Peran LSF Dalam Penyensoran Film Pornografi

1. Peran LSF Dalam Penyensoran Film Pornografi

Peranan lembaga sensor film terhadap perfilman pornografi itu jelas sebagaimana dalam peraturan pemerintah pasal 18 dan 19 No.7 Tahun 1994 dalam sensor film tidak ada kata pornografi akan tetapi lebih kepada visualisasi atau penggambaran adegan seperti adegan lesbian, homo seksual, dan adegan yang dapat menimbulkan rangsangan birahi dan bila tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan peraturan pemerintah oleh karena itu, dipotong atau dihapus, berikut ini adalah bagian-bagian yang dipotong atau dihapus dari film tersebut : Pertama, adegan pria atau wanita dalam keadaan atau mengesankan telanjang bulat baik dilihat dari depan, samping atau belakang. Kedua, close up alat vital, buah dada atau pantat, baik dengan penutup maupun tanpa penutup. Ketiga, adegan ciuman yang merangsang, untuk kategori ciuman dilihat dari berapa lama durasinya. Keempat, adegan, gerakkan atau suara persenggamaan atau memberikan kesan persenggamaan oleh manusia atau hewan dalam secara terang-terangan dan atau terselubung. Kelima, onani dan oral seks. Keenam, adegan melahirkan baik orang atau hewan yang dapat menimbulkan birahi. Ketujuh, menampilkan alat-alat kontrasepsi yang tidak sesuai dengan fungsi. Kedelapan adegan yang menimbulkan kesan tidak etis. Oleh karena data primer tidak didapatkan berupa potongan-potongan atau hasil penyensoran yang tidak boleh keluar atau dipublikasikan berkaitan dengan rahasia negara, karya seni seseorang, dan kode etik dari LSF maka peneliti menggunakan data sekunder berupa hasil film yang sudah lulus sensor saja dalam hal ini seperti film ML Mau Lagi…? merupakan film yang sudah lulus sensor tetapi menuai kontroversial dikarenakan judul dari film tersebut dapat memberikan interprestasi atau asosiasi yang berbeda sehingga film tersebut berubah judul menjadi cintaku selamanya film yang menceritakan romantika pergaulan bebas remaja jakarta penulis oleh Awi suryadi dan Thomas nawilis, penayangan di bioskop oktober 2008 yang diperankan oleh Mike Muliadro, VJ Marissa, Ratu Felisha, Olga Syahputra, Gusti Randa, Group lawak Cagur, Nadila Ernesta Taupan Wahyudi, Hardi Fadhillah, dan dr. Boyke Dian Nugraha di produksi oleh Indika Entertainment. Sinopsis film ini menceritakan tentang tiga orang sahabat, Wisnu Hardi Fadhilla, Askar Mike Muliadro dan Mario Tody. Askar dan Mario adalah mahasiswa yang gemar sekali free sex, sedangkan Wisnu hingga kini belum pernah berpacaran. Askar walau seorang playboy, sangat melarang adiknya Nadila Ernesta untuk berpacaran. Sedangkan Mario telah memiliki pacar yang bernama Manda Ratu Felisha. Namun akibat cara pacaran mereka yang tidak sehat, Manda pun hamil. Bahkan ia tertular penyakit kelamin yang ditularkan dari Mario. Wisnu, mahasiswa sinematografi yang tampan namun belum pernah pacaran, sedang menyelesaikan tugas akhir berupa film dokumenter tentang pergaulan bebas di kalangan mahasiswa. Untuk membuktikan bahwa Wisnu tidak dingin terhadap wanita, ahirnya, Mario pun mengajak Wisnu bertaruh untuk membuktikan kalau dia tidak frigid. Dalam waktu satu bulan, Wisnu harus dapat pacar dan ML bercinta. Wisnu menerima tantangan itu dengan syarat Mario tidak bercinta ML dengan pacarnya Manda selama satu bulan. Namun ternyata Wisnu justru jatuh hati pada adik Askar, berbagai konflik pun terjadi. Latar belakang produksi film cintaku selamanya adalah mengakomodasi animo masyarakat Indonesia terhadap kebangkitan film nasional, mencoba menguak dunia hedonis remaja Jakarta yang belum sepenuhnya tereksplore oleh film-film nasional saat ini, keprihatinan atas sikap permissive yang makin membudaya dikalangan remaja, memberikan sebuah perenungan bebas secara menghibur tanpa menggurui. Spesifikasi dari sampel film “pornografi” yang disensor dalam film cintaku selamanya adalah: Pertama setiap pengucapan kata “ML” hanya satu yang lulus sensor yaitu pada adegan taruhan antara Mario dan wisnu karena itu menyangkut awal cerita film tersebut. Kedua adegan orang yang bercinta dari long shot itu dipotong. Ketiga adegan ciuman antara Manda dan Mario dikurangi durasinya. Keempat pada reel kedua adegan ciuman dikurangi. Kelima adegan diskotik yaitu pada saat olga menari di bawah di buang, adegan kolam renang dan kolam spa dikurangi durasinya. Keenam adegan panti pijat dikurangi antara Mario, Wisnu, dan Vivi. Ketujuh adegan buka baju antara Lala dan Wisnu dipotong. Kedelapan adegan onani dipotong. Kesembilan adegan yang sebelumnya menampilkan dokter perempuan menjadi dr. Boyke supaya penyampaian pesannya lebih dapat mengena. 61

2. Peran LSF Dalam Penyensoran Film Kekerasan