Pengaruh HRT terhadap Pembentukan

37 sebagian besar di digester. Dengan demikian, propionat telah dilaporkan sebagai alasan utama untuk ketidakstabilan di proses pencernaan anaerobik. Selanjutnya konsentrasi propionat yang tinggi 3000 mgL dapat menghentikan proses fermentasi [9]. Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada HRT 20, 15 dan 10, asam propionat yang diperoleh 3000 mgL. Jumlah asam propionat ini akan menjadi inhibitor dalam proses. Sedangkan asam propionat yang dihasilkan diperoleh pada HRT 4 adalah 2.122,409 mgL. Sehingga pada proses loading up ini lebih baik digunakan HRT 4.

4.2.5 Pengaruh HRT terhadap Rasio VFAAlkalinitas

Kehadiran VFA dalam fermentor mengarah kepada penurunan pH dan pertumbuhan anaerob metanogen sehingga VFA bisa menjadi penyebab ketidakstabilan proses anaerobik [50]. Oleh karena itu rasio VFAAlkalinitas dapat digunakan untuk mengetahui kesetimbangan proses digestasi anaerobik tahap asidognesis [51]. Gambar 4.5 menunjukkan rasio VFAalkalinitas pada proses loading up. Gambar 4.5 Pengaruh HRT terhadap rasio VFAAlkalinitas Gambar 4.5 menunjukkan rasio VFAAlkalinitas pada masing-masing HRT. Pada HRT 20 rasio VFAAlkalinitas sebesar 5,16, HRT 15 rasio 5,16 4,03 5,27 7,23 1 2 3 4 5 6 7 8 5 10 15 20 25 VF AAlk a lin it a s HRT 38 VFAAlkalinitas sebesar 4,03, HRT 10 rasio VFAAlkalinitas sebesar 5,27 dan pada HRT 4 rasio VFAAlkalinitas 7,23. Stabilitas kompartemen anaerobik divalidasi dengan rasio VFAAlkalinitas. Misalnya, ketika nilai ini kurang dari 0,3-0,4, proses ini dianggap beroperasi menguntungkan [14]. Selain itu, menurut Bambang Trisakti et al [11] proses asidogenesis diasumsikan stabil pada nilai rasio VFAAlkalinitas 1. Dari gambar diatas menunjukkan bahwa rasio VFAalkalinitas yang lebih besar dari 1 untuk semua variasi HRT yang dilakukan. Rasio VFAAlklinitas tertinggi diperoleh pada HRT 4 yaitu 7,23. Hasil ini menunjukkan HRT 4 merupakan HRT yang paling stabil dan digunakan dalam operasi target.

4.3 HASIL PENELITIAN VARIASI

RECYCLE SLUDGE OPERASI TARGET Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada proses loading up , diperoleh hasil terbaik untuk pertumbuhan mikroba pada HRT 4 sehingga pada operasi target dengan variasi rasio recycle sludge digunakan HRT 4 dengan variasi rasio recycle sludge mulai dari 0 tanpa recycle , 15, 25, dan 35. Fermentor dioperasikan pada suhu 45 o C kecepatan pengadukan tangki umpan dan fermentor masing-masing 150 rpm dan 250 rpm, pH dijaga 6 ± 0,2 dengan penambahan natrium bikarbonat NaHCO 3 . Recycle dilakukan dengan cara mengendapkan effluent fermentor dalam gelas ukur 1000 ml selama 6 jam dalam keadaan tertutup. Lalu hasil endapan diambil berdasarkan rasio recycle sludge untuk dicampur bersama umpan segar dan dimasukkan ke dalam tangki umpan. Metabolisme dan pertumbuhan mikroba di dalam fermentor dapat dilihat dari hasil analisis pH, alkalinitas, TS, VS, TSS, VSS, COD dan VFA.

4.3.1 Pengaruh

Recycle Sludge terhadap Alkalinitas pada Operasi Target Alkalinitas dari digester anaerobik adalah ukuran kemampuan untuk menetralisir asam organik berlebih dan menjaga pH agar tetap konstan [52]. Gambar 4.6 menunjukkan pengaruh rasio recycle sludge terhadap pH dan alkalinitas pada operasi target.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

1 58 96

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 19 95

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 19

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 2

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

1 1 15

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retenton Time (HRT) Dan Recycle Sludge Pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) Menggunakan Temperatur 45 °C

0 0 22

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN pH PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) MENGGUNAKAN TEMPERATUR 45 C

0 0 16