Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena setiap hari mulai dari manusia membuka mata bangun tidur hingga memejamkan mata kembali tidak lepas dari komunikasi. Sebagai makhluk zoon politicon, sebelum manusia meninggalkan nama wafat, maka komunikasi antar sesama manusia akan terus berlangsung. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. 1 Secara terminologi komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Seseorang yang melakukan komunikasi secara tidak sadar membutuhkan komponen yang mendukung kegiatan tersebut. Unsur-unsur komunikasi tersebut meliputi sumber, pesan, media dan efek. 2 Para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect. 3 1 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 1984. h 9. 2 Prof. Dr. H. Hafied Cangara. Msc. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1998. h 22. 3 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. h 10. Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: 1. Komunikator communicator, source, sender Bertugas menyampaikan pesan kepada komunikan. 2. Pesan message Berisi berita atau informasi yang akan disampaikan. 3. Media channel, media Media adalah alat yang digunakan sebagai penunjang sampainya pesan. Media dibagi ke dalam dua bagian besar, media massa dan media nirmassa. Media massa meliputi: koran, majalah, radio, televisi, dan lain- lain. Media nirmassa misalnya: telepon, pamflet, email. 4. Komunikan communicant, communicatee, receiver, recipient Komunikan yaitu orang-orang yang menjadi target atas pesan yang dikirim. 5. Efek effect, impact, influence Perbedaan respon yang diterima seseorang komunikan, baik sebelum dan sesudah pesan diterima. Tergantung pengetahuan, sikap dan tingkah laku. 4 Sejumlah pendapat menambahkan dua unsur lagi, yaitu: 1. Umpan balik feedback Merupakan tanggapan komunikan yang tersalurkan pada komunikator. 2. Lingkungan, meliputi faktor: a. Faktor fisik, contoh: jarak, geografis. b. Faktor sosial, meliputi: kondisi sosial budaya, ekonomi, agama, pendidikan dan politik. c. Dimensi psikologis, meliputi: kondisi kejiwaan seperti marah, takut, dan lain-lain. d. Dimensi waktu: saat yang tepat dalam melakukan komunikasi. 5 Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. 6 Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi secara sekunder setelah adanya lambang gambar, isyarat, dan lain sebagainya. 7 Surat 4 Ibid.h 10. 5 Prof. Dr. H. Hafied Cangara. Msc. Pengantar Ilmu Komunikasi. h 22. 6 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. h 10. 7 Ibid. h 16. kabar, koran dan majalah termasuk kategori media massa cetak, sedangkan radio, televisi, dan film dikelompokkan pada kategori media massa elektronik. 8 Penelitian kali ini mencoba mengkaji lebih dalam tentang salah satu dari media komunikasi di atas, yaitu radio. Radio adalah suatu media massa di udara atau auditif. Melalui pancaran gelombang radio, siaran-siaran radio dapat ditangkap dan didengar oleh telinga manusia. Karena sifatnya yang auditif hanya dapat didengar ini, maka radio memiliki keistimewaan tersendiri dibanding media elektronik lainnya. Namun itulah yang menambah kekuatan dari radio. Setiap seseorang yang mendengarkan berita dari radio akan merasa seperti berada ditempat kejadian yang diberitakan. 9 Selain itu, radio juga banyak diminati oleh masyarakat karena kepraktisannya yang dapat dibawa kemana saja, karena sebuah radio dapat berukuran kecil. Harganya yang relatif murah, mudah dicari dan dapat dinikmati dimana saja dan oleh siapa saja. 10 Di Indonesia sendiri, radio dikelompokkan ke dalam 4 jenis, mulai dari radio publik, radio komunitas, radio komersial sampai radio berlangganan. 11 Banyak orang-orang yang memiliki modal ataupun perusahaan yang ingin mendirikan stasiun radio baru ataupun sudah memiliki radio tetapi menginginkan radionya berkembang menjadi lebih besar dan mendapatkan profit yang lebih banyak dengan menjadikan radionya komersial. Tidak hanya keuntungan yang akan didapat dari sebuah perusahaan penyiaran radio, ada tujuan utama lainnya yang sebenarnya ingin dicapai oleh setiap radio siaran, yaitu dapat 8 Sofyandi. Jurnal Mata Kuliah Hukum dan Sistem Media Massa. UIN Jakarta. 2007. 9 Eva Arifin Spi. Jurnal Mata Kuliah Dasar-Dasar Siaran Radio. UIN Jakarta. 2007. 10 Ibid. 11 Drs. Totok Djuroto, Msi. Mengelola Radio Siaran Mendulang Untung dari Bisnis Informasi dan Hiburan. Dahara Prize. Semarang. 2007. h 64. tersampaikannya isi siaran kepada pendengar yang lebih luas jarak jangkaunya. Setiap radio siaran ingin agar siarannya dapat menjadi wadah pembentuk opini publik, mempengaruhi publik hingga nantinya diikuti oleh publik. Menurut ahli radio siaran Ben H Anneke yang dimaksud dengan radio announcing is nothing more than an attempt to communicate information to make something to known, although the infomation may reach millions, if is directed to the inividuals listener and the communication is complet only when the listener hears, comprehends is interested and the act upon what he hears penyiaran adalah suatu usaha untuk mengkomunikasikan suatu informasi, berita, untuk memberitahukan sesuatu, meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukan kepada pendengar secara perorangan atau individual dan komunikasi itu akan disebut sempurna apabila, si pendengar, mendengarkan, mengerti, memahami dan merasa tertarik lalu turut melakukan apa yang ia dengarkan itu. 12 Hal ini juga yang mulai banyak dilirik oleh kampus-kampus yang memiliki radio kampus untuk menjadikan radionya sebagai radio komersial. Artinya, jangkauan siaran akan lebih luas dan boleh menerima pemasukan yang berupa iklan. Radio komersial memiliki kelebihan tersendiri, karena bisa menyampaikan pesan atau informasi kepada pendengar yang lebih luas coveragenya. Bagi kampus yang memiliki radio komersial juga secara tidak langsung mengenalkan kampus kepada masyarakat agar lebih dikenal. Namun, tidak mudah mendirikan sebuah radio komersial. Selain harus memiliki izin pemakaian frekuensi, ada beberapa persyaratan dasar lainnya yang harus dipenuhi. Hal itulah yang menjadikan penulis tertarik untuk meneliti stasiun radio yang berhasil melakukan transformasi menjadi radio komersial. Salah satunya adalah PT Radio Alaikassalam Sejahtera Frekuensi Modulasi RAS FM. Sebelum menjadi komersial dengan nama RAS FM, dulunya adalah Radio Asy-Syafi’iyah milik Perguruan Asy-Syafi’iyah yang merupakan radio non 12 Eva Arivin, Spi. Jurnal Mata Kuliah Dasar-Dasar Siaran Radio. UIN Jakarta. 2007. komersial. Atas persetujuan para komisarisnya, kemudian RAS FM memisahkan diri dan menjadi radio komersial yang resmi berbadan hukum Indonesia. Dibutuhkan usaha dan kerja keras dari RAS FM untuk mewujudkannya, karena akan berhadapan dengan badan hukum yang melegalkan radio siarnya. Sejalan dengan terjadinya transformasi dari radio non komersial menjadi radio komersial, maka juga terjadi perubahan dalam manajemen RAS FM yang sesuai dengan prasyarat sebuah radio komersial. Berdasarkan teori Kreitner dan Kinicki perubahan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu external forces dan internal forces. Keseluruhan faktor perubahan tersebut menurut Greenberg dan Baron menyebabkan terjadinya perubahan secara organisasional atau menyeluruh pada suatu perusahaan. Begitu juga proses transformasi yang terjadi pada RAS FM yang disebabkan karena faktor eksternal dan faktor internal yang menyebabkan RAS FM harus melakukan perubahan secara menyeluruh pada fungsi manajemennya. Menurut Hendri Fayol, perubahan pada manajemen radio meliputi empat perubahan fungsi manajemen yang disingkat dengan POAC, yaitu: planning yang mencakup penetapan tujuan, penetapan aturan, dan penyusunan rencana baru terhadap pangsa pasar pendengar, peralatan yang dibutuhkan, acara-acara, lokasi studio, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Organizing meliputi pemanfaatan sumber daya manusia yang lebih tepat dengan pembagian tugas, pengelompokan pegawai, memproduksi, mengemas produk, dan menjual produk. Actuating adalah pengarahan operasional pekerjaan, dan terakhir controling adalah kegiatan melihat pelaksanaan tugas yang telah dan akan dilakukan. 13 13 Ibid. h 168. Dengan begitu, ternyata tidak serta merta RAS FM begitu saja dapat berubah menjadi radio komersial. Banyak yang harus dirubah dan diperbaharui dalam keorganisasian RAS FM demi menyandang status sebagai radio komersial. Itulah akhirnya yang menjadikan penulis tertarik untuk mengambil judul: “Transformasi Manajemen RAS FM dari Radio Non Komersial Menjadi Radio Komersial” .

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah