Terapan Manajemen Pada Radio Siaran

Beberapa teori-teori tentang faktor perubahan yang penulis jabarkan di atas adalah teori-teori yang penulis pilih sebagai teori yang sesuai dengan data yang penulis dapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT Radio Alaikassalam Sejatera Frekuensi Modulasi RAS FM. Alasan penulis menyebutkan lebih dari satu teori perubahan manajemen untuk mewakili perubahan yang terjadi pada RAS FM adalah karena antara satu teori dengan teori yang lainnya jika digabungkan akan dapat saling melengkapi hingga akhirnya sesuai dengan data-data perubahan manajemen yang terjadi pada RAS FM dari radio non komersial menjadi radio komersial.

E. Terapan Manajemen Pada Radio Siaran

Skripsi ini dianalisis berdasarkan teori fungsi-fungsi manajemen Hendri fayol. Secara umum definisi manajemen adalah proses mengatur dan mengurus ornag-orang untuk menjalankan sejumlah fungsi-fungsi manajemen. Menurut Hendri Fayol manajemen adalah proses menginterpretasikan, mengordinasikan sumber daya, sumber dana, dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran, melalui tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian. 49 Oleh karena itu, Fayol mengelompokkan fungsi manajemen di atas, yang kemudian disingkat dengan POAC, yaitu: 1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 49 Drs. Totok Djuroto, Msi. Mengelola Radio Siaran Mendulang untung dari Bisnis Informasi dan Hiburan. h 167. 4. Controling Keempat fungsi manajemen diatas adalah elemen utama setiap perusahaan untuk tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang berhasil. Namun, suatu saat elemen-elemen tersebut bisa saja tidak berfungsi dengan baik karena tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus selalu siap melakukan perubahan dan pembaharuan pada keseluruhan fungsi manajemennya yang sejalan dengan lingkungan yang semakin berubah. Perubahan yang terjadi pada keseluruhan fungsi manajemen Hendri Fayol di atas sama seperti perubahan keseluruhan struktur organisasional pada sebuah perusahaan milik Greenberg dan Baron yang diakibatkan oleh faktor yang datang dari luar organisasi ataupun yang datang dari dalam organisasi seperti yang dikemukakan Kreitner dan Kinicki. Merumuskan kembali atau membuat ulang keseluruhan fungsi manajemen perusahaan harus dilakukan demi berlangsungnya sebuah perusahaan. Perubahan dari semua elemen fungsi manajemen yang dilakukan secara menyeluruh atau secara organisasional dilakukan baik pada planning, organizing, actuating, maupun controlling, dan perubahan yang dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan, baik lingkungan internal ataupun lingkungan eksternal. Pertama planning, langkah awal yang dilakukan sebagai penetapan tujuan, aturan dan penyusunan rencana baru yang dapat membawa perusahaan mampu bersaing ditengah tataran global. Seperti visi misi perusahaan, pangsa pasar pendengar yang menjadi sasaran, peralatan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung siaran radio lebih apik, acara-acara yang akan disiarkan, lokasi atau daerah mana yang digunakan untuk studio sampai tenaga kerja yang harus dipersiapkan, keseluruhannya selalu mengalami perubahan oleh karena itu perusahaan harus selalu siap melakukan perubahan. Kedua organizing, perubahan pada manajemen radio dapat terjadi pada pembentukan bagian-bagian, pembagian tugas dan pengelompokan pegawai. Terbagi atas melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas produk, menjual produk dan sebagainya. Pemberdayaan sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan klasifikasi keahlian yang tepat pada masing-masing bidang. Disini pula letak kepemimpinan yang baik dibutuhkan. Perubahan organizing akan berhasil jika terdapat keselarasan antara pemimpin dan pegawai. Ketiga actuating adalah pengarahan operasionalisasi pekerjaan. Pengarahan harus benar-benar terfokuskan untuk mutu dan menariknya acara siaran. Sekali saja ada kesalahan dalam melakukan siaran, maka jangan harap radio siaran tersebut akan disenangi atau didengarkan oleh masyarakat. Pasar memegang peranan penting disini. Oleh karena itu, pembaharuan siaran berdasarkan kesukaan pasar harus dilakukan jika suatu radio siaran ingin berhasil. Penyelenggaraan siaran broadcaster radio siaran harus peka terhadap situasi atau lingkungan pendengarnya. Keempat controling adalah kegiatan melihat pelaksanaan tugas yang telah dan akan dilakukan penyiarnya. Kontrol disini bukan hanya melihat persiapan siaran saja, tetapi juga kontrol terhadap dampak siarannya bagi semua stakeholders. Mulai dari pendengar hingga pihak lain yang bersangkutan dengan berjalannya radio siaran, termasuk pemerintah sebagai pemegang kendali perizinan siaran. Jika ingin terus bertahan, radio siaran harus menjalankan fungsi kontrol disini, karena fungsi kontrol sangat menentukan hidup mati radio siaran tersebut. Dalam buku Mengelola Radio Siaran Mendulang Untung dari Bisnis Informasi dan Hiburan karya Drs. Totok Djuroto, Msi, dituliskan bahwa stasiun radio siaran perlu memperhatikan: 1. Keinginan pendengarnya audience. 2. Kecenderungan perubahan sosial yang terjadi. 3. Kiat-kiat kompetitor. 4. Mengamati perkembangan teknologi, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Jika ada stasiun radio siaran yang terpaksa ditinggalkan oleh pendengarnya, atau pendengar itu berpindah ke radio siaran yang lain, maka pengelola radio siaran tersebut harus melihat kenyataan tersebut sebagai bagian dari perubahan perilaku pendengar. Sebenarnyalah pendengar radio bersifat temporer. Suatu saat mereka akan berpindah ke siaran radio yang lain, karena memang mereka mempunyai banyak pilihan. Itu sebabnya pengelola siaran radio broadcaster tidak hanya dituntut untuk kreatif, tetapi juga harus berjiwa wirausaha entrepreneuship. 50 Dengan demikian perubahan yang terjadi pada fungsi manajemen radio Hendri Fayol ternyata sejalan dengan faktor perubahan yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki dan teori perubahan milik Greenberg dan Baron. Ditinjau dari segi kelembagaan, radio siaran juga mempunyai peluang yang sama dengan media massa lainnya, yakni mengembangkan manajemen perusahaannya. 50 Ibid. h 160. Seseorang yang memiliki stasiun radio siaran, bisa dianggap memiliki satu perusahaan. 51 Radio siaran yang terlajur mengudara, suka atau tidak suka harus menghadapi tantangan besar, baik yang datang dari dalam intern juga dari luar extern. Tajamnya persaingan antar pengelola radio siaran, mengharuskan mereka mengkaji ulang organisasi perusahaannya. Bila ada gejala-gejala radio siarannya ditinggalkan oleh pendengar, perolehan iklan menurun, broadcaster-nya mengeluh, dan acara-acara siarannya membosankan, itu pertanda perusahaan sedang mengalami krisis. Dalam kondisi seperti itu, terapinya adalah manajemen radio siaran tersebut harus menata ulang organisasinya, dengan memperhitungkan situasi pada masyarakat pendengarnya, keaktifan kompetitor, dan melihat urgensi acara-acara siarannya, terhadap kebutuhan pendengarnya. Ini berarti perusahaan tersebut membutuhkan perubahan. Jika diperlukan melakukan perubahan di segala bidang yang dimiliki. Atas dasar berbagai teori yang penulis gunakan demi menunjang terjadinya sebuah proses transformasi manajemen pada RAS FM, maka untuk kepentingan penelitian ini disusun 10 faktor yang menjadi pusat pengamatan perubahan yang terjadi dari radio non komersial menjadi radio komersial, diantaranya sebagai berikut:

1. Karakteristik

2. Pemasukan

3. Lokasi atau tempat usaha 51 Ibid. h 156. 4. Badan hukum 5. Visi misi 6. Area jangkauan siar

7. Pendengar

8. Studio 9. Peralatan audio, dan 10. Struktur organisasi Untuk selanjutnya, ke sepuluh faktor tersebut menjadi alat untuk mendeskripsikan proses transformasi yang terjadi pada Radio Alaikassalam Sejahtera Frekuensi Modulasi RAS FM.

BAB III GAMBARAN UMUM RAS FM