3.5.5 Pengambilan darah
Darah diambil dari setiap hewan uji melalui pleksus retro orbital mata mencit. Sampel darah untuk uji total leukosit dimasukkan ke dalam
tabung vacutainer EDTA dan sampel darah untuk uji IL- 1β dimasukkan ke
tabung vacutainer EDTA yang berbeda. Darah untuk uji IL- 1β disentrifus
pada 3000 rpm selama 20 menit, plasma yang muncul dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf disimpan pada suhu – 20
o
C sampai waktu pemeriksaan IL-
1β dengan ELISA.
3.5.6 Perhitungan Total Leukosit
Penghitungan jumlah leukosit total dilakukan menggunakan hemositometer dengan pengenceran 1:20. Untuk memperoleh pengenceran
1:20 sampel darah dihomogenkan, kemudian dihisap dengan menggunakan pipet leukosit dan aspirator sampai tera 0,5. Selanjutnya,
larutan Turk dihisap hingga tera 11, aspirator dicabut kemudian dihomogenkan secara manual, yaitu dengan cara memutar membentuk
angka 8. Selanjutnya sampel dibuang sekitar 2-3 tetes, setelah itu dimasukkan ke dalam kamar hitung Neubauer dan ditutup dengan gelas
penutup kemudian diperiksa dengan mikroskop perbesaran 40 x 10. Leukosit dihitung pada empat kotak besar di tiap sudut tiap sisi kamar
hitung. Sel yang menempel di garis pemisah sebelah kiri dan di garis atas kotak persegi ikut dihitung, sel yang menempel di kedua sisi kotak lain
tidak ikut dihitung Anandika, 2011. Karena kedalaman kamar kamar hitung Neubauer adalah 0,1 mm
dan luas adalah 4 mm
2
terdiri dari 4 kamar masing-masing dengan luas 1 mm
2
jadi total 4 mm
2
. Maka volume kotak adalah 0,4 mm
3
Kulisic, 2006 Jumlah total leukosit per mm3 =
N x faktor pengenceran Volume Kotak
= Nx20
0,4 ��
3
= 50 N N : Jumlah total leukosit dari 4 kamar hitung
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.5.7 Analisa Persentase Monosit dan Limfosit
Sampel darah segar diteteskan pada gelas objek dan dibuat preparat apus. Setelah dibiarkan mengering di udara, preparat apus kemudian
difiksasi dengan methanol selam 5 menit. Preparat kemudian diwarnai dengan pewarna Giemsa dengan pengenceran 1 : 9 selama 30 menit..
Selanjutnya preparat dicuci menggunaan aquades dan dibiarkan mengering. Setelah kering preparat diperiksa dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100 x dengan dibubuhi minyak emersi pada permukaan sediaan apus tersebut. Pertama – tama dihitung sampai 100 sel leukosit,
kemudian dari 100 sel leukosit dihitung jumlah monosit dan limfosit. Lalu ditentukan persentase monosit dan limfosit dari total 100 leukosit tersebut
dengan rumus sebagai berikut Handajani dan Dharmawan , 2009. Limfosit =
∑ �������� 100
� 100 Monosit =
∑ ������� 100
� 100
Gambar 4.1 Skema pembacaan diferensiasi leukosit
3.5.8 Pengukuran kadar IL-