pertanyaan, “kenapa Tuhan nyiptain kita beda-beda kalau Tuhan Cuma ingin disembah dengan satu cara?” Film ini dibuat karena si filmaker ingin mencari jawaban, bukan karena punya jawaban. 5 4 http:www.kaskus.usshowthread.php?t=4253456 diakses pada 08 juni 2011 jam 19:57. 5 Sammaria Simanjuntak, Sutradara Film CinTa, wawancara pribadi, Bandung, 20 Mei 2011.

B. Makna ikon, indeks, dan simbol pada film CinTa.

1. Scene satu: Visualisasi: Ikon, berupa gambar Annisa dan Cina yang duduk berdua di sebuah ruangan dengan jendela yang terbuka. Pada dinding kamar terlihat sebuah lukisan yang bertuliskan “beauty mind”. Pada gambar tersebut juga terlihat sebuah pohon natal dengan berbagai hiasan yaitu lonceng, gambar santa claus dan sebuah ketupat. Pengambilan gambar: Full short merupakan teknik pengambilan gambar objek secara seluruh badan dengan aktifitas yang dilakukan objek. Indeks Pohon natal adalah tanda dari perayaan hari natal. Ketupat adalah tanda dari orang Islam karena ketupat biasa digunakan sebagai jamuan hari raya idul fitri. Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan simbolik dari pohon natal tersebut bahwa seorang muslim semestinya bertoleransi terhadap hari besar agama lain. Toleransi tidak mesti dengan menyelamati hari natal. 2. Scene dua: Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Annisa dan Cina yang sedang menonton berita tentang pengeboman gereja-gereja di sejumlah tempat tepatnya pada malam natal. Terlihat raut kesedihan di wajah Annisa dan kemarahan di wajah Cina. Dalam gambar juga terlihat di atas televisi ada sejumlah semut yang awalnya berkumpul berubah menjadi berpisah. Gambar tersebut diperkuat oleh suara narator dari pembaca berita. Pada gambar kedua terlihat Cina memalingkan wajahnya dan Annisa menggenggam tangan Cina untuk menenangkannya. Pengambilan gambar: Medium close-up Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya