Leukosit Limfosit TINJAUAN PUSTAKA

Dampak biologis IL-1 bergantung pada jumlah sitokin yang dilepaskan pada kadar rendah fungsi utamanya adalah sebagai mediator inflamasi lokal, misalnya berinteraksi dengan sel endotel untuk meningkatkan koagulasi dan meningkatkan ekspresi molekul permukaan yang membantu adhesi leukosit. Dalam kadar tinggi IL-1 masuk ke dalam sirkulasi dan melancarkan efek endokrin, misalnya menyebabkan demam, menginduksi sintesis protein fase akut oleh hepar dan mengawali kakeksia. IL-1 berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan diferensiasi limfosit, disamping itu IL-1 merangsang secara nonspesifik ekspresi berbagai reseptor antigen pada permukaan sel sehingga secara tidak langsung meningkatkan respons imun spesifik. Kresno, 1996 Daya kerja imunologik utama interleukin – 1 yaitu meransang reseptor IL-2 muncul dalam sel – sel T, meningkatkan pengaktifan sel B, menginduksi timbulnya demam, reaktan fase akut dan IL – 6. Meningkatkan resistensi nonspesifik, Johnson et al., 2011. Interleukin- 1β sangat poten sebagai sitokin pro inflamasi dan terlibat pada berbagai respons melawan antigen. Pada proses inflamasi sistem imun akan melepaskan sitokin pro inflamasi yaitu : IL- 1β, Il-6 dan TNF- α. Omar, 2001. IL-1β dikeluarkan oleh peripheral blood mononuklear jika terkena agen inflamasi. Ketika dikeluarkan ke dalam darah IL- 1β memiliki aktivitas yang luas dan berperan dalam penyakit inflamasi Haq et al., 1999. IL- 1β, tetapi tidak IL-1α berpotensi ssebagai aktivator respons imun humoral dan dan IL-Ra mempunyai peran penting dalam mengatur fungsi sistem imun Nakae et al., 2001.

2.5 Leukosit

Leukosit merupakan sel darah yang memiliki nukleus dan tidak bewarna dalam keadaan segar. Bentuknya bulat dalam peredaran darah, tetapi berupa sel ameboid pleimorfik dalam jaringan, atau pada substrat padat invivo. Leukosit terdiri dari leukosit leukosit granular atau leukosit nongranular. Leukosit granular terdiri dari eosinofil, basofil, dan neutrofil. Leukosit bergranular terdiri dari dari limfosit dan monosit. Jumlah leukosit dalam sirkulasi berkisar antara 5000 sampai 9000 permilimeter kubik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta darah, tetapi jumlah ini bervariasi sesuai umur, bahkan pada waktu yang berbeda sepanjang hari. Jumlah leukosit dalam jaringan dan organ sangat besar tetapi tidak dapat dihitung. Variasi kecil jumlah leukosit tidak mempunyai arti klinik, tetapi adanya infeksi dalam tubuh, meningkatkan leukosit sampai 20.000 bahkan 40.000 permilimeter kubik darah. Jumlah relatif berbagai jenis leukosit, disebut hitung jenis leukosit, biasanya cukup konstan: neutrofil 55-60; eosinofil 1-3; basofil 0.07; limfosit 22-33 dan monosit 3-7 . Bloom, 1994. Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap invasi benda asing, termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung dalam jaringan dan bukan dalam aliran darah. Pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit bergerak mendekati kemotaksis positif atau menjauhi kemotaksis negatif sumber zat. Semua lekosit adalah fagositik, tetapi kemampuan ini lebih berkembang pada neutrofil dan monosit. Setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa bulan, bergantung jenis leukositnya. Infeksi atau kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah leukosit. Sloane, 1995

2.6 Limfosit

Sebanyak 20 dari semua leukosit dalam sirkulasi darah orang dewasa merupakan limfosit yang terdiri dari sel B dan sel T yang merupakan kunci pengontrol sitem imun. Biasanya sel limfosit hanya memberikan reaksi terhadap zat asing tetapi tidak terhadap selnya sendiri Baratawidjaja, 2009. Struktur limfosit mengandung nukleus bulat bewarna biru gelap yang berkeliling lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi; ukuran terkecil 5 μm sampai 8 μm; ukuran terbesar 15 μm. Limfosit berasal dari sel – sel batang sumsum tulang merah, tetapi melanjutkan differensiasi dan proliferasinya dalam organ lain. Sloane, 1995 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 2.4 Limfosit yang berperan dalam respon imun spesifik Baratawidjaja, 2009 Jenis Sel Fungsi Sel Produk Fungsi Produk B Produksi antibodi Presentasi antigen Antibodi Neutralisasi Opsonisasi Lisis sel Th2 Meningkatkan prosuksi antibodi oleh sel B Meningkatkan Tc Aktif Sitokin IL-3, IL- 4, IL-5, IL-10, IL-13 Membantu sel B dan Tc Th1 Mengawali dan meningkatkan inflamasi IL- 2, IFN γ , TNF Mediator inflamasi Tr Menurukan produksi antibodi sel B Menurunkan sel T aktif Faktor suppressor Suppress Th akibatnya mensupress B dan Tc juga Tc Lisis sel target antigenic IFN γ Perforin Meningkatkan ekspresi MHC Aktivasi sel NK Merusak Membran sel target NKT Pemusnahan sel sasaran IL-4, IFN γ

2.7 Monosit