2. Subjek dan Objek Dakwah Subjek dakwah; bisa seorang atau sekolompok orang yang berorganisasi,
bisa dikaji dari sudut pandang al-Islam. Manusia diciptakan Allah dalam bentuk tubuh yang indah dan unik, mempunyai tugas memakmurkan bumi yang telah
diciptakan- Nya untuk bekal hidup manusia dalam memcapai kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Manusia diciptakan sebagai khalifah wakilAllah dan harus
mengabdi kepada-Nya dengan penuh keikhlasan. Diri manusia terdiri dari fisik dan non fisik, kedua-duanya memerlukan pemeliharaan, agar memerlukan
peranan dan fungsi untuk menyempurnakan hidup agar mencapai kesimbangan hidup di dunia dan di akhirat.
42
Objek dakwah adalah manusia, baik seorang atau lebih, yaitu
masyarakat. Pemahaman mengenai masyarakat itu bisa beragam, tergantung dari cara memandangnya. Dipandang dari bidang sosiologi, masyarakat itu
mempunyai struktur dan mengalami perubahan-perubahan. Di dalam masyarakat terjadi interaksi antara satu orang dengan orang lain, antara satu kelompok dengan
kelompok lain, individu dengan kelompok. Di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok, lapisan-lapisan, lembaga-lembaga, nilai-nilai, norma-norma,
kekuasaan, proses perubahan. Itulah pandangan sosiologi terhadap masyarakat. Pandangan psikologi lain lagi, demikian pula pandangan dari bidang antropologi,
sejarah, ekonomi, agama, dan sebagainya.
41
Abdul Kadir Sayid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar El- Tiba`ah Al-Mahmadiyah, 1987, Cet.I,h.10.
42
. Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Pamulang Timur, Ciputat ; Logos, 1997. h. 33.
Penelitian objek dakwah adalah berangkat dari permasalahan yang terdapat di dalam masyarakat itu, baik masyarakat yang telah memperoleh
dakwah Islamiyah maupun masyarakat yang belum memperoleh dakwah Islamiyah. Misalnya, mengapa umat Islam miskin harta padahal potensi untuk
memperoleh rezeki telah disediakan Allah, mengapa umat Islam ada yang menjadi penjahat, mengapa umat Islam melakukan cerai, kawin-cerai, kawin.?
43
3. Media Dakwah Secara etimologi media berasal dari bahasa latin ”median’’ yang berarti
alat perantara. Sedangkan media merupakan bentuk jamak dari kata median tersebut. Pengertian semantic media adalah segala sesuatu yang dijadikan sebagai
alat perantara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
44
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah ”alat’’ sarana komunikasi seperti koran, film, radio, poster, dan spanduk.
45
Sementara itu dalam kamus komunikasi pengertian media adalah ” sarana yang dipergunakan oleh komunikator sebagai saluran menyampaikan suatu pesan
kepada komunikan, apabila komunikasi jauh tempatnya, banyak jumlah atau kedua-duanya.
46
Demikian halnya dengan dakwah yang juga merupakan bagian dari aktivitas komunikasi sangat dibutuhkan media yang dapat menunjang proses
kegiatan dakwah Islamiyah, sehingga tujuan dakwah untuk menuju kehidupan masyarakat yang Islami dapat terwujud.
43
. Ibid., h. 35-36.
44
. Asmuni Syukir, “ dasar-dasar strategi dakwah’’ Surabaya : Al-ikhlas, 1993 h. 163
45
. Depdikbud, “ Kamus Indonesia’’ Bandung : CV Mundur Maju, 1989.h. 220
Sedangkan pengertian dari media dakwah itu sendiri adalah ” alat objektif yang menjadi saluran yang menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang
vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah”.
47
Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah, pada jaman
modern umpamanya : televisi, video, kaset rekaman, majalah, surat kabar dan yang seperti tersebut di atas, termasuk melalui berbagai macam upaya mencari
nafkah dalam berbagai sektor kehidupan.
48
4. Metode Dakwah