Leukosit HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Leukosit

Hasil dari perhitungan jumlah total leukosit hari 7, hari 14 dan hari 21 pada mencit BALBc yang diberikan ekstrak etanol jinten hitam dosis rendah 125 mgkgBB, dosis sedang 250 mgkgBB dan dosis tinggi 500 mgkgBB didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.1 Hasil Jumlah Total Leukosit per mm 3 Hasil penelitian menunjukkan jumlah total leukosit kelompok kontrol hari 7, 14 dan 21 berada dalam kisaran normal. Kisaran normal jumlah total leukosit pada mencit BALBc adalah 4 - 12 x 10 3 per mm 3 Arrington, 1972. Jumlah total leukosit hari 7 kelompok ekstrak etanol jinten hitam dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Jumlah total leukosit meningkat seiring meningkatnya dosis ekstrak etanol jinten hitam yang diberikan. Kelompok ekstrak etanol jinten hitam dosis tinggi memiliki jumlah total leukosit paling tinggi. Jumlah total leukosit hari 7 dianalisis dengan menggunakan SPSS 17. Hasil uji normalitas dengan menggunakan Saphiro-Wilk menunjukan bahwa jumlah total leukosit tidak terdistribusi normal p0,05 kemudian dilakukan tranformasi agar didapatkan data yang normal tetapi hasil yang diperoleh jumlah total leukosit tetap tidak terdistribusi normal. Syarat Kelompok Mencit Rata – rata jumlah total leukosit x10 3 per mm 3 Hari ke – 7 Hari Ke – 14 Hari ke 21 Kontrol 4,3 ± 0,8 5,0 ± 1,9 4,8 ± 0,9 Dosis Rendah 6,3 ± 2,5 8,3 ± 1,4 9,1 ± 2,2 Dosis Sedang 7,6 ± 0,8 12,7 ± 1,0 11,2 ±2,2 Dosis Tinggi 11,1 ± 2,1 11,0 ± 3,5 11,3 ±3,5 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta normalitas tidak terpenuhi sehingga jumlah total leukosit harus dianalisis dengan statistik non parametik Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan terdapat perbedaan bermakna dengan nilai signifikan p=0,03 p0,05 maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis sedang p=0,009, kelompok kontrol dengan kelompok dosis tinggi p=0,009 dan kelompok sedang dengan kelompok dosis tinggi p = 0,009 Jumlah total leukosit hari 14 kelompok pemberian ekstrak etanol jinten hitam dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi lebih tinggi dibandingkan kontrol tetapi masih berada dalam kisaran normal. Jumlah total leukosit meningkat seiring meningkatnya dosis ekstrak etanol jinten hitam yang diberikan. Kelompok ekstrak etanol jinten hitam dosis sedang memiliki jumlah total leukosit paling tinggi. Jumlah total leukosit hari 14 dianalisis dengan menggunakan SPSS 17. Hasil uji normalitas dengan menggunakan Saphiro-Wilk menunjukan bahwa jumlah total leukosit terdistribusi normal p0,05. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene test. Hasil uji homogenitas menunjukan bahwa jumlah total leukosit tidak bervariasi homogen p0,05 kemudian dilakukan tranformasi data agar diteroleh data yang homogen tetapi hasil yang diperoleh jumlah total leukosit tidak bervariasi homogen. Syarat homogenitas tidak terpenuhi sehingga jumlah total leukosit harus dianalisis dengan statistik non parametik Kruskal Wallis . Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan terdapat perbedaan bermakna dengan nilai signifikan 0,005 p0,05 maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney . Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis rendah p = 0,028, kelompok kontrol dengan kelompok dosis sedang p = 0,009, kelompok kontrol dengan kelompok dosis tinggi p=0,016 dan kelompok rendah dengan kelompok dosis sedang p = 0,009. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengambilan darah hari 21 pemberian ekstrak dihentikan sejak hari 14 sampai hari 21, jumlah total leukosit kelompok ekstrak etanol jinten hitam dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi lebih tinggi dibandingkan kontrol tetapi masih berada dalam kisaran normal. Jumlah total leukosit meningkat seiring meningkatnya dosis ekstrak etanol jinten hitam yang diberikan. Kelompok ekstrak etanol jinten hitam dosis tinggi memiliki jumlah total leukosit paling tinggi. Jumlah total leukosit hari 21 dianalisis dengan menggunakan SPSS 17. Hasil uji normalitas dengan menggunakan Saphiro-Wilk menunjukan bahwa jumlah total leukosit terdistribusi normal p0,05. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene test. Hasil uji homogenitas menunjukan bahwa jumlah total leukosit bervariasi homogen p0,05. Data terdistribusi normal dan bervariasi sama, maka syarat uji anova terpenuhi. Berdasarkan uji anova diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,002 P0,05 artinya ada perbedaan signifikan rata – rata total leukosit pada kelompok kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna antara masing – masing kelompok dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Berdasarkan uji Post Hoc kelompok yang berbeda adalah kelompok kontrol dengan kelompok dosis sedang p = 0,04 dan kelompok kontrol dengan kelompok dosis tinggi p=0,04. Perbandingan total leukosit antara hari 7, 14 dan 21 menggunakan uji anova menunjukkan hanya kelompok dosis sedang yang memiliki perbedaan yang signifikan antara hari 7, 14 dan 21 p= 0,00. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna antara masing – masing kelompok dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Berdasarkan uji Post Hoc kelompok yang berbeda adalah kelompok hari 7 dan hari 14. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 5.1 Perbandingan nilai total leukosit antara Mencit BALBc yang diberikan ekstrak etanol jinten hitam dan Mencit BALBc yang tidak diberikan ekstrak etanol jinten hitam Jumlah total leukosit tertinggi terdapat pada hari ke 14 kelompok dosis sedang 12700 per rmm 3 . Peningkatan jumlah total leukosit masih dalam kisaran normal dan tidak mengindikasi adanya infeksi. Indikasi adanya infeksi jumlah total leukosit adalah 20,000 bahkan 40,000 permilimter kubik darah Bloom dan Fawcett 1994. Pada hari ke 21 atau setelah pemberian ekstrak etanol jinten hitam dihentikan selama 7 hari jumlah total leukosit tetap lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Tousson et al, 2011 menyebutkan bahwa konstituen darah kelinci yang diberikan biji jinten hitam menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam persentase hemoglobin, hematokrit, rata-rata korpuskula hemoglobin dan jumlah sel darah putih. Hasil dari penelitian data jumlah total leukosit berada pada batas tinggi normal menurut Vieira 2011 jumlah total leukosit yang berada pada batas tertinggi normal menunjukkan sistem imun memproduksi jumlah total leukosit yang cukup dalam sirkulasi darah untuk melawan infeksi. Peningkatan jumlah total leukosit menunjukkan kemampuan sistem imun untuk melawan infeksi atau benda asing. Leukosit yang merupakan sistem imun alamiah spesifik berperan penting dalam melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme. Penggunaan ekstrak 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Hari ke - 7 Hari Ke - 14 Hari ke 21 Kontrol Dosis Rendah Dosis Sedang Dosis Tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta etanol biji jinten hitam sangat efektif untuk meningkatkan sistem imun atau imunostimulan Suhatri dan Aldi, 2010. Jumlah total leukosit pada hari 7, hari 14 dan hari 21 menunjukkan perbedaan yang signifikan p0,05 terhadap setiap kelompok perlakuan.

4.2 Monosit