b. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika
Banyak para ahli dalam bidang pendidikan yang mengemukakan tentang definisi atau pengertian belajar. Menurut Walker, ”Belajar adalah
suatu perubahan-perubahan sebagai akibat dari mengalami”. Sedangkan menurut Houle, Belajar adalah proses aktif yang menghasilkan perubahan
perilaku baik pengetahuan, keterampilan dan perasaan. Bahkan ada yang mendefinisikan bahwa ”Belajar adalah usaha aktif seseorang, artinya tanpa
adanya usaha aktif tidak akan terjadi proses belajar pada diri orang tersebut”.
6
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri karena
siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Skinner berpandangan bahwa ”Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun”.
7
Belajar sering diartikan sebagai penambahan pengetahuan. Ada pula yang berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku karena
pengalaman. Pengertian belajar yang lain dikemukakan oleh Fontana. Menurut Fontana, belajar adalah ”suatu proses perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman”.
8
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
6
Soedijanto Padmowihardjo, Psikologi belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, h. 1.18.
7
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 9.
8
Udin S. Wiranataputra, dkk., Hakikat Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 1.2.
Berdasarkan perbedaan-perbedaan pendapat di atas mengenai pengertian belajar, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha
aktif yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan proses yang terjadi yang membuat seseorang melakukan
proses belajar disebut pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar”. Dalam Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
9
Istilah pengajaran bergeser menjadi pembelajaran yang diartikan sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk merubah
perilaku siswa ke arah positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Menurut Gagne dalam pembelajaran,
”peran guru lebih ditekankan kepada bagimana merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk
digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu”.
10
Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita menggunakan
istilah “proses belajar-mengajar” dan “pengajaran”. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager, pembelajaran adalah ”serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa”.
11
Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Dari
9
UU Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Tahun 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, h. 5.
10
Wati Susilawati, Belajar Pembelajaran..., h. 23-24.
11
Udin S. Wiranataputra, dkk., Belajar..., h. 1.6.
pengertian tersebut pembelajaran matematika meliputi guru, siswa, proses pembelajaran, dan materi matematika sekolah. Dan dapat dikatakan
pembelajaran matematika sekolah merupakan suatu proses yang sangat kompleks.
Pada pembelajaran matematika prinsip belajar adalah “berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan”.
12
Berbuat salah satunya menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara
penyelesaian secara informal dalam pembelajaran matematika di kelas. Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang
yang telah mengetahui sebelumnya. Oleh karena itu, materi yang diberikan kepada siswa bukan dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara
penyelesaiannya. Dalam pembelajaran ini, guru lebih banyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu.
Paradigma pembelajaran bercirikan adanya aktivitas siswa agar siswa belajar bagaimana belajar itu, bahkan merasakan munculnya habit
learning bagaimana belajar itu. Bagaimana guru membelajarkan siswa. Hal ini bisa terlaksana bila proses pembelajaran dapat mengajak siswa
terlibat mengkonstruk konsepprinsip matematika sejalan dengan pandangan konstrukvis, untuk mengerti merupakan proses adaptif dengan
mengorganisasikan pengalaman siswa. Pembelajaran terdiri dari semua aktivitas bertujuan dari guru yang
diarahkan untuk mempermudah belajar oleh siswa. Pembelajaran menurut Wahyudin, adalah ”suatu proses aktif dan menuntut supaya para siswa ikut
serta dalam aktivitas yang tidak mesti bersifat lahir dan fisik, dapat saja berupa menyimak, membaca, dan berpikir”.
13
12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2008, h. 95.
13
Wati Susilawati, Belajar Pembelajaran..., h. 26.
Aktivitas pembelajaran tidak terlepas dari adanya interaksi. Dalam pembelajaran, interaksi sangat diperlukan. Karena tanpa interaksi proses
pembelajaran tidak akan berlangsung maksimal. Menurut Wiranataputra, ”Pembelajaran adalah adanya interaksi”. Interaksi tersebut antara siswa
yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik dengan guru, siswa lainnya, tutor, media, atau sumber lainnya. Ciri lain dari pembelajaran
adalah ”adanya komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan
evaluasi pembelajaran”.
14
Merujuk pada pengertian pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang mengacu pada tujuan
yang sistematik dan terarah untuk mewujudkan perubahan tingkah laku yang positif dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pembelajaran
harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman dalam belajar.
c. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Matematika