Keterkaitan Malaysia di Arena Internasional

Kewujudan perdamaian dan keharmonisan dapat diteliti sejak zaman pucuk pimpinan politik negara pertama yaitu Tunku Abdul Rahman, Perdana Menteri Malaysia yang pertama, telah mengamalkan kebijakan anti-Komunis dan sikap pro- Barat dengan mengadakan hubungan yang erat dengan negara-negara Komanwel. Ia juga telah merintis usaha ke dasar netral dan keamanan bersama. Dasar Luar Negeri yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 1956 hingga sekarang ini masih berterusan meskipun ia senantiasa menghadapi perubahan demi kebaikan di arena internasional.

BAB III TUN HUSSEIN ONN 1976-1981

A. Biografi Tun Hussein Onn

1. Karir Pendidikan Tun Hussein Onn dilahirkan pada 12 Februari 1922 di Johor Bahru, Johor. Ia merupakan putra sulung dari delapan saudara, tiga laki-laki dan lima perempuan dari pasangan Dato‟ Onn bin Jaafar dan Datin Halimah binti Hussein. Sejak kecil hingga dewasa, ia memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Sifat penyayang orang tuanya tertanam dalam dirinya hingga berhasil melahirkan perasaan persaudaraan yang erat antara saudara-saudaranya yang lain. 100 Tun Hussein Onn dikenal sebagai seorang anak yang bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, teman-teman maupun negara. Ia juga dikenal seorang yang teliti dan tegas di kalangan teman, sahabat dan rekan seperjuangannya. Tun Hussein Onn dididik dengan disiplin diri untuk menjadi insan Melayu pekerti mulia. Ia keturunan Melayu Turki dan Melayu Bugis dan keluarganya termasuk dalam kalangan Melayu elit. Ayahnya pernah menjabat jabatan sebagai Menteri Besar Johor dan merupakan pejuang bangsa Melayu serta pendiri UMNO. 101 Tun Hussein Onn memulai pendidikan Sekolah Dasarnya SD di Johor Bahru dan kemudian melanjutkan studi ke English College, juga di Johor Bahru sampai 100 S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan Kuala Lumpur: Revolusi Rekaria, November 2009, Cet. Kedua, h. 30. 101 Ibid., h. 31. selesai dengan lulus Senior Cambridge pada tahun 1940. Setelah selesai Sekolah Menengah Atas SMA, ia memutuskan menjadi seorang tentara dengan memasuki Angkatan Tentara Johor Johore Military Forces. Pada tahun 1941, ia memasuki Maktab Tentara Sandburst di Dehradun, India hingga selesai dan menerima gelar sebagai seorang pegawai muda tentara pada tahun 1942. Kemudian, ia dikirim untuk bergabung dengan Regimen Hyderabad yang ke-19, India hingga terjadinya Perang Dunia II. Tun Hussein Onn adalah seorang pegawai tentara yang terdidik dengan disiplin yang tinggi dan selalu mematuhi arahan pihak atasan dalam apa saja perintah yang diberikan kepadanya. 102 Dengan kiprah itu, Tun Hussein Onn dikirim ke Timur Tengah bergabung dengan tim tentara sekutu dalam peperangan di Mesir, Syria, Palestina, Iran dan Irak hingga selesai Perang Dunia II dan Jepang berhasil dikalahkan pada tahun 1945. Ia kemudian dikirim kembali ke India untuk bekerja di Cabang Intelijen di Markas Tentara The Intelligence Branch of Military H.Q. New Delhi. Sekali lagi ia diuji akan kemampuan dan kebijaksanaannya dalam hal ihwal ilmu intelijen yang dianggap penting dalam sebuah organisasi tentara. 103 Disebabkan prestasi dan pengalaman yang ada, Tun Hussein Onn diangkat menjadi pegawai pelatih rekrut memimpin Pusat Pengambilan Orang-orang Baru dan Latihan Polisi Malaya Malaya Police Recruiting and Training Centre di Rawalpindi 102 Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa Ampang, Selangor: Pekan Ilmu Publications Sdn. Bhd., 2010, Cet. Pertama, h. 248. 103 Ibrahim Mahmud, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu Kuala Lumpur, Pustaka Antara, 1981, Cet. Pertama, h. 1010. yaitu Pakistan dengan pangkat kapten. Hakikatnya, pengalaman yang diperolehnya saat bekerja sebagai tentara di beberapa negara dan komandan polisi serta Pegawai Daerah telah mematangkan personalitas dan pemikirannya sebagai seorang pemimpin. 104 2. Sifat dan Keperibadian Tun Hussein Onn dianggap tokoh yang “shy and retiring”, tidak gemar dengan sambutan yang meriah terhadapnya. Ia seorang yang berhemah tinggi dan memiliki integritas terpuji, dan berpegang teguh terhadap prinsip. Oleh karena keteguhannya itu, maka ia dapat mengatasi setiap krisis di partai dan atau pemerintahan. Ia selalu bersedia dan ingin melihat bangsa dan negara menjadi negara yang bersatupadu, rukun dan damai. 105 Tun Hussein Onn dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berpegang teguh kepada apa yang dipercayainya benar. Ia begitu berhati-hati dalam membuat suatu keputusan yang akan diambil dan tidak ingin terburu-buru dalam suatu tindakan kecuali setelah mempertimbangkan terlebih dahulu. Begitu juga dengan kehidupan seharian, ia adalah seorang yang berdisplin, tepat waktu, ikhlas dan jujur dalam suatu tindakan yang ingin diambilnya. 106 Mungkin karena latar belakangnya sebagai pegawai tentara mempengaruhi sifat-sifat tersebut. Suatu keputusan yang ingin diambil mesti berdasarkan kepada 104 S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 29-36. Dan baca Talib Samat, h. 248. 105 Ibid., h. 20. 106 Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 251. fakta yang jelas dan tepat. Sifat-sifat itu menjadikan ia sebagai seorang negarawan yang disegani dan dihormati oleh semua masyarakat. 107 Menurut catatan reporter Zainuddin Maidin, “Kekuatan ia Tun Hussein Onn tidak bergantung pada tergambar di wajahnya.” Bahkan dalam rapat Parlemen, Dr. Tan Chee Khoon sendiri pernah menyebutkan tentang “innocent face” Tun Hussein Onn yang menjadikan i a sulit untuk tidak mempercayai apa yang dikatakannya.” 108 Itu menunjukkan bahwa setiap perkataan yang dikeluarkan atau diucapkannya amat dipercayai oleh teman-teman dan masyarakat Tanah Melayu. Pada tahun 1948, Tun Hussein Onn berumah tangga dengan Toh Puan Suhaila, anak perempuan Tan Sri Mohamed Noah bin Omar yang merupakan salah satu pendiri UMNO dan juga Yang Di-Pertua Dewan Parlemen pertama. Dari hasil perkawinan, mereka dikarunia enam orang anak, dua laki-laki dan empat perempuan. 109 Ia dianggap sebagai seorang suami dan ayah yang penyayang dan setia terhadap istri dan anak-anaknya. Setiap pemimpin pasti akan menghadapi berbagai cabaran dan tantangan. Di era Tun Hussein Onn juga tidak terkecuali dalam berhadapan dengan masalah dan konflik yang ditujukan kepadanya. Namun, ia tetap berjaya menghadapi semua masalah dan konflik tersebut dengan sabar, dan tidak mudah menyerah kalah. Ia lebih gemar bersifat toleransi dan mementingkan keamanan dan pertahanan dari melakukan sesuatu yang akan mempengaruh persatuan bangsa, ekonomi dan maruah negara. 107 Ibid., h. 252. 108 Ibid., h. 252. 109 S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 43-44.