HASIL PENELITIAN Tindakan irigasi pada perawatan saluran akar yang dilakukan oleh dokter gigi umum di kota Medan tahun 2015.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di kota Medan. Setelah memperoleh surat persetujuan komisi etik, sebanyak 120 kuesioner disebarkan dan kuesioner yang dikembalikan kepada peneliti sebanyak 98 kuesioner. Penyebaran kuesioner ini dilakukan berdasarkan lingkar dalam dan lingkar luar di kota Medan. Jumlah sampel yang diperoleh di lingkar dalam dan lingkar luar adalah sama, yaitu masing-masing 49 orang. Hal ini disesuaikan dengan komposisi jumlah ukuran sampel penelitian dalam metode penelitian. Pada hasil penelitian, diperoleh 4,08 n=4 dokter gigi hanya melakukan perawatan saluran akar pada gigi dengan saluran akar tunggal dan 2,04 n=2 dokter gigi hanya melakukan perawatan saluran akar pada gigi dengan saluran akar ganda. Terdapat 93,88 n=92 dokter gigi melakukan perawatan saluran akar pada gigi dengan saluran akar tunggal dan ganda. 4.1 Pemilihan Bahan Irigasi Pada Perawatan Saluran Akar Yang Dilakukan Oleh Dokter Gigi Umum Di Kota Medan Hasil penelitian mengenai pemilihan bahan irigasi pada perawatan saluran akar yang dilakukan oleh dokter gigi umum di kota Medan dapat dilihat pada tabel- tabel di bawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Pemilihan bahan irigasi NaOCl beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 NaOCl 92 93,88 Alasan a. sifat antibakteri 49 50 b. pelarut jaringan 30 30,61 c. pelumas 1 1,02 d. toksisitas rendah 1 1,02 e. mengeluarkan smear layer 11 11,22 f. lain-lain Hasil penelitian diperoleh data 93,88 dokter gigi menggunakan NaOCl dengan konsentrasi 2,5. Alasan yang paling penting dalam pemilihan NaOCl oleh dokter gigi adalah sifat antibakteri 50. Tabel 4. Pemilihan bahan irigasi CHX beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 CHX 44 44,90 Alasan a. sifat antibakteri 37 37,76 b. pelarut jaringan c. pelumas d. toksisitas rendah 4 4,08 e. mengeluarkan smear layer 2 2,04 f. lain-lain 1 1,02 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian diperoleh data 44,90 dokter gigi menggunakan CHX. Alasan yang paling penting dalam pemilihan CHX oleh dokter gigi adalah sifat antibakteri 37,76. Tabel 5. Pemilihan bahan irigasi EDTA beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 EDTA 64 65,31 Alasan a. sifat antibakteri 1 1,02 b. pelarut jaringan 9 9,18 c. pelumas 25 25,51 d. toksisitas rendah e. mengeluarkan smear layer 29 29,59 f. lain-lain Hasil penelitian diperoleh data 65,31 dokter gigi menggunakan EDTA. Alasan yang paling penting dalam pemilihan EDTA oleh dokter gigi adalah untuk mengeluarkan smear layer 29,59. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Pemilihan bahan irigasi MTAD beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 MTAD 5 5,10 Alasan a. sifat antibakteri 2 2,04 b. pelarut jaringan 1 1,02 c. pelumas 1 1,02 d. toksisitas rendah e. mengeluarkan smear layer 1 1,02 f. lain-lain Hasil penelitian diperoleh data 5,10 dokter gigi menggunakan MTAD. Alasan yang paling penting dalam pemilihan MTAD oleh dokter gigi adalah sifat antibakteri 2,04. Tabel 7. Pemilihan bahan irigasi salin beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 Salin 43 43,88 Alasan a. sifat antibakteri 1 1,02 b. pelarut jaringan 5 5,10 c. pelumas 7 7,14 d. toksisitas rendah 14 14,29 e. mengeluarkan smear layer 5 5,10 f. lain-lain 11 11,22 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian diperoleh data 43,88 dokter gigi menggunakan salin. Alasan yang paling penting dalam pemilihan salin oleh dokter gigi adalah toksisitas rendah 14,29. Tabel 8. Pemilihan bahan irigasi iodine beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 Iodine 31 31,63 Alasan a. sifat antibakteri 27 27,55 b. pelarut jaringan c. pelumas 1 1,02 d. toksisitas rendah 2 2,04 e. mengeluarkan smear layer f. lain-lain 1 1,02 Hasil penelitian diperoleh data 31,63 dokter gigi menggunakan iodine. Alasan yang paling penting dalam pemilihan iodine oleh dokter gigi adalah sifat antibakteri 27,55. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Pemilihan bahan irigasi H 2 O 2 beserta alasan No. Bahan Irigasi Total 1 H 2 O 2 51 52,04 Alasan a. sifat antibakteri 15 15,31 b. pelarut jaringan 20 20,41 c. pelumas d. toksisitas rendah 2 2,04 e. mengeluarkan smear layer 10 10,20 f. lain-lain 4 4,08 Hasil penelitian diperoleh data 52,04 dokter gigi menggunakan H 2 O 2 . Alasan yang paling penting dalam pemilihan H 2 O 2 oleh dokter gigi adalah bertindak sebagai pelarut jaringan 20,41. Tabel 10. Pemilihan bahan irigasi secara kombinasi dan bahan irigasi lain No. Bahan Irigasi Total 1 Kombinasi 64 65,31 2 Lain-lain 2 2,04 Sebanyak 65,31 dokter gigi menggunakan kombinasi bahan irigasi sewaktu melakukan tindakan irigasi. Kombinasi bahan irigasi yang digunakan oleh dokter gigi adalah NaOCl + EDTA 40,82 dan NaOCl + H 2 O 2 24,49. Selain itu, diperoleh data 2,04 dokter gigi menggunakan alkohol sebagai bahan irigasi. Universitas Sumatera Utara 4.2 Pemilihan Teknik Irigasi Pada Perawatan Saluran Akar Yang Dilakukan Oleh Dokter Gigi Umum Di Kota Medan Hasil penelitian mengenai pemilihan teknik irigasi pada perawatan saluran akar yang dilakukan oleh dokter gigi umum di kota Medan dapat dilihat pada tabel- tabel di bawah. Tabel 11. Pemilihan teknik irigasi secara manual beserta alasan No. Teknik Irigasi Total 1 Manual 98 100 Alasan a. alat mudah didapat 59 60,20 b. alat mudah dipakai 24 24,49 c. menghemat waktu irigasi 4 4,08 d. lebih aman dipakai 7 7,14 e. lain-lain 4 4,08 Jenis jarum a. jarum suntik 46 46,94 b. jarun dengan open-ended 15 15,31 c. jarum dengan closed-ended 37 37,76 Ukuran jarum a. 25 gauge 44 44,90 b. 26 gauge 2 2,04 c. 27 gauge 7 7,14 d. 30 gauge 37 37,76 e. 31 gauge 6 6,12 f. lain-lain 2 2,04 Universitas Sumatera Utara Kedalaman jarum a. 1 mm 35 35,71 b. 2 mm 27 27,55 c. 3 mm 7 7,14 d. 4 mm 15 15,31 e. 5 mm 14 14,29 Ukuran syringe a. 1 ml 3 3,06 b. 2 ml 14 14,29 c. 3 ml 61 62,24 d. 4 ml 2 2,04 e. 5 ml 18 18,37 f. lain-lain Pada hasil penelitian, diperoleh data 100 dokter gigi menggunakan teknik irigasi secara manual. Alasan yang paling banyak dipilih oleh dokter gigi dalam penggunaan teknik irigasi secara manual adalah alat mudah didapat 60,20. Jenis jarum yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi adalah jarum suntik 46,94 dengan ukuran jarum sebesar 25 gauge 44,90. Kedalaman jarum dalam saluran akar dari panjang kerja yang banyak digunakan oleh dokter gigi adalah 1 mm 35,71. Selain itu, ukuran syringe yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi adalah 3 ml 62,24. Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Pemilihan teknik irigasi dengan bantuan mesin beserta alasan No. Teknik Irigasi Total 1 Bantuan mesin 8 8,16 Jenis mesin a. sonik EndoActivator, vibringe 3 3,06 b. ultrasonik 5 5,10 c. Pressure alternation devices EndoVac Alasan a. alat mudah didapat b. alat mudah dipakai 4 4,08 c. menghemat waktu irigasi 2 2,04 d. lebih aman dipakai e. lain-lain 2 2,04 Pada hasil penelitian, hanya 8,16 dokter gigi menggunakan teknik irigasi dengan bantuan mesin. Sebanyak 5,10 dokter gigi menggunakan bantuan mesin ultrasonik, sedangkan 3,06 dokter gigi menggunakan bantuan mesin sonik dalam tindakan irigasi. Alasan pemilihan teknik irigasi dengan bantuan mesin oleh dokter gigi adalah alat mudah dipakai dengan 4,08. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN