2.2.2. Absorpsi Iodium di dalam tubuh
Proses penyerapan Iodium di dalam tubuh dimulai dari saluran pencernaan. Iodium dalam makanan berupa Iodat, Iodida, Iodium, dan kompleks Iodium yang
akan diubah menjadi iodida sebelum diserap oleh usus halus, tetapi tidak semua Iodium akan diserap oleh usus halus melainkan beberapa diantaranya langsung
masuk ke dalam saluran darah melalui dinding lambung Winarno, 1992. Setelah diabsorpsi, iodida akan masuk ke dalam aliran darah dan diserap oleh kelenjar
tiroid sebanyak 13 dan sisanya diekskresikan melalui ginjal, pernapasan dan feses. Dalam bentuk ikatan organik di dalam makanan hewani hanya separuh dari
Iodium yang dapat dikomsumsi dan diabsorpsi. Di dalam darah, Iodium terdapat dalam bentuk bebas atau terikat protein. Ternyata penyerapan Iodium ini
berlangsung sangat cepat, yaitu dalam waktu 3-6 menit setelah makanan dicerna dalam mulut Freind, 1972.
Membran tiroid mempunyai kapasitas spesifik untuk memindahkan iodida ke bagian belakang kelenjar. Dalam kelenjar tiroid, Iodium bergabung dengan
molekul tirosin membentuk tiroksin tetraiodotironin dan triiodotironin. Hormon tersebut dikeluarkan ke dalam saluran darah menurut kebutuhan dan permintaan
tubuh. Tiroksin merupakan lebih dari 95 dari hormon tiroid yang ada dalam darah. Dalam kelenjar gondok, tiroksin dan triiodotironin bergabung dengan
sebuah molekul protein menjadi tiroglobulin dan merupakan bentuk iodium untuk disimpan. Pembuangan Iodium dilakukan melalui ginjal, dalam jumlah yang kecil
dikeluarkan juga melalui usus dan keringat, dan yang dikeluarkan melalui feses biasanya merupakan Iodium yang tidak dapat diserap atau yang berasal dari
empedu Winarno, 1992.
2.2.3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium GAKI
Terjadinya kekurangan Iodium terutama diakibatkan rendahnya kadar Iodium dalam tanah sehingga air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah tersebut
rendah kadar Iodiumnya Sjahmien Moehji, 1992. Hal ini dapat memberikan dampak yang sangat serius, seperti yang akan dijelaskan pada tabel 2.2 dibawah
ini.
Tabel 2.2. Spektrum Gangguan Akibat kekurangan Iodium Tahap Perkembangan
Bentuk Gangguan Janin
Keguguran Aborsi Lahir mati
Kelainan Kongenital Kematian Perinatal
Kematian bayi Kretinisme syaraf
Kretinisme miksedema Kerusakan psikomotor
Bayi baru lahir Gondok neonatus
Hipotiroidisme neonatus Anak dan Remaja
Gondok Hipotiroidisme juvenile
Fungsi mental Perkembangan fisik terhambat
Dewasa Gondok dan penyulit
Hipotiroidisme Fungsi mental
Hipertiroidisme diimbas oleh Iodium Semua Usia
Kepekaan terhadap radiasi Iodium meningkat
Dikutip dari : Trace elements in human nutrition and health, WHO 1996 Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid akan membesar dalam usaha
meningkatkan pengambilan Iodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak disebut dengan gondok sederhana dan bila terdapat secara meluas di
suatu daerah maka dinamakan gondok endemik. Gondok dapat diperlihatkan dalam bentuk yang berbeda, yaitu dalam bentuk kretinisme di satu sisi dan
pembesaran kelenjar tiroid di sisi lain. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium GAKI disebabkan karena kurangnya asupan Iodium yang masuk ke dalam tubuh
sehingga konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon perangsang tiroidTSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak Iodium.
Program penanggulangan GAKI dilakukan yakni dengan mengadakan pendekatan dan pembuatan program jangka pendek dan jangka panjang. Program
jangka pendek meliputi distribusi kapsul Iodium kepada kelompok sasaran di daerah endemik sedang dan berat . Sedangkan program jangka panjang meliputi
Iodisasi garam, promosi penganekaragaman pangan dan menu gizi seimbang, dan penurunan konsumsi pangan goitrogenik. Terdapat 10 indikator pada program
penanggulangan GAKI secara berkelanjutan, yaitu adanya tim penanggulangan GAKI di tingkat kabupaten yang efektif, komitmen politis penanggulangan GAKI
dan garam beriodium untuk semua, adanya eksekutif yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam mengeliminasi IDD, adanya peraturan daerah yang
resmi tentang peredaran garam beriodium, surveilans GAKI, penyuluhan massal dan mobilisasi sosial terhadap konsumsi garam beriodium dan pentingnya IDD
Iodine Deficiency Disorder atau GAKI, ketersediaan data reguler garam beriodium dari pabrik, pedagang, dan rumah tangga, data reguler ekskresi Iodium
dalam urin kelompok rawan, menjalin kerjasama dengan produsen garam untuk mempertahankan kualitas garam, data base hasil monitoring beriodium, UIE, dan
TSH neonatal yang dilaporkan terbuka kepada masyarakat secara berkala.
2.3 Analisis Penentuan Iodium