122
IV.7. Pembahasan
Peneliti dalam
membahas faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, membedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-
faktor yang berada dalam diri karyawan yang akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar diri
dari karyawan tersebut dalam mempengaruhi motivasi kerjanya. Dalam penelitian ini, faktor internalnya adalah kepuasan kerja dan keinginan dan harapan pribadi
karyawan, sedangkan faktor eksternalnya adalah kompensasi yang memadai, kondisi lingkungan kerja dan status dan tanggung jawab.
IV.7.1. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja
Dalam teori motivasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat ditelusuri bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi secara signifikan tingkat
motivasi adalah tingkat kepuasan peserta. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyuluh, tingkat kepuasan yang diperoleh penyuluh, baik dari segi materi, pelayanan
dan penghargaan yang diterima, sangat mempengaruhi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan sebagai penyuluh. Dengan perkataan lain, kepuasan penyuluh
memiliki korelasi yang positip terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas yang diharuskan oleh atasan kepada mereka. Hal ini sesuai dengan apa yang dituliskan oleh
Keith Davis dalam Mankunegara 2005, yang menyatakan bahwa kepuasan bekerja datangnya dari kesukaan atau ketidaksukaan karyawan terhadap pekerjaan yang
dilakukannya. Kepuasan seorang penyuluh akan terjadi apabila aspek-aspek
122
123
pekerjaan yang dilakukannya dan aspek-aspek yang ada dalam dirinya saling menyokong.
Kepuasan merupakan suatu sikap emosional yang dicerminkan oleh moral kerja, kedisplinan dan prestasi kerja. Kepuasan dalam bekerja dan bertindak sebagai
penyuluh perindustrian dapat berasal dari pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi keduanya. Kepuasan yang diperoleh seorang penyuluh dalam penelitian ini diukur
berdasarkan beberapa indikator seperti kepuasan terhadap hasil pekerjaan, kepuasan terhadap prestasi kerja, bertanggung jawab terhadap pekerjaan, puas terhadap
penghargaan dan puas terhadap perhatian pimpinan. IV.7.2. Pengaruh Status dan Tanggung Jawab terhadap Motivasi Kerja
Seorang penyuluh dalam melaksanakan tugasnya akan termotivasi apabila diberikan kebebasan penuh akan tetapi terarah dalam melakukan kebijakan terhadap
tugasnya. Hal ini menunjukkan status yang jelas bagi seorang penyuluh dalan melakukan pekerjaannya dan memberikan kebebasan bagi penyuluh untuk
mengambil keputusan sesuai yang dirasakan dan dibutuhkannya. Seorang penyuluh akan merasa terhalang melakukan pekerjaannya apabila tidak memiliki kewenangan
yang penuh dalam melaksanakan tugasnya atau harus menunggu keputusan yang berasal dari orang lain. Kondisi yang terakhir, akan menurunkan motivasi penyuluih
dalam melakukan tugas yang diembannya sehingga akan menghasilkan produktifitas kerja yang rendah.
Pada penelitian ini, status dan tanggungjawab penyuluh dinilai dengan indikator, seperti memperoleh hak penuh dalam melaksanakan pekerjaan, mendapat
123
124
bimbingan dalam kewenangan yang dimiliki, dihargai sesuai dengan beban pekerjaan, diberi hak sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dan diberikan wewenang
penuh pada tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya. Dengan indikator-indikator ini diharapkan penilaian terhadap status dan tanggungjawab penyuluh dapat
digambarkan dengan jelas sehingga akan dapat menerangkan hubungannya dengan motivasi bekerjanya.
IV.7.3. Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi Kerja