Sejarah Singkat Berdirinya Lembaga Sensor Film

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA SENSOR FILM

A. Sejarah Singkat Berdirinya Lembaga Sensor Film

Lembaga Sensor Film merupakan salah satu lembaga yang mempunyai wewenang untuk meluluskan suatu film atau tidaknya untuk ditayangkan atau dipertunjukkan, selain itu lembaga sensor film berfungsi untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif perfilman dan menjadi Garda budaya bangsa di Indonesia dalam menghadapi era globalisasi dengan tetap menghargai nilai-nilai, moral dan kultur bangsa. Pada 9 September 1925 Eksistensi Sensor film di Indonesia bermula dengan terbitnya ordonasi film yang dimuat dalam Lembaran Negara No. 477 merupakan peraturan perundangan perfilman yang pertama di Indonesia Hindia Belanda. 5 Januari 1926 Pembaharuan ordonasi film menyangkut penyensoran dimuat dalam Lembaran negara No. 7. Tanggal 29 Desember 1930 Pembaharuan ordonasi film, dimuat dalam Lembaran Negara No. 447. 25 Oktober 1940 Penyempurnaan ordonasi film, dimuat dalam Lembaran Negara No. 507, Lembaga yang menyensor film dengan Nomenklatur de Film Commissie. Film Commisie berada dibawah Departemen dalam negeri Van Binnenlandse Zaken bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Ketua komisi diangkat diberhentikan oleh Gubernur Jenderal sedangkan anggota diangkat diberhentikan oleh Direktur Pemerintahan Dalam Negeri. keputusan Film Commissie hanya bisa diubah oleh Gubernur Jenderal. Tahun 1942 Runtuhnya kekuasaan Hindia Belanda dan masuknya pemerintah militer Hindia Jepang. 1945 – 1946 Kevakuman Lembaga Sensor Film. 1946 Di kawasan yang diduduki Belanda Jakarta oleh Belanda dibentuk kembali Film Commissie. 15 Agustus 1946 di wilayah Republik Indonesia Yogyakarta oleh Dewan Pertahanan Nasional diterbitkan surat keputusan pembentukan Badan Pemeriksaan Film yang diangkatdiberhentikan serta bertanggung jawab kepada Menteri Penerangan RI. Tahun 1948 Di kawasan pendudukan Belanda kembali diberlakukan film ordonasi 1940 yang diubah dalam Staatblad No. 155 yang urusan pengawasan film diberlakukan oleh panitia pengawas film dibawah Directeur van Binnelandse Bestuur. Tahun 1951 Terbitnya Undang undang No. 23 tahun 1951 yang menetapkan film sebagai aspek pendidikan dan budaya sehingga Pantia Sensor Film berada di bawah Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan PPK. Tanggal 5 Agustus 1964 Terbitnya Instruksi Presiden No. 012 tahun 1964 sebagai tindak lanjut penetapan Presiden No.1 tahun 1964 yang mengalihkan panitia sensor film dan kementerian PPK kepada Menteri Penerangan. 21 Mei 1965 Terbitnya SK Menteri Penerangan No. 46 SKM65 yang mengatur penyelenggaran penyensoran film di Indonesia melalui lembaga yang bernama Badan Sensor Film BSF. BSF beranggotakan 33 orang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Penerangan, dengan masa jabatan 3 tahun. Seketaris BSF merangkap jabatan Kepala Tata Usaha dengan jumlah pegawai sebanyak 23 orang. Penyensoran film dilakukan dengan memperhatikan segi keagamaan, kesusilaan, perikemanusiaan, kebudayaan, adapt istiadat, pendidikan, keamanan dan ketertiban umum, serta situasi politik. Tanggal 14 Juli 1968 Terbitnya SK Menpen No. 44SKM1968 yang menetapkan BSF berkedudukan di Jakarta dan bersifat nasional, beranggotakan 25 orang termasuk ketua dan wakil ketua. Seketaris BSF tidak lagi merangkap sebagai anggota hanya memimpin Seketariat sebagai unsur pelayanan administrasi dengan 24 karyawan. 30 Maret 1992 Disahkannya Undang-undang No. 8 Tahun 1992 tentang perfilman.3 Maret 1994 Ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1994. Tanggal 28 Oktober 1994 Terbit surat keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor 216KEPMenpen1994 tentang Tata Kerja Lembaga Sensor Film dan Tata Laksana Penyensoran. 26 Oktober 1999 Departemen penerangan RI dibubarkan daalam susunan Kabinet Reformasi. Atas saran presiden Abdurrahman Wahid, Sekretariat LSF berada dalam naungan Departemen Pendidikan Nasional. 28 Februari 2000 Terbit keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 2802000 tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Lembaga Sensor Film. Tahun 2000 Kepenggurusan LSF menyusun rancangan regulasi berupa Rancangan Peraturan Pemerintah pengganti PP No.7 Tahun 1994 dan Rancangan keputusan Mendiknas pengganti SK. Menpen No. 277 Tahun 1999. 16 Mei 2001 Terbit Surat keputusan kepala Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata No. KEP. 02Budpar2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Sensor Film yang berdasarkan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 kewenangan fasilitasi penyensoran film dan rekaman video komersial berada dibawah Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. 51

B. Visi dan Misi Lembaga Sensor Film LSF