Pengujian Hipotesis Secara Serempak Pengujian Hipotesis Secara Parsial

118 terhadap hasil regresi yang diperoleh baik secara serempak dengan menggunakan Uji- F dan melakukan pengujian parsial dengan menggunakan Uji-t.

IV.6.1. Pengujian Hipotesis Secara Serempak

Dari hasil Program SPSS yang dilakukan mengestimasi data, telah diperoleh beberapa hasil pengujian, salah satunya adalah hasil pengujian serempak atau Uji F. Pengujian secara serempak pengaruh antara semua variabel bebas kepuasan, status, kompensasi, lingkungan dan harapan terhadap variabel terikatnya motivasi dapat dilihat dengan nilai F hitung -nya. Hipotesis Nol diterima apabila F hitung F tabel dan hipotesis nol ditolak apabila F hitung F tabel pada selang kepercayaan 95 atau tingkat kesalahan = 5. Hasil pengujian secara serempak F-hitung dapat dilihat pada Tabel IV. 20 di bawah ini. Tabel IV.20. Hasil Pengujian Serempak Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 291.060 5 58.212 89.909 .000 a Residual 25.251 39 .647 Total 316.311 44 a. Predictors: Constant, Kepuasan kerja, Status dan tanggung jawab, Kompensasi yang memadai, Kondisi Lingkungan kerja, Keinginan dan harapan pribadi. b. Dependent Variabel: Motivasi Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah Pada Tabel IV.20 dapat dilihat bahwa nilai F hitung yang diperoleh adalah 89,909 sedangkan F tabel pada selang kepercayaan 95 atau tingkat kesalahan = 5. Adalah sebesar 4,081 dengan tingkat signifikasi 0,000. Ini menunjukkan bahwa 118 119 nilai F hitung F tabel atau berpengaruh signifikan pada tingkat alpha yang kecil sekali 0. Dengan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat atau dengan perkataan lain, tolak H atau terima H a . Secara empiris dapat dinyatakan bahwa variabel bebas kepuasan kerja, status dan tanggung jawab, kompensasi yang memadai, kondisi lingkungan kerja serta keinginan dan harapan pribadi berpengaruh terhadap variabel terikat motivasi.

IV.6.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Berdasarkan hasil Program SPSS yang dilakukan mengestimasi data, telah diperoleh beberapa hasil pengujian, salah satunya adalah hasil pengujian parsial atau Uji-t. Pengujian secara parsial melihat pengaruh antara semua variabel bebas kepuasan kerja, status dan tanggung jawab, kompensasi yang memadai, kondisi lingkungan kerja serta keinginan dan harapan pribadi secara individu parsial terhadap variabel terikatnya motivasi. Hasil pengujiannya dapat dilihat melalui nilai t-hitungnya. Hipotesis Nol diterima apabila t hitung t tabel dan hipotesis nol ditolak apabila t hitung t tabel pada selang kepercayaan 95 atau tingkat kesalahan = 5. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.21 berikut ini. 119 120 Tabel IV.21. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant 10.612 2.288 4.639 .000 Kepuasan Kerja X 1 .410 .170 .205 2.418 .020 Status dan Tanggung jawab X 2 .308 .151 .181 2.045 .048 Kompensasi yang memadai X 3 .262 .095 .229 2.766 .009 Kondisi Lingkungan Kerja X 4 .387 .168 .272 2.311 .026 Keinginan dan Harapan Pribadi X 5 .228 .190 .170 1.199 .238 a. Dependent Variabel:Motivasi Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah Pada Tabel IV. 21 dapat dilihat nilai t hitung untuk setiap variabel bebas. Untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui kolom terakhir tabel di atas dengan melihat tingkat signifikannya. Pada Tabel IV.21 dapat dilihat bahwa variabel kepuasan, status, kompensasi dan lingkungan memiliki tingkat signifikasi yang lebih kecil dari 0,05 5. Ini menyatakan bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh terhadap motivasi. Dengan perkataan lain, untuk keempat variabel tersebut tolak H dan terima H a . Variabel harapan tidak berpengaruh pada motivasi karena nilai tingkat signifikasinya 0,238 atau 23,8 lebih besar dibandingkan dengan 0,05 5. Pada variabel harapan, maka harus menerima H dan menolak H a . Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa dari kelima variabel yang diteliti, ternyata variabel kompensasi yang memadai mempunyai pengaruh dominan dalam meningkatkan motivasi kerja penyuluh perindustrian pada Kantor Dinas 120 121 Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, karena diperoleh tingkat signifikasi yang paling kecil mendekati 0,000 yaitu sebesar 0,009. Di samping pengujian serempak dan parsial, maka ada satu koefisien lagi yang mempunyai makna penting bagi regresi, yaitu koefisien determinasi R 2 . Koefisien determinasi menerangkan seberapa besar pengaruh dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Perolehan nilai R 2 dapat dilihat pada Tabel IV. 22. di bawah ini. Tabel IV.22. Nilai Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square 1 .959 a .920 .910 b. Dependent Variabel: Motivasi Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah Pada Tabel IV.22 dapat dilihat bahwa perolehan R 2 adalah sebesar 0,920 atau 92. Angka ini menyatakan bahwa variabel bebas kepuasan kerja, status dan tanggung jawab, kompensasi yang memadai, kondisi lingkungan kerja serta keinginan dan harapan pribadi mempengaruhi variabel terikat motivasi sebesar 92 dan sisanya 8 dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti kematangan pribadi, tingkat pendidikan, kebutuhan, supervisi yang baik, peraturan yang fleksibel dan adanya jaminan karir yang tidak dimasukkan dalam persamaan penelitian ini. 121 122

IV.7. Pembahasan