Pengertian Pemahaman F Hakikat Pemahaman Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

34 Perlu diingat bahwa penilaian dilakukan untuk hasil belajar siswa yang dapat

2. Hakikat Pemahaman Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

a. Pengertian Pemahaman

afektif, dan ranah psikom man merupakan tipe hasil Purw kema konse tidak terhad memperoleh informasi tentang digunakan sebagai diagnosis dan untuk menetapkan tindak lanjut yang perlu dilakukan guru dalam rangka meningkatkan pencapaian kompotensi siswa. Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu “ranah kognitif, ranah otorik”. 72 Dari ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. “Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi”. 73 Dalam domain kognitif Bloom “pemaha belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan”. 74 Ngalim anto menjelaskan “Pemahaman comprehention adalah tingkat mpuan yang menuntut siswa mampu memahami arti atau p, situasi serta fakta yang diketahuinya”. 75 Dalam hal ini siswa hanya menghafal secara verbalitis, tetapi mengerti atau paham ap konsep atau fakta yang ditanyakan. Sedangkan Sardiman menjelaskan bahwa: 72 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdaka didikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdaka rya, 2009, Cet.XIV, h. 24. 73 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, …, h. 24. 74 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, …, h. 24. 75 Ngalim Purwanto, Ilmu Pen rya, 1986, edisi ke-2, h. 45-46. 35 Pemahaman atau comprehension merupakan salah satu unsur psikologis dalam belajar. Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasinya serta aplikasi-aplikasinya, sehingga me memahami suatu situasi. Hal ini sangat nyebabkan siswa dapat penting bagi siswa yang sion atau sar yang pemahaman d m an ke dalam tiga kategori, yaitu: han, yaitu , misalnya mbedakan yang pokok dan

b. F

agian dari tipe hasil belajar yang par belajar. Memahami maksudnya, menangkap maksudnya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar. Comprehen pemahaman, memiliki arti yang sangat menda meletakkan bagian-bagian belajar proporsinya. Tanpa itu, skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. 76 Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa adalah kemampuan memaknai suatu materi atau informasi yang ipelajari lebih dari sekedar mengingat, tetapi mampu menerapkan, enganalisis, mensintesis dan mengevaluasi. Adapun jenis-jenis pemahaman, di mana dalam Nana Sudjana man dapat dibedak pemaha 1. Tingkat terendah adalah pemahaman terjema mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. 2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, me yang bukan pokok. 3. Tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman akstrapolasi. 77 aktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa Pemahaman sebagai b merupakan objek penilaian guru karena berkaitan dengan kemampuan a siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Faktor Intern; faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu: 1 Faktor jasmaniah; faktor kesehatan, dan cacat tubuh. 76 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …, h. 42. 77 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, …, h. 24. 36 2 Faktor psikologis; intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. 3 Faktor kelelahan. Faktor Ekstern; faktor yang ada di luar individu. asyarakat; keadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan 78 di atas, Muhibbin s d ukan kegiatan mempelajari materi- m mem baik yang bersifat bawaan ologis baik yang bersifat bawaan maupun yang ecakapan nyata: prestasi yang telah dimiliki r kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 3. Faktor kematangan fisik dan psikis. b. 1 Faktor keluarga; cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. 2 Faktor sekolah; kurikulum, kemampuan guru dalam merancang proses pelaksanaan pembelajaran, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, tugas rumah. 3 Faktor m masyarakat. Selain faktor intern dan ekstern mena a mb hkan satu poin faktor yang mempengaruhi hasil belajar iswa, yaitu “Faktor Pendekatan Belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang igunakan siswa untuk melak ateri pelajar n” 79 a . Sedangkan Abu Ahmadi menggolongkan faktor-faktor yang pengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: a. Yang tergolong faktor internal: 1. Faktor jasmaniah fisiologi maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2. Faktor psik diperoleh terdiri atas: a Faktor intelektif: - Faktor potensial: kecerdasan dan bakat - Faktor k b Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsu mpengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, C ibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 129 78 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Me et. V, h. 54-72. 79 Muh 37 b. an keluarga, an lingkungan m pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat a guru harus mampu dalam merancang pelaksanaan pembelajaran, yaitu menyusun perencanaan, n, menentukan metode, strategi, media dan al perencanaan, pelaks Yang tergolong faktor eksternal: 1. Faktor sosial yang terdiri atas: lingkung lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, d kelompok. 2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. 3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. 4. Faktor lingkungan spiritual dan keamanan. 80 Kemudian Abu Ahmadi juga menggolongkan faktor yang empengaruhi hasil belajar menjadi tiga macam, yaitu: a. Faktor stimulus belajar; panjangnya bahan pelajaran, kesulita bahan n ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal. b. Faktor-faktor metode; kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi intensif, c. Faktor-faktor individual; kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan motivasi. 81 Dari sekian banyak faktor di atas, maka untuk mencapai hasil belajar siswa pada tingkat pemahaman, salah satunya dapat dipengaruhi oleh faktor guru. Di man proses pelaksanaan pembelajara at evaluasi. Untuk itu guru harus melakukan upaya-upaya dalam proses pembelajaran, bagaimana menentukan anaan, dan evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa agar mencapai tingkat pemahaman yang optimal dalam memahami suatu materi yang diajarkan. 80 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet. II, h. 138. 81 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, …, h. 139-146. 38 c. gungjawabkan”. 83 Kata akuntansi sebenarnya diserap dari kata an dalam menjalankan profesinya. Sebagai bidan kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. 85 Sedangkan apabi n , penggolongan, peringkasan, pelaporan “tahap-tahap Pengertian Siklus Akuntansi Siklus merupakan “proses berjalan terus-menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu arus berputar”. 82 Dari segi istilah, “kata akuntansi berasal dari kata bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertang accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan accountant akuntan atau bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akunt g pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting yang mempunyai pengertian lebih luas dari pada accountancy yang lebih berkaitan dengan profesi atau implementasi pengetahuan akuntansi. Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu “definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari proses kegiatannya”. 84 Ditinjau dari sudut pandang pemakainya akuntansi dapat didefinisikan sebagai “disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi la ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisika sebagai “proses pencatatan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi”. 86 Siklus akuntansi accounting cycle adalah kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan 82 Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004, edisi ke-5 revisi, h.90. rlangga, 2006, h. 53. 83 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, Jakarta: E 84 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, …, h. 53. 85 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, …, h. 53. 86 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, …, h. 53-54. 39 laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode 87 berikutnya”. Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut: losing trial balance 7 Pembuatan jurnal balik reversing entries 88 Be sik pe tra bu sal lap angan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta persiapa 1 a dua pihak penjual dan a Tahap Pencatatan 1 Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi 2 Pencatatan dalam jurnal buku harian 3 Pemindah-bukuan posting ke buku besar b Tahap Pengikhtisaran 1 Pembuatan neraca saldo Trial Balance 2 Pembuatan jurnal penyesuaian adjusting entries 3 Penyusunan kertas kerja work sheet atau neraca lajur 4 Penyusunan laporan keuangan 5 Pembuatan jurnal penutup closing entries 6 Pembutan neraca saldo penutup post c rdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa lus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan akuntansi dalam satu riode, yang terdiri dari tahap pencataan mulai dari pembuatan bukti nsaksi, pencatatan dalam jurnal, pemindah-bukuan posting ke ku besar sampai pada tahap pengikhtisaran yaitu pembuatan neraca do, pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian, penyusunan oran keu n untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya. Pembuatan atau Penerimaan Bukti Transaksi Transaksi adalah “suatu pertemuan antar pembeli yang saling menguntungkan, yang berdasarkan databuktidokumen pendukung lalu dimasukan ke jurnal setelah melalui pencatatan”. 89 Dalam istilah akuntansi, transaksi dapat dikatakan sebagai suatu kejadian yang dapat mempengaruhi posisi , h. 90. 87 Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 90 88 Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, … 89 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h.58. 40 keuangan dari suatu badan usaha dan sebagai hal yang wajar untuk dicatat. Bukti transaksi adalah “dokumen sumber atau instrument yang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi”. 90 Jenis- jenis bukti transaksi yang biasanya digunakan adalah kwitansi, nota . isebut bukti intern dan bukti-bukti yang dibuat dari pihak luar disebut bukti ekstern. 2 Penca wa “jurnal adalah untuk mencatat transaksi yang dilakukan institusi secara kronologis atau berdasark dinya, den akun yang harus didebet atau dikredit beserta jumlah nilai uangnya mas asing”. 92 B Jurn penjualan, daftar gaji, faktur, dan sebagainya Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan, apabila terjadi masalah di kemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal dari dibuat oleh perusahaan sendiri atau diperolah dari pihak luar. Bukti transaksi dari pihak luar lebih kuat dibandingkan dengan yang dibuat oleh perusahaan sendiri. Bukti-bukti yang dibuat dan disediakan oleh perusahaan sendiri d tatan dalam Jurnal Buku Harian Jurnal merupakan “catatan berupa pendebitan dan pengkreditan dari transaksi-transaksi secara kronologis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksi-transaksi tersebut”. 91 Selanjutnya Bastian menjelaskan bah an urut waktu yang terja gan menunjukkan ing-m entuk al 90 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h.58 91 Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, Yogyakarta: Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2001, Cet. I, h. 66. 92 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h.58 41 B anya mempunya dua kolom jurnal Tanggal entuk jurnal yang digunakan suatu perusahaan akan tergantung pada besarnya perusahaan dan sifat operasinya. Bentuk jurnal yang paling sederhana h umum dan dapat digunakan untuk mencatat semua transaksi secara kronologis. Contoh jurnal adalah sebaga berikut: Tabel 2.2 Contoh Jurnal Umum A Hal: 1 Nomor bukti Keterangan Ref H Debit Kredit B 200A C Jan 2 D 001 I Kas E E 4.000 Modal Ali F F 4.000 Setoran modal awal G Proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal disebut um Nama akun yang didebit dicantumkan pada tepi paling ilai uangnya dalam atau apabila penjelasan terlampau panjang untuk sebuah transaksi yang kompleks, atau apabila dapat penjurnalan journalizing. Prosedur yang diterapkan untuk jurnal um adalah sebagai berikut: A Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi B Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas dari kolom “tanggal” disetiap halaman jurnal, kecuali apabila dalam halaman tersebut tahunnya berubah. C Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama sesudah tahun kolom “tanggal” disetiap halaman kecuali dalam halaman tersebut bulannya berubah. D Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom “tanggal” untuk setiap hari, tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu. Tanggal yang dicatat adalah tanggal terjadinya transaksi, bukan tanggal dicatatnya transaksi dalam jurnal. E kiri dalam kolom “keterangan”. N kolom “debit”. F Nama akun yang dikredit dicantumkan dibawah agak ke kanan dari akun yang didebit. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “kredit”. G Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan dari setiap ayat jurnal. Kadang-kadang penjelasan ini ditiadakan. Yaitu apabila sifat transaksi sudah jelas, 42 digantikan dengan referensi pada dokumen yang mendukungnya. H Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang bersangkutan di buku besar. Kolom ini diisi pada waktu pemindahbukuan posting ke buku besar. I Nomor bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan dalam jurnal dicatat dalam kolom “nomor bukti” 93 3 Pemindah-bukuan Posting ke Buku Besar Proses memindahkan catatan yang telah di ukan d jurnal ke buku besar disebut yaitu memindahkan jum dalam lam sisi debit referensi dan m dahkan lah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit referensi. 94 bukuan a jurna debit atau ke m sing-ma digambarkan seperti di bawah ini: Tabel 2.3 mi d uku dala u Be Jurnal Umum Hal : 1 Tanggal Nomor Keterangan Ref Debit Kredit lak i dalam posting, lah kolom debit jurnal ke da emin jum Pemindah ya sing akun yang dipengaruhinya di buku besar dapat t l kredit a Pe ah-b an ke m Buk sar n bukti H 200A Jan 2 001 Kas 11 4.000 li 4 Modal A .000 Setoran modal awal Nama Akun: Kas Nomor Akun: 11 Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit 200A Jan 2 Saldo awal 93 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 95 94 Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi…, h. 69-70. E A D C B C 43 4.000 Setoran modal E JU 1 4.000 . Kode untuk jurnal umum adalah JU adalah 1. D Catat nomor kode akun dalam hal ini kode akun kas, yaitu ” di jurnal i akun. 95 Ner nera dala sald keua ng dicantumkan di dalamnya dapat langs lapo 5 Jur a sting journal entries yang sehingga adaan di mana suatu A Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal umum 2 Januari 200A ke dalam kolom “tanggal” di akun yang bersangkutan dalam hal ini diambil akun yang akan di debit, yaitu: kas. B Pindahkan jumlah yang didebit dalam jurnal umum Rp.4.000 ke dalam kolom “debit” di akun kas. Setelah pemindahan ini hitung saldo akun yang bersangkutan dan tuliskan hasilnya dalam kolom “saldo”. C Catat kode dan nomor halaman jurnal ke dalam kolom “Ref” di akun kas sedang halamannya 11 ke dalam kolom “Ref” di jurnal umum. E Penjelasan singkat dalam kolom “Keterangan umum dapat dipindahkan ke kolom yang sama d 4 Pembuatan Neraca Saldo Trial Balance aca saldo trial balance kadang-kadang disebut juga ca sisa atau neraca percobaan: daftar saldo akun-akun yang ada m buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu. 96 Neraca o merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan ngan. Banyak dari jumlah ya ung disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, dan ran perubahan modal. nal Penyesuaian dan Neraca Saldo Disesuaikan Jurnal Penyesuaian Adjusting Journal Entries Ayat jurnal penyesuaian adju dibuat untuk akun-akun tertentu, pada hakekatnya adalah “untuk mengoreksi akun-akun tersebut mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan, dan modal yang sebenarnya”. 97 Ada dua macam keadaan di mana jurnal penyesuaian adjustement perlu dibuat. “Pertama, ke . 95 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,…, h. 96-97 96 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,…, h. 110. 97 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 125. 44 transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun. Kedua, menyangkut keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya”. 98 Saldo-saldo di dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut: 1 Penghasilan yang masih harus diterima Piutang masih harus dibayar Hutang biaya: yaitu an pada suatu periode kan jumlah tersebut ke dalam beban Harga pokok nya persediaan barang dagangan gangan: pembelian barang dagangan merupakan unsur penambah harga pokok penghasilan: yaitu penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat. 2 Biaya yang biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat. 3 Penerimaan di muka Hutang penghasilan: yaitu penghasilan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya merupakan penghasilan untuk periode yang akan datang. 4 Pembayaran di muka Persekot biaya, piutang biaya: yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang. 5 Kerugian piutang: yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih 6 Penyusutan Depresiasi: yaitu penyusutan dari aktiva tetap yang harus dibebank akuntansi. 7 Persediaan barang dagangan : persediaan barang dagangan pada awal tahun merupakan bagian dari barang yang tersedia untuk dijual, merupakan salah satu unsur dari harga pokok penjualan, akan tetapi jumlah tersebut belum dimasukan sebagai beban untuk tahun itu, artinya masih merupakan aktiva. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian untuk memasu penjualan. Sebalik akhir tahun yang menjadi unsur pengurang harga pokok penjualan perlu dikeluarkan dari beban untuk tahun itu. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian untuk mengeluarkan persediaan barang dagang akhir dari harga pokok penjualan. 8 Pembelian barang da 98 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 125. 45 penjualan. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian enyesuaian yang ada s 6 work-sheet adalah “kertas dapun manfaat menggunakan neraca lajur, t dapat ma pasang kolom di mana tiap-tiap om- kolom neraca sal 2 Ma lom “penyesuaian” 3 lom neraca etelah disesuaikan 4 inda -j lam olom a i a o o atau kolom-kolom neraca. untuk menambah pembelian pada beban pada tahun itu. Sebaliknya retur dan pengurangan pembelian, dan potongan pembelian yang menjadi unsur pengurang harga pokok penjualan, perlu dikeluarkan dari unsure beban dari tahun itu dengan jurnal penyesuaian. 99 b Neraca Saldo Disesuaikan Setiap saldo akun yang ada di kolom neraca saldo ditambah atau dikurangi dengan jurnal p ehingga akan diperoleh saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo disesuaikan. Neraca Lajur Kertas Kerja Work-sheet Neraca lajur kertas kerja berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan”. 100 A yaitu dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu aya jurnal penyesuaian yang harus dilakukan, selain itu digunakan untuk memriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan, dan memungkinkan penyusunan secara logis. Neraca lajur terdiri atas li pasang kolom terdiri atas kolom debit dan kolom kredit. Prosedur- prosedur yang harus dilakukan untuk menyusun neraca lajur terdiri atas lima langkah sebagai berikut: 1 Masukan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kol do sukan penyesuaian ke dalam kolom-ko Mengisi ko -kolom saldo s Mem hkan jumlah umlah di da kolom-k neraca s ldo setelah d sesuaik n ke dalam k lom-k lom rugi dan laba 99 F. Winarni dan G. Sugiyarso, Konsep Dasar dan Siklus Akuntansi, Yoyakarta: Media Pressindo, 2006, Cet. III, h. 26-27. 100 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 127 46 5 Menjumlahkan kolom-kolom rugi-laba dan kolom-kolom n No Akun Nama Akun eraca. Memasukan angka “laba bersih” atau “rugi bersih” sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi menjumlahkan kolom-kolom tersebut. Tabel 2.4 Bentuk Neraca lajur Kertas Kerja Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Neraca saldo Disesuaikan Laporan LabaRugi Neraca Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit 7 Laporan Keuangan disajikan dan disiapkan oleh m kepada pihak internal dan eksterna bisnis dari suatu kesatuan usah pertanggungjawaban dan kom pihak yang m “seperangkat laporan keuangan form Neraca, Lap a merupakan “laporan yang memberikan gambaran utuh dari suatu entitas pada suatu titik waktu, sehingga neraca sering disebut sebagai potret posisi keuangan suatu entitas”. 104 Laporan keuangan adalah “informasi keuangan yang anajemen dari suatu perusahaan l, yang berisi seluruh kegiatan a yang merupakan salah satu alat unikasi manajemen kepada pihak- 101 embutuhkannya”. Laporan keuangan merupakan al full set yang terdiri dari: oran laba rugi, dan Laporan perubahan modal”. 102 Neraca Balance SheetThe Statement Of Financial Pasition Haryanto Yusup menjelaskan bahwa ”neraca adalah suatu daftar menggambarkan aktiva harta kekayaan, kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu”. 103 Sedangkan menurut Bastian bahwa neraca 101 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 130. 102 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 130. 103 Al. Haryanto Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, …, h. 21. 104 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h. 63. 47 Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan an daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan mo tah dis dik kayaan perusahaan, kemampuan wajiban serta kemampuan perusahaan me 1 ya yang dikuasai oleh 2 Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan a transaksi pembelian secara kredit, baik pe neraca merupak dal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir un. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca usun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat etahui berapa jumlah ke perusahaan membayar ke mperolah tambahan pinjaman dari pihak luar. Berikut ini adalah akun-akun dalam neraca: Aset aktiva Aktiva merupakan sumber da perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan memperoleh perusahaan. Hutang Lialibilities terhadap orang atau perusahaan lain yang belum dipenuhi, yang timbul karen mbelian barang-barang ataupun jasa, tagihan pajak dari pemerintah, kewajiban bayar bunga yang belum dilaksanakan dan sebagainya. 3 Modal Sendiri Owner’s Equity Modal sendiri adalah kekayaan bersih dari pemilik para pemilik yang besarnya dapat diukur dengan cara mencari selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang-hutang perusahaan. 48 b dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya atan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, em eroleh laba, dan apabila terjadi sebaliknya pendapatan leb kecil d ri biaya enderita rugi enyusunan lapora laba dipe gunakan untuk penganalisaan laporan keuangan, oleh ena itu laporan ini laba har secara lengkap Tabel 2.5 Laporan LabaRugi Disajikan Secara Lengkap an pengurangan harga al etur pembelian dan pengurangan harga elian khir xxxx xxxx Laporan Laba Rugi Income Statement Of Changes Financial position Laporan laba rugi adalah “laporan yang menggambarkan kinerja keuangan etitas dalam satu periode akuntansi”. 105 Laporan laba rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan yang dikeluarkan untuk memperolah pendap maka dikatakan perusahaan m p ih a maka perusahaan m . P n rugi r memudahkan dalam kar rugi us disajikan dengan ketentuan sebagai berikut: Penjualan Retur penjualan d Potongan penjualan Penjualan bersih Persediaan barang dagang aw Pembelian Beban angkut pembelian R Potongan pemb Pembelian bersih Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang a Harga pokok penjualan xxxx xxxx xxxx xxxx xxx x xxx xxx x x xxx xxx x x xxx xxx x x xxx xxx x x 105 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h. 65. 49 Laba kotor eban operasi: eban penyusutan peralatan toko an serba-serbi eban umum: ntor Beban sewa kantor Beban penyusutan peralatan kantor Be Laba dari usaha Hal-hal di luar us Pendapatan di lua Pendapatan komi Pendapatan bunga Pendapatan penjual Beban di l Beban b Beban keru Laba sebel Pajak pen Laba ber xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx B Beban penjualan Beban angkut penjualan Beban iklan Beban sewa toko Beban perlengkapan toko B Beban komisi penjualan Beban penjual B Beban gaji bagian ka Beban asuransi Beban perlengkapan kantor ban umum dan serba-serbi aha r usaha: si an aktiva tetap uar usaha: unga gian penjualan tetap um pajak ghasilan sih sesudah pajak xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx c dal Sendiri diri merupakan suatu ringkasan yang sendiri selama Laporan modal sendiri menunjukkan perbed berikut: 1 Modal sendiri bertambah bila: Laporan Mo Laporan modal sen menunjukkan perubahan terhadap modal periode akuntansi. aan besarnya modal sendiri pada awal dan akhir tahun periode. Ketentuan dalam laporan modal sendiri adalah sebagai 50 a Adanya tambahan investasi dari pemilik b Adanya laba bersih 2 Modal sendiri berkurang bila: in untuk keperluan aan d L sing Entries pada hakekatnya adalah ayat jurnal entara apabila akan dimulai eriode berikutnya. Untuk membuat ayat jurnal penutup diperlukan satu akun tkan data yng terdap akun prive rial balance a Terjadi pengambilan uang atau harta la pribadi b Terjadi rugi bersih c Pengambilan sebagian modal perusah aporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan “laporan yang menggambarkan posisi kas dalam satu periode akuntansi”. 106 Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu: aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan. 8 Pembuatan Jurnal Penutup Clo Ayat jurnal penutup untuk me-nol-kan saldo akun-akun sem pencatatan data akuntansi p tambahan yang dapat digunakan untuk mengikhtisa at dalam akun-akun pendapatan dan beban. Akun tambahan ini disebut Ikhtisar Laba Rugi Income Summary. Ada empat tahap yang diperlukan untuk melakukan jurnal penutup, adalah sebagai berikut: a. Penutupan akun pendapatan b. Penutupan akun beban c. Penetupan akun Ikhtisar laba rugi d. Penutupan 9 Neraca Saldo Penutup post closing t 106 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h. 66. 51 Setelah pembuatan jurnal penutup, tehap selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo penutup post closing trial balance. Tujuan dibuatnya neraca saldo penutup adalah memastikan bahwa buku besar telahseimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Neraca saldo n prive telah ditutup dan enyesuaian tertentu yang dibuat periode sebelumnya”. 107 Jurnal keharusan. Jurnal dibuat riode berikutnya dapat dilakukan dengan lebih n. Pada dasarnya ada empat macam jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pem a Beban masi xpenses b Beban dibayar dimuka a beban te ula dicatat asih enues d ter seb tang

d. Gambaran Umum Perusahaan Dagang