1.2. Permasalahan
1. Berapakah kadar Iodium dari Garam konsumsi merek A, B, C, D, E, F, G,
H, I, dan J secara titrasi Iodometri pada suhu ruang, pada suhu pemanasan 50
C dan pada suhu pemanasan 75 C ?
2. Bagaimana pengaruh kenaikan suhu terhadap kadar Iodium dari Garam
konsumsi merek A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J secara titrasi iodometri ? 3.
Apakah Garam-garam tersebut sudah memenuhi standar sesuai kadar yang direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan
Republik Indonesia ?
1.3. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar Iodium dalam bentuk KIO
3
yang terkandung di dalam produk kemasan Garam Konsumsi dengan merek yang berbeda pada suhu ruang, pada suhu pemanasan 50
C, dan pada suhu pemanasan 75
C. 2.
Sampel diambil secara acak dari pajak modern dan pajak tradisional di sekitar kota Medan tanpa mempermasalahkan Kelembaban Relatif RH,
cara pengangkutan dan kandungan dari wadah sampel.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar Iodium serta pengaruh
kenaikan suhu terhadap kadar Iodium dalam bentuk KIO
3
yang terdapat di dalam Garam Konsumsi dengan merek yang berbeda pada suhu ruang,
pada suhu pemanasan 50 C, dan pada suhu pemanasan 75
C. 2.
Untuk mengetahui apakah semua produk garam konsumsi dengan merek yang beragam tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai standar nasional
yang telah ditetapkan.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh
masyarakat mengenai kadar Iodium dari produk kemasan Garam Dapur dengan berbagai merek yang berbeda sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan tambahan pangan untuk memenuhi angka kecukupan Iodium setiap harinya.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh suhu
terhadap hilangnya Iodium selama proses pemasakan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bahwa cara penambahan atau penggunaan garam
beriodium ke dalam makanan sebaiknya dilakukan setelah pemasakan makanan siap untuk disajikan.
1.6. Lokasi Penelitian