Pengaruh HRT terhadap Reduksi

36

4.2.4 Pengaruh HRT terhadap Pembentukan

Volatile Fatty Acid VFA Efisiensi oksidasi VFA asam asetat, asam propionat dan asam butirat mempengaruhi kinerja keseluruhan proses anaerobik. Konsentrasi VFA dianggap sebagai indikasi yang baik bagi kondisi anaerobik reaktor, dan perubahan konsentrasi VFA mencerminkan perubahan dalam populasi bakteri dari proses anaerobik [49]. Gambar 4.4 menunjukkan pengaruh HRT terhadap pembentukan VFA yang dinyatakan dalam bentuk asam asetat, asam propionat, asam butirat. Gambar 4.4 Pengaruh HRT terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid VFA Dari grafik 4.4 diatas menunjukkan VFA pada HRT 20 adalah 15.975,9 mgL dengan asam asetat, asam propionat dan asam butirat masing-masing adalah 8.274,685 mgL, 3.456,628 mgL, 4.244,586 mgL. VFA yang dihasilkan pada HRT 15 adalah 12.118,38 mgL dengan asam asetat, asam propionat dan asam butirat masing masing adalah 6.080,505 mgL, 3.082,163 mgL, 2.955,713 mgL. VFA yang dihasilkan pada HRT 10 adalah 10.805,27 mgL dengan asam asetat, asam propionat dan asam butirat masing masing adalah 4.762,664 mgL, 3.009,715 mgL, 3.032,892 mgL. VFA yang dihasilkan pada HRT 4 adalah 14.984,32 mgL dengan asam asetat, asam propionat dan asam butirat masing masing adalah 7.279,023 mgL, 2.122,409 mgL, 5.582,886 mgL. Menurut M.Nosrati et al [50], konsentrasi asetat dan butirat terus menurun selama proses pencernaan anaerobik dan mereka berkurang diakhir proses. Di sisi lain, propionat tidak dikonsumsi oleh mikroorganisme anaerob dan terakumulasi 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20 15 10 4 V FA m g L HRT Asam Asetat Asam Propionat Asam Butirat Total 37 sebagian besar di digester. Dengan demikian, propionat telah dilaporkan sebagai alasan utama untuk ketidakstabilan di proses pencernaan anaerobik. Selanjutnya konsentrasi propionat yang tinggi 3000 mgL dapat menghentikan proses fermentasi [9]. Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada HRT 20, 15 dan 10, asam propionat yang diperoleh 3000 mgL. Jumlah asam propionat ini akan menjadi inhibitor dalam proses. Sedangkan asam propionat yang dihasilkan diperoleh pada HRT 4 adalah 2.122,409 mgL. Sehingga pada proses loading up ini lebih baik digunakan HRT 4.

4.2.5 Pengaruh HRT terhadap Rasio VFAAlkalinitas

Kehadiran VFA dalam fermentor mengarah kepada penurunan pH dan pertumbuhan anaerob metanogen sehingga VFA bisa menjadi penyebab ketidakstabilan proses anaerobik [50]. Oleh karena itu rasio VFAAlkalinitas dapat digunakan untuk mengetahui kesetimbangan proses digestasi anaerobik tahap asidognesis [51]. Gambar 4.5 menunjukkan rasio VFAalkalinitas pada proses loading up. Gambar 4.5 Pengaruh HRT terhadap rasio VFAAlkalinitas Gambar 4.5 menunjukkan rasio VFAAlkalinitas pada masing-masing HRT. Pada HRT 20 rasio VFAAlkalinitas sebesar 5,16, HRT 15 rasio 5,16 4,03 5,27 7,23 1 2 3 4 5 6 7 8 5 10 15 20 25 VF AAlk a lin it a s HRT

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

1 58 96

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 19 95

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 19

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 2

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

1 1 15

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 22

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN pH PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) MENGGUNAKAN TEMPERATUR 45 C

0 0 16