Chlorhexidine Gluconate CHX Jenis Bahan Irigasi

foramen apikal. Selain itu, efek toksiknya juga dapat menyebabkan kerusakan pada mata operator akibat kontak direk dengan larutan dan menimbulkan alergi pada pasien. 4,10 NaOCl juga tidak dapat digunakan sebagai final rinsing apabila bahan pengisian saluran akar yang digunakan sewaktu obturasi adalah berbasis resin. 11 Hal ini karena bonding sealer pada dentin akan diubah dan akan menganggu polimerisasi bahan resin sehingga adaptasi sealer pada dinding saluran akar terganggu. 12 Alternatifnya adalah penggunaan EDTA, CHX atau BioPure TM MTAD sebagai final flush. 11

2.2.2 Chlorhexidine Gluconate CHX

Chlorhexidine gluconate yang dikenal juga sebagai chlorhexidine digluconate atau chorhexidine. Sejak tahun 1957, CHX telah digunakan sebagai bahan desinfeksi. Selain itu, CHX juga digunakan sebagai bahan irigasi dengan konsentrasi 0,12-2 dalam perawatan endodontik. CHX dengan konsentrasi 2 menunjukkan efek antibakteri yang lebih baik dibanding dengan 0,12 CHX secara in vitro. 3 Rumus struktural CHX terdiri dari dua cincin 4-klorofenil yang simetris dan dua kelompok biguanida yang dihubungkan dengan heksametilen pada tengah rantai, seperti yang digambarkan pada rumus kimia di bawah: 13 Chlorhexidine gluconate yang digunakan sebagai bahan irigasi tersedia dalam dua bentuk, yaitu larutan dan gel. 15 Ferraz et al. 2013 menunjukkan bahwa 2 CHX dalam sediaan gel mempunyai lebih banyak keuntungan daripada 2 larutan CHX. Gel CHX dapat melubrikasi dinding saluran akar, yaitu mengurangi friksi antara file dan permukaan dentin, memfasilitasi penggunaan instrumen, dan juga mengurangi risiko instrumen patah dalam saluran akar. Selain itu, gel CHX juga dapat mengurangi pembentukan smear layer, dimana hal ini tidak dapat dicapai bila menggunakan larutan CHX. 13 Universitas Sumatera Utara CHX direkomendasikan sebagai bahan irigasi karena mempunyai spektrum antimikroba yang luas, sifat substantivitas, dan sifat toksisitas yang rendah. 13,14 CHX sangat efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif serta bakteri anaerobik fakultatif, khususnya Candida albicans. Dalam bentuk larutan, CHX mampu membunuh mikroorganisme dalam waktu sekitar 30 detik, sedangkan dalam bentuk gel, CHX membutuhkan waktu sekitar 22 detik 2 CHX hingga 2 jam 0,2 CHX. Selain itu, CHX mempunyai kemampuan untuk menyerap ke permukaan bermuatan negatif di mulut misalnya gigi, mukosa, pelikel, dan bahan restorasi yang dilepaskan secara perlahan dari tempat penyimpanannya. Hal ini dapat memperpanjang aktivitas antimikroba selama beberapa jam. Proses ini dikenal sebagai substantivitas dan hingga saat ini, sifat ini hanya dimiliki oleh CHX dan tetrasiklin. 3,13 Selain itu, CHX dapat digunakan sebagai final rinsing jika bahan obturasi berbasis resin digunakan karena CHX dapat meningkatkan stabilitas bonding antara dentin dengan resin. 15 Meskipun CHX memiliki keunggulan dengan toksisitas yang rendah dan tidak memiliki bau, namun CHX tidak mampu untuk melarutkan jaringan organik seperti NaOCl. 7 Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, CHX dalam bentuk larutan maupun gel tidak mampu untuk melarutkan jaringan pulpa. 13

2.2.3 Enthylenediaminetetraacetic Acid EDTA