17
keterampilan menyusun persiapanperencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain-
lain.
20
Dari sekian banyaknya kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, maka guru diharapkan dapat mampu
menjalankan tugasnya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, dan penilai agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
d. Upaya Gu
1
paikan suatu maksud atau upaya juga d
untuk melakukan sesuatu hal atau kegiatan belajaran untuk mencapai tujuan
2
ion ialah “proses atau upaya yang dilakuk
lain dalam hal ini murid
n, terdiri optimal.
ru dalam Pembelajaran Pengertian Upaya Guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “upaya adalah usaha atau syarat untuk menyam
iartikan sebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau kegiatan yang bertujuan”.
21
Sedangkan dalam penelitian ini upaya yang dimaksud adalah upaya guru. Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa upaya
guru adalah usaha guru yang bertujuan, yaitu kegiatan pem
yang telah ditentukan.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran instruct an seseorang misal guru agar orang
melakukan belajar”.
22
Oemar Hamalik Menjelaskan, bahwa: Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari dari siswa, guru, dan tenaga
lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film,
audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapa
20
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, …, h. 131.
21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. I, h. 995.
22
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, …, h. 215.
18
dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. , meliputi jadwal dan metode penyampaian
informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. Prosedur
an bahwa pembelajaran adalah
paya yang dilakukan guru agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar
lingkungan belajar.
3
o adalah sebagai ujuan, Bahan Pelajaran, Kegiatan Belajar-Mengajar,
Metode
25
a
engajaran yang lainnya seperti bahan pelajaran, engajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan
evalu b
23
Sedangkan di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 dinyatak
”proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
24
Dengan demikian, berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran adalah u
atau interaksi dengan sumber belajar dan
Komponen-Komponen Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem. Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang
satu sama lain saling berinteraksi. Komponen-komponen tersebut menurut Pupuh Faturahman dan Sobry Sutikn
berikut: “T , Sumber Belajar, Alat, dan Evaluasi”.
Tujuan Tujuan adalah “komponen yang dapat mempengaruhi
komponen p kegiatan belajar m
26
asi”. Bahan Pelajaran
, 1995, Cet. I. h. 57.
an Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, 2007, Cet. I, h. 13.
23
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
24
Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 Th. 2005, …, h. 4.
25
Pupuh Fatuhurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Melalui Penenman Konsep Umum d
26
Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet.3, h. 42.
19
Bahan pelajaran merupakan “medium untuk mencapai pengajaran yang harus dipahami oleh peserta didik”.
tujuan c
Kegia engajar adalah inti kegiatan dalam
ndidikan, segala sesuatu yang telah diprogramkan akan ksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam
d
isikan bahwa metode adala
k didik. Deng
si dan kondisi. Penggunaan metode
27
tan Belajar Mengajar Kegiatan belajar m
pe dila
kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai
mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang aktif, bukan guru.
28
Metode Metode pembelajaran adalah “cara-cara atau teknik
penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau
secara kelompok”.
29
Syaiful Bahri Djamarah mendefin h ”suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan”.
30
Dalam kegiatan belajar mengajar metode sangat diperlukan oleh guru, dan penggunaannya bervariasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku
dengan menggunakan satu metode, tetapi sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran
tidak membosankan tetapi dapat menarik perhatian ana an memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode
maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situa
mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
27
Pupuh Fatuhurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Melalui Penenman Konsep Umum dan Konsep Islam, … , h. 14.
28
Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 44.
29
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar; Micro Teaching, Ciputat: Ciputat Press, 2010, Cet. III, h. 49.
30
Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 47.
20
Oleh karena itu ada beberapa syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam penggunaan metode
belajaran, antara lain: pem
tuk mewujudkan hasil karya. 4
etode harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
e Alat
pai mencapai tujuan, dan ”.
lis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagr
f a mendefinisikan bahwa “sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk 1
Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
2 Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan
siswa untuk belajar lebih lanjut. 3
Metode yang digunakan harus dapat memberikan esempatan bagi siswa un
k M
5 Metode yang digunakan harus dapat mendidik siswa
dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha sendiri.
6 Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.
31
Alat adalah “segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses pengajaran
alat mempunyai fungsi sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha menca
32
alat sebagi tujuan Alat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat verbal dan alat
bantu non verbal. Alat bantu verbal berupa suruhan, perintah, larangan, dan sebagainya. Sedangkan alat bantu non verbal
berupa globe, papan tu am, slide, video, dan sebagainya.
Sumber Belajar Wina Sanjay
31
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar;, ....…, h. 49-50.
32
Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 47.
21
mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hen
Beb ses pembelajaran di dalam
kelas dian
an
ngaja dirancang oleh ,
n
, sekolah, dan masyarakat ajalah, surat kabar, radi, TV, dan lain-
n buku pelajaran, peta, gambar, kaset, dak dicapai”.
33
erapa sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru khususnya dalam setting pro
taranya:
1 Manusia sebagai Sumber
Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha pencapaian tujuan
pembelajaran, guru dapat memanfaatkan dalam setting proses belajar-mengajar.
2 Alat dan Bahan Pelajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru; sedangkan bahan pelajaran adalah
egala sesuatu yang mengandung pesan yang ak s
disampaikan kepada siswa. 3
Berbagai Aktivitas dan Kegiatan Adalah segala perbuatan yang se
guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa monstrasi, simulasi, melakuka
seperti diskusi, de percobaan, dan lain sebagainya.
4 Lingkungan atau Setting
Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya gedung sekolah, perpustakaan,
laboratorium, taman, kantin, dan lain sebagainya.
34
Menurut Ny. Dr. Roestiyah, N.K. dalam Djamarah, mengatakan bahwa sumber belajar adalah:
1 Manusia dalam keluarga
2 Bukuperpustakaan
3 Mass media m
lain 4
Alat pengajara tape, papan tulis, spidol, dan lain-lain
5 Museum tempat penyimpanan benda-benda kuno
35
33
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta,
ina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,……., h. 175-1
Kencana Prenada Media Group, 2008, Cet. V, h. 174.
34
W 76.
35
Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 48-49.
22
Sedangkan menurut Udin Saripudin Winataputra dalam Djamarah, berpendapat bahwa terdapat sekurang-kurangnya
lima macam sumber belajar, yaitu: Manusia
Bukuperpustakan
g enurut Muhibbin Syah, evaluasi merupakan “penilaian
te t Tardif dalam Muhibbin berarti
prestasi yang dicapai seorang
karena tercapa
onen dalam proses pembelajar
proses pem 1
1 2
3 Media massa
4 Alam lingkungan: alam lingkungan terbuka, alam
lingkungan sejarah dan alam lingkungan manusia. 5
Media pendidikan
36
Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana-mana. Pemanfaatan sumber belajar tersebut tergantung
pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Evaluasi M
rhadap keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.
37
Padanan kata evaluasi adalah assessment yang menuru
“proses penilaian untuk menggambarkan siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.”
38
Oleh itu, evaluasi berperan sebagai barometer untuk mengukur
i atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Ahmad Bahri ada empat komp an yang harus dilakukan seorang guru agar tujuan dari
belajaran tercapai, yaitu: Menentukan tujuan yang spesifik
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik jar. Setiap pendidik
dalam bentuk perilaku akhir pela harus menyadari bahwa penentuan tujuan dalam proses
pembelajaran adalah penting. Perumusan tujuan itu harus
36
Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 49-50.
37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, …, h. 139
38
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, …, h. 139.
23
jelas yaitu bagaimana seharusnya pelajar berprilaku pada akhir pembelajaran.
2 Mengadakan penilaian pendahuluan
ini didasarkan atas konsep belajar yang dimanifestasikan
l ini untuk mengetahui ada atau iri siswa dengan membandingkan
ondisi akhir setelah belajar. 3
an erencanakan program
uk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.
39
4 Ta
a
rasional tentang sasaran dan rilaku
bagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan
se Dalam mengadakan penilaian pendahuluan, terlebih
dahulu guru memeriksa perilaku awal siswa, langkah
dalam perubahan. Ha tidaknya perubahan d
antara kondisi awal dengan k Merencanakan program pengajar
Pada langkah ini guru m pembelajaran yang dapat mengantarnya untuk mencapai
tujuan-tujuan yang dikehendaki. Tujuan yang telah dirumuskan dengan jelas sangat
membantu guru dalam membuat program perencanaan.
4 Evaluasi
Evaluasi berperan sebagai barometer unt
hapan Dalam Pembelajaran
Tahapan Perencanaan Pembelajaran Wina Sanjaya berpendapat bahwa:
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan ara
keputusan hasil berpikir sec tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan pe
serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan se
gala potensi dan sumber belajar yang ada.
40
Untuk menyusun perencanaan pembelajaran perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a Pemetaan standar kompetensi
b Penentuan topiktema dan materi pokok pembelajaran
c Perumusan kompetensi dasar ke dalam indikator yang
sesuai dengan topiktema d
Pengembangan silabus e
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
41
39
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar; …, h. 33-34.
40
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, Cet. I, h. 28.
41
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, …., h. 28
24
Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya
sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar para siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai
belajaran berlangsung. Seorang guru
b Tahap
rupakan “proses r mengajar di sekolah yang merupakan inti
da pe
da penggunaan strategi mengajar. Maksudnya ialah bahwa setiap
penggunaan strategi mengajar harus selalu merupakan rangkaian y
pre te , sebagai berikut:
a P
untuk m ajaran yang akan dilaksanakan.
langkah awal sebelum proses pem sebelum masuk ke ruang kelas, sudah mempersiapkan
sejumlah materi dan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, agar penyampaian suatu perencanaan yang fleksibel dan
matang. Ahmad Sabri menjelaskan rencana pembelajaran minimal
harus memuat lima unsur, yaitu “tujuan instruksional, bahan pembelajaran, kegiatan belajar, metode dan alat bantu, dan
evaluasipenilaian”.
42
Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran me
berlangsungnya belaja ri kegiatan kependidikan”.
43
Dalam pelaksanaannya mbelajaran harus melalui tiga tahapan, dimana tahapan-tahapan
lam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan
ang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal:”
st, proses, dan post test”
44
Pre Test tes awal elaksanaan pembelajaran biasanya dimulai dengan pre test,
enjajagi proses pembel
42
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h. 116.
43
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h. 116.
44
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. I, h. 103-106.
25
Karena itu, pre test memegang peranan yang cukup penting proses pembelajaran, yang berfungsi antara lain sebagai
dalam berikut:
ngetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang
dilakukan, dengan cara membandingkan hasil pre
b dimaksudkan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan
ran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
elajaran
test antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut ini: 1
Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre test maka pikiran mereka
akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka jawabkerjakan.
2 Untuk me
test dengan pos test. 3
Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai kompetensi dasar
yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran.
4 Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses
pembelajaran dimulai, kompetensi dasar mana yang telah dimiliki peserta didik, dan tujuan-tujuan mana
yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.
45
Proses Proses
pembelaja Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu
dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam
menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pemb dan pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh
peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosial.
c Post Test
Pada umumnya proses pembelajaran diakhiri dengan pos test. Seperti halnya pre test, pos test memilki banyak kegunaan,
terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi pos
45
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, …, h. 104.
26
1 Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. Hal ini dapat
diketahui dengan membandingkan hasil pre test
. Sehubungan dengan ini, apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan
t kesulitan ukan perbaikan
tiga tahapankegiatan dalam pr
intru a
kegiatan yang dapat dilakukan oleh
dapat dijadikan salah satu tolok ukur
tuk mengecek atau menguji kembali ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang telah
dipelajarinya. dengan pos test.
2 Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan-
tujuan yang dapat dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang belum
dikuasainya
pembelajaran kembali remedial teaching. 3
Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan
pengayaan serta untuk mengetahui tingka belajar.
4 Sebagai bahan acuan untuk melak
terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan,
baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
46
Menurut Ahmad Sabri ada oses pelaksanaan pembelajaran yaitu “tahap praintruksional,
ksional, serta tahap evaluasi dan tindak lanjut”.
47
Tahap praintruksionalkegiatan pendahuluan Tahap praintruksional adalah “langkah persiapan yang
ditempuh guru pada saat mulai memasuki kelas hendak mengajar”.
48
Beberapa guru pada tahap ini antara lain:
1 Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat
siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pengajaran,
kemempuan guru mengajar
2 Guru bertanya kepada siswa sampai di mana
pembahasan pelajaran sebelumnya, hal ini dilakukan oleh guru un
46
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, …, h. 106.
47
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h. 4.
48
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…, h.213.
27
3 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai dimana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah
elah diterima oleh siswa, dan menumbuhkan nya dengan pelajaran yang
b Tahap
nal adalah “tahap inti dalam proses
n
pokok materi yang akan dibahas pada hari itu, yang telah disesuaikan dengan silabus dan
diberikan. 4
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya
dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.
5 Mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya
secara singkat tapi mencakup semua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya.
49
Tujuan tahapan ini, pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap materi
pelajaran yang t kondisi belajar dalam hubungan
segera akan diajarkan. Kegiatan ini penting untuk dilakukan, sebab kegiatan belajar dan memahami materi pelajaran itu
kebanyakan bergantung pada pengenalan siswa terhadap hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang
akan diajarkan. IntruksionalKegiatan Inti
Tahap intruksio pengajaran”.
50
Pada tahap ini guru menyajikan materi pelajaran pokok bahan yang disusun lengkap dengan
persiapan model, metode dan strategi mengajar yang dianggap cocok.
Secara umum dapat diidentifikasi beberapa kegiata sebagai berikut:
1 Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa 2
Menuliskan
49
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h. 3-5.
50
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 214.
28
tujuan pembelajaran, sebab materi bersumber dari tujuan.
3 Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi
4 Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya
diberikan contoh-contoh konkret. 5
Penggunaan alat bantu pengajaran untuk emperjelas pembahasan setiap pokok materi sangat
nya oleh para siswa.
51
baiknya
c iatan Penutup
tang materi yang dibahas tadi, maka guru dapat
memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada m
diperlukan. 6
Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan
ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis di papan tulis untuk dicatat oleh siswa, jika
waktu memungkinkan penulisan kesimpulan ada baik
Kegiatan yang ditempuh dalam tahapan ini, se dititik beratkan kepada siswa yang harus lebih aktif
melakukan kegiatan belajar. Untuk itu haruslah dipilih pendekatan mengajar yang berorientasi kepada cara belajar
siswa aktif. Tahap Evaluasi dan Tindak LanjutKeg
Tahap terakhir proses mengajar terdiri atas “kegiatan evaluasi dan tindak lanjut follow up”.
52
Pada tahap ini guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang
berlangsung pada tahap intruksional. Kegiatan pada tahapan ini antara lain:
1 Mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa atau
kepada beberapa siswa, mengenai semua pokok materi pelajaran yang telah dibahas pada tahapan
kedua. 2
Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70 persen, maka
guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa.
3 Untuk memperkaya pengetahuan siswa ten
r Mengajar dan Micro Teaching, …, h. 116-1
52
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 214.
51
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belaja 17.
29
hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas tadi.
4 Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau
memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Informasi ini perlu
dilakukan agar siswa dapat mempelajari bahasan tersebut dari sumber-sumber yang dimilikinya.
53
tahap yang telah dibahas di atas, merupakan sua
c Syah evaluasi merupakan “penilaian
terhad ah program”.
54
Sedangkan menurut Ali uatu proses menentukan nilai
t siswa
Ketiga tu rangkaian kegiatan yang terpadu, tidak terpisahkan satu
sama lain. Guru dituntut untuk mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga
rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh. EvaluasiPenilaian
Menurut Muhibbin ap keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebu Imron pengertian evaluasi adalah “s
seseorang dengan menggunkan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan”.
55
Berdasarkan pengertian di atas, maka evaluasi memiliki tujuan sebagai berikut:
a Merangsang kegia an
b M emukan sebab kemajuan atau kegagalan belajar
c Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan dan bakat masing-masing siswa d
Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan
e Untuk memperbaiki mutu pelajarancara belajar dengan
metode mengajar.
56
Merujuk pada tujuan evaluasi seperti dikemukakan di atas, maka pelaksanaan evaluasi mempunyai manfaat yang sangat
en
53
Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …, h. 8-9.
54
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 139.
55
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1986, Cet. I, h. 114.
56
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar..., h. 17.
30
besar
ng diberikan oleh guru. E
man bela
indi
alah “alat
enjadi dua macam yaitu:
pada aspek analisis, sintesis, dan valuasi”.
60
baik berkaitan dengan proses belajar mengajar maupun berkenaan dengan produk suatu pendidikan dan desain proses
belajar mengajar di masa yang akan datang, karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang
guru memberikan materi dan sejauh mana siswa dapat menyerap materi ya
valuasipenilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh a keberhasilan kegiatan pembelajaran berlangsung, kemajuan
jar tersebut dapat diidentifikasi dengan mengacu kepada kator pencapaian yang telah ditentukan. Pada umumnya ada
dua tekhnik evaluasi yaitu dengan menggunakan tes dan non tes. a
Tes Menurut Pupuh Fathurrohman tes ad
pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditunjukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai
petunjuk itu”.
57
Ditinjau dari bentuknya maka tes terbagi atas:
1 Tes tertulis ialah “tes yang soal dan jawaban diberikan
oleh siswa berupa bahasa tertulis”.
58
Secara umum tes tertulis dibedakan m
a Tes essai disebut “juga tes uraian, karena menuntut
anak untuk menguraikan jawabannya dengan kata- kata sendiri dan caranya sendiri”.
59
Dan ini memiliki keunggulan dari tes pilihan ganda, “tes essai
mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi, khusus
e
57
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 77.
58
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 79.
59
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 79.
60
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2004, Cet. II, h. 156.
31
b Tes objektif ialah “tes yang itemnya dapat dijawab
denga sehin
ereka yang
objek 1
eragaman dan kepastian tentang jawaban yang sesuai pertanyaan.
serta didik dapat memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Yang
termasuk dalam bentuk tes ini adalah benar-
bannya menggunakan akan mengucapkan jawaban
d d
b Non
lai hasil belajar, ada yang bisa diukur dengan men
Hal- 1
kan hasil engamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang
rjadi. n memilih jawaban yang sudah tersedia
gga peserta didik menampilkan keberagaman baik yang menjawab benar maupun m
data, menjawab salah”.
61
Ada dua macam tes tif, yaitu:
Free response items Penyusunan tes objektif, jawaban bebas secara
umum sama dengan seluruh objektif, yakni munculnya kes
2 Fixed response items
Merupakan bentuk tes objektif karena butir- butir soal yang diberikan kepada peserta didik
disertai dengan alternatif jawaban sehingga pe
salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan latihan penyusunan.
62
2 Tes lisan ialah “tes soal dan jawa
bahasa lisan. Peserta didik
engan kata-katanya sendiri sesuai dengan perintah yang iberikan”.
63
tes Dalam meni
ggunakan tes dan ada pula yang tidak bisa dengan tes. hal yang termasuk non tes seperti:
Unjuk kerja performance Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasar
p te
61
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 81.
62
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 81.
63
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 84.
32
2 Produk
Penilaian hasil kerja meliputi pula penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi
nilaian produk ini tidak hanya melihat hasil
3 ng
arai dengan yang diwawancarai”.
64
4
5 aftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
6
a menilai karya-karya individu untuk s
gaimana yang dikehendaki oleh pembuat angket”.
68
dan seni. Pe akhirnya saja tetapi juga proses pembuatannya.
Wawancara Wawancara adalah “komunikasi langsung antara ya
mewawanc Skala sikap
Skala sikap merupakan “kumpulan pertanyaan- pertanyaan mengenai suatu objek”.
65
Check list “Suatu d
akan diamati disebut dengan check list daftar cek”.
66
Portofolio Portofolio adalah “kumpulan pekerjaan seseorang dalam
bidang pendidikan berarti kumpulan dan tugas-tugas siswa. Pada dasarny
uatu mata pelajaran tertentu”.
67
7 Angket
Angket adalah “suatu instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden dengan
maksud agar responden memberikan jawaban, informasi dan keterangan seba
64
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 86.
65
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 86.
66
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 86.
67
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, …, h. 159.
68
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, …, h. 152.
33
Dari berbagai macam evaluai di atas, evaluasipenilaian tertulis seperti jawaban benar-salah, isian singkat dan
menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat pengetahuan.
Alat pi
evaluasipenilaian tertulis dalam bentuk esa
mi me
evaluasipenilaian itu semua, maka ktu pelaksanaannya, tes digolongkan
me 1
k mengetahui k bahasan yang baru saja diberikan telah
2 alam waktu tertentu. Tujuannya
a
mengetahui daya serap siswa terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk
satu periode tertentu”.
71
lihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami.
Sedangkan alat i digunakan untuk menilai berbagai jenis kemampuan,
salnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan nyimpulkan.
Untuk melakukan dapat dilihat dari segi wa
njadi beberapa jenis penilaian, yaitu: Penilaian formatif
Formatif adalah “jenis penilaian yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan tertentu, yaitu untu
seberapa jauh poko diserap oleh siswa”.
69
Penilaian sub-sumatif Sub-sumatif ini meliputi “sejumlah pengajaran tertentu
yang telah diajarkan d dalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa agar
meningkatkan hasil prestasi belajar siswa”.
70
3 Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah “tes yang dilaksankan pada akhir periode tertentu, untuk
69
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, …, h. 140-141.
70
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 114.
71
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, …, h.141.
34
Perlu diingat bahwa penilaian dilakukan untuk hasil belajar siswa yang dapat
2. Hakikat Pemahaman Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang