7. Variabel
Earnings Per Share EPS Tabel 5.7.
Descriptive Statistics Untuk Earnings Per Share EPS
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,10 6958,00
341,1191 913,26854
Tahun 2005 124
,30 4889,00
326,3417 777,33471
Tahun 2006 124
,66 4666,00
350,2594 885,75871
Tahun 2007 124
,30 10663,00
499,3789 1351,92923
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.7. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata EPS terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 499,3789, hal ini
berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap jumlah lembar sahamnya pada perusahaan sampel terlihat paling
baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 1351,92923. Ini berarti bahwa pada tahun
2007 nilai EPS semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 10.663,00 dan yang terkecil 0,30. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa
kondisi EPS perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak earnings after
tax terhadap jumlah lembar sahamnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara
laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap jumlah lembar sahamnya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
8. Variabel
Total Asstes Turnover TATO Tabel 5.8.
Descriptive Statistics Untuk Total Assets Turnover TATO
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,03 7,17
1,1935 1,12237
Tahun 2005 124
,03 15,89
1,3088 1,63330
Tahun 2006 124
,03 12,18
1,2911 1,38953
Tahun 2007 124
,03 9,34
1,2345 1,14852
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.8. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata TATO terbesar terlihat pada tahun 2005 yaitu sebesar 1,3088, hal ini
berarti pada tahun 2005 kondisi rata-rata penjualan bersih terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar
deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2005 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,63330. Ini berarti bahwa pada tahun 2005 nilai TATO semua
perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 15,89 dan yang terkecil 0,03. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi TATO
perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara penjualan bersih terhadap total aktivanya cukup tinggi
sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara penjualan bersih terhadap total aktivanya yang bernilai
rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
9. Variabel