Variabel Return On Equity ROE Tabel Variabel Return On Assets ROA Tabel 5.
tax terhadap penjualan bersihnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih
setelah pajak earnings after tax terhadap penjualan bersihnya yang bernilai rendah.
5. Variabel Return On Equity ROE Tabel 5.5.
Descriptive Statistics Untuk Return On Equity ROE
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,05 117,06
14,1294 14,83347
Tahun 2005 124
,11 66,27
13,3777 11,89587
Tahun 2006 124
,15 72,69
13,1990 12,87800
Tahun 2007 124
,16 84,60
15,0799 14,65612
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.5. tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROE terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 15,0799, hal ini
berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap modal sendirinya pada perusahaan sampel terlihat paling baik,
sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 14,83347. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai
ROE semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 117,06 dan yang terkecil 0,05. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROE
perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap
modal sendirinya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap modal sendirinya yang bernilai rendah.
6. Variabel Return On Assets ROA Tabel 5.6.
Descriptive Statistics Untuk Return On Assets ROA
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,0005 ,4015
,068822 ,0654078
Tahun 2005 124
,0008 ,3749
,066488 ,0592091
Tahun 2006 124
,0011 ,3722
,065935 ,0652703
Tahun 2007 124
,0007 ,6216
,080431 ,0954738
Valid N listwise 124
Sumber :
Output Pengolahan
Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.6. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROA terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,080431, hal ini
berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik,
sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,954738. Ini berarti bahwa pada tahun 2007
nilai ROA semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 0,6216 dan yang terkecil 0,0007. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa
kondisi ROA perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak earnings after
tax terhadap total aktivanya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah
pajak earnings after tax terhadap total aktivanya yang bernilai rendah.
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009