Peran LSF Dalam Penyensoran Film Kekerasan

2. Peran LSF Dalam Penyensoran Film Kekerasan

Peranan sensor film terhadap film kekerasan itu dijelaskan pada peraturan pemerintah pasal 18 dan 19 No. 7 tahun 1994 tentang kekerasan yang tidak dibolehkan misalnya meresahkan ketertiban umum sebagai berikut : a. Mempertontonkan adegan kejahatan yang mengandung : 1 Modus operandi kejahatan secara rinci dan mudah menimbulkan rangsangan untuk menirunya, 2 Dorongan kepada penonton untuk bersimpati terhadap pelaku kejahatan itu sendiri, dan kemenangan kejahatan atas kejahatan dan kebenaran. b. Memperlihatkan kekejaman dan kekerasan secara berlebihan. c. Menitik beratkan cerita dan atau adegan pada permasalahan seks semata-mata. d. Mendorong sentimen kesukuan, keagamaan, asal keturunan dan antar golongan. e. Menggambarkan dan membenarkan penyalahgunaan dan atau kenikmatan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya. f. Mengandung hasutan untuk melakukan perbuatan melawan hukum. Selain itu adegan seperti pencekikan sampai memberikan kecemasan, pemukulan sangat sadis sampai mematikan dan hukuman mati misalnya orang tergantung itu tidak boleh divisualisasikan dan apabila terdapat adegan demikian atau masih memvisualisasikan adegan yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah maka kita akan memotongnya atau dihapus adegan tersebut kita juga 61 . Dokumentasi Production House Indika Entertainment, film”ML”dan cintaku selamanya. 2008. memberlakukan sensor pada adegan yang tidak sesuai dengan UU Perlindungan Anak UU PA. No. 23 Tahun 2002 dan PKDRT UU No. 23 Tahun 2004. Berikut ini adalah hasil film yang telah lulus sensor berkaitan ketertiban umum mengenai kekerasan yaitu film Ekskul yang disutradarai oleh Nayato, produser Shanker RS, penulis Eka D. sitorus, diperankan oleh VJ Ramon, Sammuel, Sheila Marcia, Metta Yunatria yang diputar 18 mei 2006 yaitu film yang menceritakan kehidupan remaja yang kurang mendapatkan kasih sayang dari keluarga dan mendapatkan intimidasi oleh teman-temannya di sekolah. Sinopsis: Joshua VJ Ramon seorang siswa SMU yang hidup penuh tekanan, baik di keluarga maupun di sekolah. Kedua orang tua Joshua menerapkan pola asuh yang keras. Setiap kekeliruan pasti akan berbuah hukuman yang melukai fisik dan emosi Joshua. Perlakuan yang nyaris sama pun dia terima di lingkungan sekolah. Joshua kerap kali mendapat cacian dan hukuman fisik dari teman-temannya yang menganggap Joshua sebagai Outsider orang yang aneh. Ditambah lagi dengan perlakuan sang guru yang pilih kasih. Joshua pernah pacaran dengan Kattie Metta Yunatria, siswi cantik di sekolah. Tetapi Katie menjadi paranoid terhadap Joshua yang berperilaku aneh, akhirnya Kattie memutuskan secara sepihak hubungan dengan Joshua dan menjadi dekat dengan Mike Sammuel, dan hal tersebut dianggap Joshua sebagai sebuah pengkhianatan. Tekanan demi tekanan yang terus diterima oleh Joshua membuat jiwa dan emosinya tidak stabil. Hingga pada suatu hari, Joshua menyandera beberapa teman sekolahnya yaitu Kattie, Jessica, Emi, Mike, Matius dan Jerry. Hal itu dilakukan karena dia merasa sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan kasar yang selalu diterimanya. Mereka semua tadinya dianggap teman oleh Joshua, tetapi akhirnya Joshua menyadari bahwa mereka adalah teman-teman yang palsu dan ia hanyalah sebuah lelucon bagi mereka. Adapun yang berkaitan dengan kekerasan dan ketertiban umum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah pasal 18 dan 19 No. 7 Tahun 1994 dalam film tersebut yang dipotong atau dihapus adalah bagian atau adegan merakit senjata atau pistol yang diperankan oleh Joshua VJ Ramon karena dapat mempengaruhi untuk menirunya. 62

B. Konsistensi Lembaga Sensor Film dalam Penyensoran