a. Lembaga Kemajuan Johor Tenggara KEJORA
147
, b. Lembaga Kemajuan Pahang Tenggara DARA
148
, c. Lembaga Kemajuan Terengganu Tengah KETENGAH
149
dan d. Lembaga Kemajuan Kelantan Selatan KESEDAR.
150
Lembaga-lembaga berkanun seperti MARA, Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan FELDA
151
, Lembaga Kemajuan Perindustrian Federal FIDA
152
,
147
KEJORA adalah
salah satu lembaga
badan hukum
di bawah
Kementerian Kemajuan
Luar Bandar
Dan Wilayah
KKLW
yang berfungsi
sebagai agen
Pengembangan Wilayah
untuk area
Tenggara
Negeri Johor. Ia
didirikan pada 1 Juni 1972. Tujuan pendiriannya adalah mengurangi ketidakseimbangan
ekonomi, menciptakan
peluang-
peluang
pekerjaan dan
mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Antara perannya adalah memaju dan
mendorong ekonomi
dan sosial
,
pembangunan tempat
tinggal, pembangunan pertanian, pengembangan
perusahaan
, p
embangunan perdagangan, mengontrol
dan mengkoordinasikan
pelaksanaan aktivitas
ekonomi dan
sosial.
148
DARA dibentuk berdasarkan pasal 68, Undang-undang Lembaga Kemajuan Pahang Tenggara 1972 untuk memimpin strategi pembangunan secara terpadu dalam pendekatan pembukaan
hutan belantara berdasarkan Rencana Induk yang telah digubalkan oleh Pemerintah. Penekanan diberikan kepada usaha-usaha untuk mengeksploitasi sumber, Penyedian jaringan komunikasi dan
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan dan kota-kota baru yang lengkap dan modern. Provinsi DARA terletak dalam empat Daerah yaitu Rompin, Kota, Bera dan Maran dengan luas 1,002,197 hektar.
149
Sebagai pemimpin pembangunan di dalam wilayahnya, ketengah telah berperan aktif dalam melaksanakan tanggung jawab pengembangan yang berkelanjutan di lima kota baru dan pusat
pertumbuhan lainnya. Program Pengembangan Kota dan Pusat Pertumbuhan yang dilaksanakan oleh ketengah berfokus pada tiga sektor utama yaitu penyediaan infrastruktur, fasilitas sosial dan
perumahan.
150
Ia
adalah sebuah Lembaga Kemajuan Wilayah yang didirikan pada 2 Maret 1978 di bawah Undang-undang Lembaga Kemajuan Kelantan Selatan 1978 pasal
203. Peluncuran pembukaan pendiriannya disempurnakan oleh Tun Hussein Onn, Perdana Menteri Malaysia Ketiga pada 5 Maret 1978 bertempat di Kampung Batu
Gajah, Tanah Merah, Kelantan. Pendirian KESEDAR bertujuan mengimbangi komposisi penduduk di antara Barat Selatan dengan Barat Utara, membasmi
kemiskinan dan menyusun kembali masyarakat.
151
FELDA adalah pengelola perkebunan terbesar di dunia, dengna 811-140 hektare tumbuhan kelapa sawit, terutama di Semenanjung Malaysia. Tetapi ia tidak begitu meluas di Sabah dan Sarawak.
FELDA juga mengelola perkebunan dan pengalahan minyak kelapa sawit di Indonesia. Ia memfokuskan perhatian pada pembukaan ladang-ladang kecil yang dapat menghasilkan tumbuhan
produktif dan cepat panen. Skema FELDA pada umumnya hanya terbuka untuk sukun Melayu.
152
FIDA adalah sebuah badan pemerintah Malaysia yang didirikan untuk memberi nasehat kepada pemerintah federal dan negara bagian berhubung dengan kebijakan pembangunan perusahaan,
memberikan nasehat kepada perusahaan daik dalam maupun luar negeri tentang sektor industri di
Pembangunan Kota UDA
153
dan Kemajuan Pekebun-pekebun Kecil Perusahaan Getah RISDA
154
meneruskan usaha-usaha pembangunan. Di samping itu, pemerintah juga turut memberi penekanan kepada isu-isu alam sekitar dan keamanan
negara.
155
2. Pencapaian RMK-3
Dari segi pencapaian, RMK-3 1976-1980 menghasilkan jumlah investoran kasar untuk pembangunan yang bernilai sebanyak RM 48,449 juta. Bagi 10 tahun
pertama pelaksanaan DEB 1971-1980, ekonomi Malaysia telah berkembang sampai pada 7.8 setahun. Jqumlah ini adalah rendah sedikit dari tujuan 8 setahun yang
telah ditetapkan. Di antara faktor utama menyebabkan harga pertumbuhan rendah ini ialah harga pertumbuhan yang lembab dalam sektor pertanian yaitu pada kadar 4.3
setahun.
156
Sektor-sektor lain pula kebanyakannya telah mencatatkan harga pertumbuhan lebih dari 8 setahun. Kemajuan yang dicapai oleh sektor perindustrian dalam
RMK-3 adalah sangat menggalakkan. Kontribusinya kepada Keluaran Dalam Negara
Malaysia, mengurus perizinan usaha dan pengecualian tariff bea masuk bahan impor dan mengkoordinasikan pembangunan industri.
153
UDA adalah sebuah badan pemerintah di Malaysia
. Badan ini berperan meluncurkan dan mengawasi proyek-proyek pembangunan perkotaan dengan yang berkaitan
bisnis ,
industri , dan
perumahan . Badan ini juga bertugas mengembangkan infrastruktur kawasan perkotaan.
154
RISDA, adalah sebuah Badan Hukum Federal Malaysia
di bawah Kementerian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah. Badan ini didirikan pada 1 Januari 1973. Antara fungsi-fungsinya adalah
melaksanakan perbaruan pertanian berbantuan riset, bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang bertanggung jawab dalam riset, pengembangan, kredit pertanian, pengolahan dan pemasaran getah
untuk mempercepatkan proses memodernisasi sector perkebunan rakyat.
155
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan Kuala Lumpur: Revolusi Rekaria, November 2009, Cet. Kedua, h. 135.
156
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan Am Pemerintah, 2005, Cet. Keenam, h. 389.
Kasar KDNK
157
meningkat lagi, yaitu kepada 20.5 pada tahun 1980. Kontribusinya kepada guna tenaga dan penghasilan eksport masing-masing adalah
24.5 dan 25.2 , Malaysia 1981. Dalam sektor pertanian pula, walaupun kontribusi terhadap KDNK masih lebih besar dari sektor perindustrian, tetapi merosot
kepada 22.8 pada tahun yang sama. Malaysia akan menempuh masa lima tahun hadapan dengan penuh keyakinan.
Di bawah rancangan RMK-3, pekerjaan di kalangan orang-orang Melayu dalam sektor-sektor ekonomi yang dinamis dan modern telah bertambah baik,
walaupun bilangannya masih kurang, terutamanya di peringkat pengurusan dan eksekutif. Secara keseluruhan, program-program RMK-3 juga membantu dalam
perkembangan ekonomi negara walaupun rendah dari tujuan. RMK-3 telah dirancang berdasarkan kepada kekuatan ekonomi negara dan
tantangan yang dihadapi negara termasuk masalah keamanan negara serta kemajuan penting ekonomi dan sosial hasil dari usaha-usaha pembangunan yang lepas dan juga
kekurangan yang dialami dalam proses pembangunan. Rancangan ini merupakan satu usaha pemerintah yang lebih tegas dan bersungguh-sungguh untuk membasmi
kemiskinan serta menyusun semula masyarakat bagi sepanjang tempoh tahun-tahun 1976-1980.
158
157
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h.149.
158
Rancangan Malaysia Ketiga. Artikel diakses pada 25 Januari 2011 dari http:pmr.penerangan.gov.myindex.php?option=com_contentview=articleid=13603Arancangan
-malaysia-ketigacatid=2843Arancangan-malaysiaItemid=20.html .
B. Kebijakan Sosial dan Politik
Sebagai pemimpin yang tegas, Tun Hussein Onn tidak akan membiarkan setiap usaha dan muslihat jahat yang akan mengganggu stabilitas negara dan rakyat
yang hidup aman serta sejahtera dalam negara Malaysia. Sepanjang kepemimpinan ia sebagai Perdana Menteri, ia senantiasa memberi penekanan kepada rakyat tanpa
mengira kedudukan dan pangkat agar mematuhi undang-undang negara. Barang siapa yang enggan mematuhi perintah tersebut, maka ia akan menerima akibat dan sanksi
dari tindakan mereka itu. Tindakan tegas dan berani ia dianggap sebagai seorang pemimpin yang mempunyai integritas yang tinggi.
159
Dalam menguruskan negara, Tun Hussein Onn memberi keyakinan dan kepercayaan penuh kepada mereka yang dipilih untuk memimpin setiap kementerian
dan jabatan. Semua itu adalah untuk menentukan agar pengurusan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan teratur. Namun, ia sentiasa mengawasi dan memastikan
setiap urusan yang diberikannya kepada mereka tidak menyimpang. Jika hal itu berlaku, maka ia akan mengambil tindakan tegas.
160
Tun Hussein Onn telah meneruskan kesinambungan usaha yang telah dilakukan oleh temannya, Tun Abdul Razak dalam rancangan DEB. Program
pembangunan di bawah DEB telah disusun dan dijalankan melalui dua strategi yaitu pertama, mengurangi dan seterusnya membasmi kemiskinan dengan memperbanyak
peluang pekerjaan kepada semua rakyat tanpa mengira etnis. Sedangkan yang kedua,
159
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 14-15.
160
Ibid, h. 15-16.
mengorganisasikan kembali masyarakat untuk mengurangi dan seterusnya menghapus identitas etnis menurut fungsi ekonomi. Tujuan utama kebijakan ini
diperkenalkan adalah untuk mewujudkan solidaritas negara dengan mengurangi perbedaan ekonomi, sosial, kebudayaan, penempatan dan sebagainya.
161
Sebab utama yang menimbulkan perasaan tidak puas hati di kalangan rakyat adalah dalam faktor kemiskinan. Ini bukan saja berlaku di luar kota tetapi juga di
kota. Kondisi ini dapat mengganggu stabilitas negara dan persatuan bangsa karena masalah kemiskinan adalah berdasarkan etnis dengan kadar kemiskinan paling tinggi
di kalangan orang Melayu yang berfokus pada aktivitas pertanian tradisional. Usaha telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah sosial ekonomi dan proyek
pembangunan telah dirancang agar: a. Menciptakan peluang pekerjaan untuk semua golongan rakyat yang menganggur.
b. Menambahkan daya produksi dan penghasilan. c. Memberi peluang perpindahan orang yang bekerja di sektor yang rendah daya
produksinya ke sektor yang lebih lumayan. d. Mengurangi perbedaan penghasilan antara etnis antara kawasan kota dan luar kota
dan antara wilayah. e. Modernisasi kehidupan di luar kota.
f. Mewujudkan kelompok perusahaan dan perdagangan etnis. g. Mengadakan kondisi pekerjaan yang mencerminkan komposisi etnis di Malaysia.
161
Dasar Ekonomi
Baru. Artikel
diakses pada
25 Januari
2011 dari
http:pmr.penerangan.gov.myindex.php?option=com_contentview=articleid=2373Adasar- ekonomi-baru-catid=883Adasar-dasar-negaraItemid=20.html
.