2.2.1. Angka Kecukupan Iodium
Rata-rata jumlah Iodium yang dianjurkan biasanya dipatok sebesar 100-150 µghari, suatu jumlah yang telah terbukti cukup untuk mempertahankan fungsi
normal kelenjar tiroid, asupan Iodium ini berbeda untuk masing-masing usia dan kebutuhannya. Angka kecukupan Iodium sehari yang dianjurkan berdasarkan
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1. Angka kecukupan Iodium yang dianjurkan
Golongan Umur
AKI mg
Golongan Umur
AKI mg
0-6 bulan 90
Wanita 7-11 bulan
120 10-12 tahun
120 1-3 tahun
120 13-15 tahun
150 4-6 tahun
120 16-18 tahun
150 7-9 tahun
120 19-29 tahun
150 Pria
30-49 tahun 150
10-12 tahun 120
50-64 tahun 150
13-15 tahun 150
≥ 65 tahun 150
16-18 tahun 150
19-29 tahun 150
Hamil : +50
30-49 tahun 150
50-64 tahun 150
Menyusui : ≥ 65 tahun
150 0-6 bulan
+50 7-12 bulan
+50 Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
Angka kecukupan Iodium
2.2.2. Absorpsi Iodium di dalam tubuh
Proses penyerapan Iodium di dalam tubuh dimulai dari saluran pencernaan. Iodium dalam makanan berupa Iodat, Iodida, Iodium, dan kompleks Iodium yang
akan diubah menjadi iodida sebelum diserap oleh usus halus, tetapi tidak semua Iodium akan diserap oleh usus halus melainkan beberapa diantaranya langsung
masuk ke dalam saluran darah melalui dinding lambung Winarno, 1992. Setelah diabsorpsi, iodida akan masuk ke dalam aliran darah dan diserap oleh kelenjar
tiroid sebanyak 13 dan sisanya diekskresikan melalui ginjal, pernapasan dan feses. Dalam bentuk ikatan organik di dalam makanan hewani hanya separuh dari
Iodium yang dapat dikomsumsi dan diabsorpsi. Di dalam darah, Iodium terdapat dalam bentuk bebas atau terikat protein. Ternyata penyerapan Iodium ini
berlangsung sangat cepat, yaitu dalam waktu 3-6 menit setelah makanan dicerna dalam mulut Freind, 1972.
Membran tiroid mempunyai kapasitas spesifik untuk memindahkan iodida ke bagian belakang kelenjar. Dalam kelenjar tiroid, Iodium bergabung dengan
molekul tirosin membentuk tiroksin tetraiodotironin dan triiodotironin. Hormon tersebut dikeluarkan ke dalam saluran darah menurut kebutuhan dan permintaan
tubuh. Tiroksin merupakan lebih dari 95 dari hormon tiroid yang ada dalam darah. Dalam kelenjar gondok, tiroksin dan triiodotironin bergabung dengan
sebuah molekul protein menjadi tiroglobulin dan merupakan bentuk iodium untuk disimpan. Pembuangan Iodium dilakukan melalui ginjal, dalam jumlah yang kecil
dikeluarkan juga melalui usus dan keringat, dan yang dikeluarkan melalui feses biasanya merupakan Iodium yang tidak dapat diserap atau yang berasal dari
empedu Winarno, 1992.
2.2.3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium GAKI