Teori Keadilan Equity Theory

tersebut. Apabila ketiga kondisi tersebut dipenuhi, para karyawan akan termotivasi untuk mencurahkan usaha yang lebih baik.

II.3.4.3. Teori Keadilan Equity Theory

Teori keadilan merupakan sebuah model tentang motivasi, yang menerangkan bagaimana orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan fairness dan keadilan justice dalam pertukaran-pertukaran sosial atau hubungan-hubungan memberi dan menerima. Esensi dari teori ini adalah bahwa karyawan membandingkan upaya dan imbalan mereka dengan karyawan lain dalam situasi kerja yang sama. Teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa individu, yang bekerja dalam rangka memperoleh tukaran imbalan dari organisasi, dimotivasi oleh suatu keinginan untuk diperlakukan adil di pekerjaan. Empat ukuran penting dalam teori ini adalah: 1. Orang atau individu yang merasakan diperlakukan adil atau tidak. 2. Perbandingan dengan orang lain, setiap individu atau kelompok yang digunakan oleh seseorang sebagai suatu pembanding rasio masukan dan hasil. 3. Masukan, karakteristik individu yang dibawa seseorang ke dalam pekerjaan. Hal ini mungkin untuk diraih seperti ketrampilan, pengalaman, pembelajaran atau bawaan seperti umur, jenis kelamin, ras. 4. Hasil apa yang diterima seseorang dari pekerjaan seperti pengakuan, tunjangan dan gaji. Winardi 2001, menyatakan bahwa: keadilan dikatakan ada kalau karyawan menganggap bahwa rasio masukan mereka upaya terhadap hasil imbalan sepadan Raika Gustisyah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Penyuluh Perindustrian Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan, 2009 USU Repository © 2008 dengan rasio dari karyawan lain. Ketidakadilan dikatakan apabila rasio tidak ekivalen; rasio antara masukan individu dengan hasil bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan yang lainnya.

II.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Saydan dalam Sayuti 2007, menyebutkan motivasi kerja seseorang di dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari proses psikologis dalam diri seseorang, dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri environment factors.

II.4.1. Faktor Internal

Faktor internal terdiri dari: 1. Kematangan Pribadi Orang yang bersifat egois dan kemanja-manjaan biasanya akan kurang peka dalam menerima motivasi yang diberikan sehingga agak sulit untuk dapat bekerjasama dalam membuat motivasi kerja. Oleh sebab itu kebiasaan yang dibawanya sejak kecil, nilai yang dianut dan sikap bawaan seseorang sangat mempengaruhi motivasinya. 2. Tingkat Pendidikan Seorang pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi biasanya akan lebih termotivasi karena sudah mempunyai wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan karyawan yang lebih rendah tingkat pendidikannya, demikian juga sebaliknya jika tingkat pendidikan yang dimilikinya tidak digunakan secara Raika Gustisyah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Penyuluh Perindustrian Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan, 2009 USU Repository © 2008