CHX  direkomendasikan  sebagai  bahan  irigasi  karena  mempunyai  spektrum antimikroba yang luas, sifat substantivitas, dan sifat toksisitas yang rendah.
13,14
CHX sangat efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif serta  bakteri anaerobik
fakultatif,  khususnya  Candida  albicans.  Dalam  bentuk  larutan,  CHX  mampu membunuh  mikroorganisme  dalam  waktu  sekitar  30  detik,  sedangkan  dalam  bentuk
gel, CHX membutuhkan waktu sekitar 22 detik 2 CHX hingga 2 jam 0,2 CHX. Selain  itu,  CHX  mempunyai  kemampuan  untuk  menyerap  ke  permukaan  bermuatan
negatif  di  mulut  misalnya  gigi,  mukosa,  pelikel,  dan  bahan  restorasi  yang dilepaskan  secara  perlahan  dari  tempat  penyimpanannya.  Hal  ini  dapat
memperpanjang  aktivitas  antimikroba  selama  beberapa  jam.  Proses  ini  dikenal sebagai  substantivitas  dan  hingga  saat  ini,  sifat  ini  hanya  dimiliki  oleh  CHX  dan
tetrasiklin.
3,13
Selain  itu,  CHX  dapat  digunakan  sebagai  final  rinsing  jika  bahan obturasi berbasis resin digunakan karena CHX dapat meningkatkan stabilitas bonding
antara dentin dengan resin.
15
Meskipun  CHX  memiliki  keunggulan  dengan  toksisitas  yang  rendah  dan tidak  memiliki  bau,  namun  CHX  tidak  mampu  untuk  melarutkan  jaringan  organik
seperti  NaOCl.
7
Dari  beberapa  percobaan  yang  telah  dilakukan,  CHX  dalam  bentuk larutan maupun gel tidak mampu untuk melarutkan jaringan pulpa.
13
2.2.3 Enthylenediaminetetraacetic Acid EDTA
Enthylenediaminetetraacetic  acid  diperkenalkan  pada  tahun  1957  dalam bidang  endodonti.  EDTA  adalah  salah  satu  agen  chelating  yang  melarutkan
komponen  inorganik  pada  smear  layer  dalam  sistem  saluran  akar.  EDTA  dengan konsentrasi 17 sering digunakan dan dapat membuang  smear layer apabila kontak
langsung dengan dinding saluran akar dengan waktu kurang dari 1 menit.
3
Beberapa penelitian  telah  menunjukkan  larutan  EDTA  pada  konsentrasi  yang  lebih  rendah
10,  5,  1  juga  dapat  membuang  smear  layer  dengan  baik.  Oleh  karena  itu, penggunaan  larutan  EDTA  yang  lebih  encer  mungkin  lebih  menguntungkan  atas
pertimbangan biayanya yang tinggi.
7
Meskipun EDTA menunjukkan efek antibakteri yang lebih  tinggi  daripada salin dan 0,5  NaOCl,  namun  apabila dibanding dengan
Universitas Sumatera Utara
2,5  NaOCl  dan  0,2  CHX,  EDTA  menunjukkan  efek  antibakteri  yang  lebih rendah.
3
EDTA  berperan  penting  untuk  menghilangkan  biofilm.  Penggunaan  NaOCl atau  EDTA  sebagai  irigan  tunggal  tidak  akan  menghilangkan  semua  debris  organik
dan  inorganik. Irigasi  dengan  kombinasi  penggunaan  NaOCl  dan  EDTA  secara
alternatif  lebih  efektif  dalam  menyingkirkan  smear  layer  dan  bakteri  dalam  sistem saluran akar.
13
Hal ini karena EDTA bertindak sebagai  chelator dengan ion kalsium dan  membuang  debris  yang  dihasilkan  sewaktu  preparasi  pada  dinding  saluran  akar
sehingga terbukanya tubulus-tubulus dentin dan memberi penetrasi  bahan desinfeksi dengan lebih baik.
3
2.2.4 Mixture of Tetracycline And Disinfectant MTAD
Mixture  of  tetracycline  and  disinfectant  adalah  larutan  irigasi  yang dikembangkan baru-baru ini. MTAD terdiri dari 3 doxycycline hyclate, 4,25 citric
acid  dan  0,5  polysorbate-80  Tween  80  detergent. MTAD  adalah  bahan  irigasi
pertama  yang  mampu  membuang  smear  layer  dan  bertindak  sebagai  desinfeksi saluran akar.
3
Beberapa  studi  menunjukkan  bahwa  efek  MTAD  dalam  pembuangan  smear layer  adalah  karena  memiliki  komponen  doxycycline  dan  citric  acid.  Kedua-dua
komponen  tersebut  telah  dilaporkan  efektif  dalam  pembuangan  smear  layer.  Selain itu,  komponen  doxycycline  dan  tetracycline  memberi  efek  antibakteri  pada  MTAD
dengan  spektrum  antimikroba  yang  luas.  Tween  80  telah  ditambahkan  ke  dalam MTAD  untuk  mengurangi  tegangan  permukaan  agar  bahan  irigasi  tersebut  dapat
penetrasi ke dalam sistem saluran akar dengan lebih efektif.
3
Penelitian  Torabinejad  et  al.  2011  menunjukkan  bahwa  efektivitas  MTAD meningkat  apabila  NaOCl  digunakan  sebagai  bahan  irigasi  intrakanal  pada
konsentrasi yang rendah sebelum penggunaan MTAD sebagai final rinse dan MTAD tidak mengubah struktur tubulus dentin secara signifikan. Selain itu, Newberry et al.
2011  telah  melakukan  penelitian  untuk  menentukan  efek  antimikroba  MTAD sebagai  final  rinse  terhadap  delapan  strain  Enterococcus  faecalis.  Setelah  diirigasi
Universitas Sumatera Utara
dengan  1,3  NaOCl,  saluran  akar  dan  permukaan  luar  dipaparkan  oleh  MTAD selama  5  menit.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  MTAD  mampu
mengeliminasi pertumbuhan tujuh dari delapan strain E. faecalis.
16
2.2.5  Salin