Variabel Leverage Ratio LEV Tabel 5. Variabel Net Profit Margin NPM Tabel 5.
perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar
2,72096. Ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai DER semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 26,37 dan yang terkecil 0,20. Kondisi ini
sekaligus menunjukkan bahwa kondisi DER perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara
kewajiban terhadap modal sendirinya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban
terhadap modal sendirinya yang bernilai rendah.
3. Variabel Leverage Ratio LEV Tabel 5.3.
Descriptive Statistics Untuk Leverage Ratio LEV
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,02 ,96
,4649 ,19046
Tahun 2005 124
,02 ,86
,4646 ,19223
Tahun 2006 124
,03 ,89
,4655 ,19568
Tahun 2007 124
,05 ,85
,4731 ,18757
Valid N listwise 124
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.3. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata LEV terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,4731, hal ini
berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata kewajiban terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang
terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,19568. Ini berarti bahwa pada tahun 2006 nilai LEV semua perusahaan sampel paling
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
bervariasi dengan nilai terbesar 0,89 dan yang terkecil 0,30. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi LEV perusahaan sampel sangat berfluktuasi,
dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap total aktivanya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak
pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap total aktivanya yang bernilai rendah.
4. Variabel Net Profit Margin NPM Tabel 5.4.
Descriptive Statistics Untuk Net Profit Margin NPM
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Tahun 2004 124
,0009 ,4400
,091390 ,0827365
Tahun 2005 124
,0006 ,6700
,092765 ,1032161
Tahun 2006 124
,0006 1,9300
,103097 ,1927762
Tahun 2007 124
,0000 3,4200
,128211 ,3183432
Valid N listwise 124
Sumber : Output Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS Release 15
Dari hasil olahan data pada tabel 5.4. di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata NPM terbesar terlihat pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,128211, hal ini
berarti pada tahun 2007 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap penjualan bersihnya pada perusahaan sampel terlihat paling baik,
sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,3183432. Ini berarti bahwa pada tahun
2007 nilai NPM semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 3,42 dan yang terkecil 0,00. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi
NPM perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak earnings after
Taufik Hidayat : Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2009
tax terhadap penjualan bersihnya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih
setelah pajak earnings after tax terhadap penjualan bersihnya yang bernilai rendah.
5. Variabel Return On Equity ROE Tabel 5.5.