9. Variabel
Price to Earnings Ratio PER Tabel
5.9. Descriptive Statistics Untuk Price to Earnings Ratio PER
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
2,16 826,50
44,6374 122,99902
Tahun 2005 124
2,57 836,24
29,3997 86,71153
Tahun 2006 124
3,18 223,40
26,5252 34,46982
Tahun 2007 124
1,87 1093,00
41,6124 121,51900
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.9. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata PER terbesar terlihat pada tahun 2004 yaitu sebesar 44,6374, hal ini
berarti pada tahun 2004 kondisi rata-rata harga pasar per lembar saham terhadap laba per sahamnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai
standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 122,99902. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai PER semua
perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 826,50 dan yang terkecil 2,16. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi PER perusahaan
sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap laba per sahamnya
cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap
laba per sahamnya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
10.Variabel Price to Book Value PBV
Tabel 5.10. Descriptive Statistics Untuk Price to Book Value PBV
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,19 16,83
1,8847 2,34433
Tahun 2005 124
,09 15,01
1,6869 2,12534
Tahun 2006 124
,15 21,26
1,9877 2,37301
Tahun 2007 124
,22 19,13
2,3928 2,75335
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.10. tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata PBV terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,3928, hal ini
berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata harga pasar per lembar saham terhadap nilai buku per lembar sahamnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik,
sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,75335. Ini berarti bahwa pada tahun 2007
nilai PBV semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 19,13 dan yang terkecil 0,22. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi PBV
perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham terhadap nilai buku per
lembar sahamnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara harga pasar per lembar saham
terhadap nilai buku per lembar sahamnya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
11.Variabel Return Saham Y Tabel 5.11.
Descriptive Statistics Untuk Return Saham
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Tahun 2004 124
-,8650 8,2860
,386629 1,0044993
Tahun 2005 124
-,9220 2,6320
,040540 ,4577634
Tahun 2006 124
-,8410 6,3750
,408750 ,8751275
Tahun 2007 124
-,8460 11,9230
,680371 1,7127902
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.11. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata return saham terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,680371,
hal ini berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata return saham pada perusahaan sampel terlihat paling baik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga
terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,7127902. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 nilai return saham semua perusahaan sampel
paling bervariasi dengan nilai terbesar 11,9230 dan yang terkecil - 0,8460. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi return saham perusahaan
sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki return saham cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak
pada rata-rata perusahaan yang memiliki return saham yang bernilai rendah.
5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya memenuhi semua asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik yang
harus dipenuhi antara lain terbebas dari uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
1. Uji Normalitas data