Teori Valensi Teori Motivasi Proses

II.3.4.1. Teori Valensi

Setiap hasil kerja memiliki valensi daya tarik terhadap masing-masing individu dan valensi untuk satu orang tidak sama dengan valensi untuk orang lain. Hal ini terjadi karena valensi berasal dari kebutuhan dan persepsi individu yang juga berbeda antara satu individu dengan individu lainnya karena kebutuhan dan persepsi juga merupakan refleksi dari faktor-faktor lain dalam hidup seseorang. Valensi lebih menguatkan pilihan seorang karyawan untuk suatu hasil. Jika seorang karyawan mempunyai keinginan yang kuat untuk suatu kemajuan, maka berarti valensi karyawan tersebut tinggi untuk suatu kemajuan. Valensi timbul dari internal karyawan yang dikondisikan dengan pengalaman. Dalam teori ini, masukan inputs meliputi faktor-faktor seperti tingkat pendidikannya, keahlian, upaya, masa kerja, kepangkatan dan produktivitas. Sedangkan hasil outcomes adalah semua imbalan yang dihasilkan dari pekerjaan. Teori ini menggambarkan tentang dua hal keinginan dan kebutuhan dasar karyawan pada saat ini yang sangat bernilai untuk dapat meningkatkan motivasi kerja mereka. 1. Hasil langsung atau primer dari pelaksanaan tugas, seperti uang, promosi, pengucilan dari kelompok teman kerja, dan perasaan mampu. 2. Hasil-hasil sekunder yang dapat timbul dari hasil primer, misalnya kendaraan yang dapat diperoleh dari uang, kedudukan yang lebih tinggi berkat promosi, makan siang sendiri karena dimusuhi oleh teman-teman sekerja, dan rasa bangga berkat adanya keyakinan akan kemampuan. Raika Gustisyah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Penyuluh Perindustrian Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan, 2009 USU Repository © 2008 Hasil-hasil sekunder ini sangat erat kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan yang diidentifikasikan dalam hierarki Maslow sebagaimana dihipotesiskan dalam hirarki itu, seseorang tidak akan merasakan nilai dari kebutuhan yang mempunyai prioritas lebih rendah sebelum kebutuhan yang mempunyai prioritas yang lebih tinggi dipuaskan secara layak.

II.3.4.2. Teori Pengharapan Expectancy