Pengertian Guru Hakikat Guru

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Hakikat Guru

a. Pengertian Guru

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pengertian “guru adalah orang yang pekerjaannya mata pencaharian, profesinya mengajar”. 1 “Kata guru yang dalam bahasa Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa Inggris teacher memiliki arti sederhana, yakni A person whose occupation is teaching others, artinya, guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain”. 2 jalur pe Sedangkan di dalam BAB I mengenai ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini ndidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. 3 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. I, h. 288. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 9, h. 222. 3 Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 Th. 2005, Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2006, Cet. I, h.2. 7 8 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan serta didik dari semua tingkat jenjang pendidikan. b. etensi sebagai agen pembel learning agent hwa sebagian dari waktu engan siswanya. Sardim nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, mengevaluasi pe Peranan Guru Dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan SNP Pasal 28, dikemukakan bahwa: “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan komp ajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. 4 Selanjutnya dalam penjelasannya dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “pendidik sebagai agen pembelajaran adalah peran pendidik antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik”. 5 Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar, pendidik dan pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa yang terutama, sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Dari berbagai interaksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak ba dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi d Ada beberapa pendapat dari para ahli yang dikutip oleh an, adalah sebagai berikut: 1. Prey Katz, menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat- 4 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, Bandung: Citra Umbara, 2006, h.185. 5 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, Bandung: Citra Umbara, 2006, h. 251. 9 pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan. 2. Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai employee dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan subordinate terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai n materi tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan a. a cara mengajar informatif, laboratorium, n dan sumber informasi kegiatan akademik b. semua i sedmikian rupa, sehingga dapat mencapai c. otivator ini penting artinya dalam an kegairahan dan pengembangan d. m hal ini harus dapat membimbing dan an kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan e. mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua. 3. James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangka pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari- hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. 4. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengemukakan bahwa peranan guru di sekolah, transformer dan katalisator dari nilai dan sikap. 6 Dari beberapa pendapat di atas maka secara rinci peranan guru dalam kegiatan sebagai berikut: Informatif Sebagai pelaksan studi lapanga maupun umum. Organisator Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran. Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, diorganisas efektivitas dan efisien dalam belajar pada diri siswa. Motivator Peranan guru sebagi m rangka meningkatk kegiatan belajar siswa. Pengarahdirector Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dala mengarahk yang dicita-citakan. Inisiator 6 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers, 2010, Edisi ke-I, h. 143-144. 10 Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses f. g. emudahan dalam proses belajar misalnya saja dengan menciptakan suasana h. h iatan belajar siswa. Misalnya menengah atau i. rjakan mata pelajaran yang diujikan, tetapi masih ada perlu g harus dilakukan. Peran guru yang beragam Manan tersebut belajar. Sudah barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya. Transmitter Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan Fasilitator Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau k mengajar, kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga belajar mengajar akan berlangsung secara efektif. Mediator Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penenga dalam keg memberikan jalan ke luar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan penyedia media. Bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media. Evaluator Kecenderungan guru dalam peranannya sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkat sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. Untuk itu guru harus hati-hati dalam menjatuhkan nilai atau kriteria keberhasilan. Dalam hal ini tidak cukup hanya dilihat dari bisa atau tidaknya menge pertimbangan-pertimbangan yang sangat unik dan kompleks, terutama yang menyangkut perilaku dan values yang ada pada masing-masing mata pelajaran. 7 Kemudian para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yan telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young 1988, 1990 serta Yelon dan Weinstein 1997. Adapun peran-peran adalah sebagai berikut : 1 Guru Sebagai Pendidik, 2 Guru Sebagai Pengajar, 3 Guru Sebagai Pembimbing, 4 Guru Sebagai Pelatih, 5 Guru Sebagai Penasehat, 6 Guru Sebagai Pembaharu Inovator, 7 7 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, … , h. 144-145. 11 Guru Sebagai Model dan Teladan, 8 Guru Sebagai Pribadi, 9 Guru Sebagai Peneliti, 10 Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas, 11 Guru Sebagai Pembangkit Pandangan, 12 Guru Sebagai Pekerja Rutin, 13 Guru Sebagai Pemindah mah, 14 Guru Sebagai Pembawa Cerita, 15 Guru Sebagai , maka dapat penulis simpulkan bahwa peranan guru adalah sebagai informatif, organisator, motivator, tator, mediator, evaluator, aktor, emansi c. dalam Martinis, menjelaskan bahwa “komp pilan, pengetahuan, bakat, nilai-ni kearah ndakan baik dipandang dari sudut ilmu engetahuan, teknologi maupun etika. Dalam arti tindakan itu akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut Ke Aktor, 16 Guru Sebagai Emansipator, 17 Guru Sebagai Evaluator, 18 Guru Sebagai Pengawet, 19 Guru Sebagai Kulminator. 8 Dari beberapa pendapat di atas pengarah, inisiator, transmitter, fasili pator, dan sebagai kulminator. Macam-Macam Kompetensi Guru McShane dan Glinow etensicompetencies adalah keteram lai, pengarah, dan karakteristik pribadi lainnya yang mendorong performansi unggul”. 9 Abdul Majid Menjelaskan bahwa; Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggungjawab yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus diunjukan sebagai kebenaran ti p benar ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efisien, efektif dan memiliki daya tarik dari sudut teknologi; dan baik ditinjau dari sudut etika. 10 Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru 8 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Rosdakarya, 2009, Cet.ke-8, h. 37-65 9 Martinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2010, Cet. I, h. 1-2. 10 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 5-8. 12 akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus kompet : 1 penyusunan perencanaan pembelajaran; aan tindak lanjut komponen kompetensi penguasaan akademik yang Untuk lebih jelasnya rincian komponen kompetensi guru dapat dilihat pada tabel 2. el 2.1 Ko ru pintar tapi juga pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik. Adapun standar kompetensi guru yang meliputi tiga komponen ensi yaitu: Pertama, komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup 2 pelaksanaan interaksi belajar mengajar; 3 penilaian prestasi belajar peserta didik; 4 pelaksan hasil penilaian. Kedua, komponen kompetensi pengembangan protensi yang diorientasikan pada pengembangan profesi. Ketiga, mencakup: 1 pemahaman wawasan kependidikan; 2 penguasaan bahan kajian akademik Depdiknas, 2004: 9. 11 1, sebagai berikut: Tab mpetensi Gu Kompetensi Pengelolaan Pembela a jar n KOMPETENSI INDIKATOR 1. Penyusunan renca pembelajaran rategi media penilaian na a. Mampu mendeskripsikan tujuankompetensi pembelajaran b. Mampu memilihmenentukan materi c. Mampu mengorganisir materi d. Mampu menentukan metode st pembelajaran lajar e. Mampu menentukan sumber be alat praga pembelajaran t f. Mampu menyusun perangka g. Mampu menentukan teknik penilaian h. Mampu mengalokasikan waktu 2. Pelaksanaan in belajar mengajar media teraksi a. Mampu membuka pelajaran b. Mampu menyajikan materi c. Mampu menggunakan metode d. Mampu menggunakan alat peraga e. Mampu menggunakan bahasan yang komunikatif 11 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,…,h. 5-8. 13 f. Mampu memotivasi siswa g. Mampu mengorganisasi kegiatan h. Mampu berinteraksi dengan siswa secara mberikan umpan balik enggunakan waktu komunikatif i. Mampu menyimpulkan pembelajaran j. Mampu me k. Mampu melaksanakan penialaian l. Mampu m 3. Penilaian prestasi b peserta didik at emeriksa jawab aian laian ilaian elajar a. Mampu memilih soal berdasarkan tingk kesukaran b. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda c. Mampu memperbaiki soal yang tidak valid d. Mampu m e. Mampu mengklasifikasikan hasil-hasil penelitian f. Mampu mengolah dan menganalisis hasil penilaian g. Mampu membuat interpretasi kecenderungan hasil penil h. Mampu menentukan korelasi anatar soal berdasarkan hasil peni i. Mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian j. Mampu menyimpulkan dari hasil pen secara jelas dan logis 4. Pelaksanaan tindak la hasil penilaian p belajar peserta didi ram tindak lanjut hasil siswa kan tindak lanjut asi tindak lanjut is hasil evaluasi program tindak njut a. Manyusun prog restasi b. Mengklasifikasikan kemampuan k c penilaian . Mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian d. Melaksana e. Mengevalu f. Menganalis lanjut hasil penilaian Komponen Kompetensi Pengembangan Potensi KOMPETENSI INDIKATOR 5. Pengembangan profesi uti informasi perkembangan IPTEK n buku pelajaran karya erbagai model seach n karya seni b pelatihan terakreditasi a. Mengik yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah b. Mengalihbahasaka ilmiah c. Mengembangkan b pembelajaran d. Menulis makalah e. Menulismenyusun diklat pelajaran f. Menulis buku pelajaran g. Menulis modul h. Menulis karya ilmiah i. Melakukan penelitian ilmiah action re j. Menemukan teknologi tepat guna k. Membuat alat praga media l. Menciptaka m. Mengikuti 14 n. Mengikuti pendidikan kualifikasi pengembangan o. Mengikuti kegiatan kurikulum Kompenen Kompetensi Penguasaan Akademik KOMPETENSI INDIKATOR 6. Pemahaman wawas um dan hasil an a. Memahami visi dan misi b. Memahami hubungan pendidikan dan pengajaran c. Memahami konsep pendidikan dasar dan menengah d. Memahami fungsi sekolah n um e. Mengidentifikasi permasalaha oses pendidikan dalam hal pr pendidikan f. Membangun sistem yang menunjukan keterkaitan pendidikan dan luar sekolah 7. Penguasaan bahan kajian a. M akademik emahami struktur pengetahuan b. Menguasai substansi materi c. Menguasai substansi kekuasaan sesuai dengan jenis pelajaran yang dibutuhkan siswa Sumb petensi pedagogik, kompetensi kepribadian, petensi sosial”. 13 Hal ini dipaparkan sebagai berikut: 1 erintah No.19 Tahun 2005 tentang Standa dikemu didik, perancangan dan pelaksanaan belajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan er : Ditentik-Depdiknas, 2004 12 Di dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3, menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi “kom kompetensi profesional, dan kom Kompetensi Pedagogik Dalam Peraturan Pem r Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a kakan bahwa: Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman rhadap peserta te pem . 6. 12 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru..., h. 7-9 5 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru..., h. 6. 13 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, …, h.185-18 15 peserta didik untu 14 k mengaktualisasikan berbagai potensi 2 ampuan kepribadian yang mantap, stabil, awa, menjadi teladan bagi peserta didik dan ber 3 g memungkinkan membimbing standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standa 4 ra efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar”. 17 yang dimilikinya. Kompetensi Kepribadian Dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “kompetensi kepribadian adalah kem dewasa, arif, dan berwib akhlak mulia”. 15 Kompetensi Profesional Dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yan peserta didik memenuhi r Nasional Pendidikan”. 16 Kompetensi Sosial Dalam Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan ”Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul seca 14 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, …, h. 252. 15 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, …, h. 252. 16 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, …, h.252. 17 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, …, h. 252-253. 16 Adapun kompetensi dasar guru menurut Sardiman adalah ajar jar mengajar 9 Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah diagnosis tingkah laku siswa, c kema g a pilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, sebagai berikut: 1 Menguasai bahan 2 Mengelola program belajar meng 3 Mengelola kelas 4 Menggunakan media sumber 5 Menguasai landasan pendidikan 6 Mengelola interaksi bela 7 Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 8 Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan sekolah, 10 Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran. 18 Menurut Grasser dalam B. Uno, mengemukakan empat kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni “a menguasai bahan pelajaran, b kemampuan men mpuan melaksanakan proses pengajaran, dan d kemampuan mengukur hasil belajar siswa”. 19 Sementara Nana Sudjana dalam B. Uno, membagi kompotensi uru dalam ketiga bagian, yaitu sebagai berikut: a Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelekstual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, dan pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya. b Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya. c Kompetensi perilakuperformance, kemampuan guru dalam berbagai keterampilanberprilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat abntu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keter m 18 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …, h.164. 19 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet.III, h. 131. 17 keterampilan menyusun persiapanperencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain- lain. 20 Dari sekian banyaknya kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, maka guru diharapkan dapat mampu menjalankan tugasnya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, dan penilai agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

d. Upaya Gu