Pengertian Matematika Belajar dan Pembelajaran Matematika

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik

1. Belajar dan Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, Mathematike, yang berarti “relating to learning“. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir. 1 R. Soedjadi menyatakan bahwa “Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir”. Menurut Chanles Echels matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-hubungannya. Sedangkan Herman Hudoyo mendefinisikan ”Matematika sebagai sesuatu yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan yang logis”. 2 Johnson dan Rising mengatakan bahwa “Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol”. James dan James dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa “Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai 1 Erman Suherman,dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung : JICA-UPI, 2001, h. 18. 2 Sri Anitah, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, h. 7.4. bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. 3 Matematika yang diajarkan di jenjang persekolahan yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas disebut matematika sekolah. Matematika Sekolah berorientasi kepada kepentingan dan perkembangan IPTEK. Hal tersebut menunjukkan bahwa matematika sekolah tidaklah sepenuhnya sama dengan matematika sebagai ilmu. Karena memiliki perbedaan antara lain dalam hal “1 penyajian, 2 pola pikirnya, 3 keterbatasan semestanya. 4 tingkat keabstrakannya”. 4 Oleh karena itu matematika sekolah memiliki peranan penting bagi kehidupan siswa. Tidak hanya memenuhi kebutuhan praktisnya saja, tetapi juga untuk mengembangkan sikap kritis, logis, sistematis, dan kreatif. Perkembangan kognitif siswa dalam mengkonkritkan objek matematika yang abstrak menjadi mudah dipahami oleh siswa perlu diusahakan dalam pembelajaran matematika. Selain itu “struktur sajian matematika sekolah tidak harus menggunakan pola pikir deduktif semata, tetapi dapat juga digunakan pola pikir induktif. Ini tidak berarti bahwa kemampuan berpikir deduktif dan memahami objek abstrak boleh ditiadakan begitu saja”. 5 Beberapa uraian di atas tentang matematika, penulis menyimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang logika mengenai ide-ide, bilangan, bentuk, susunan dan besaran yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. Dengan matematika kita dapat berlatih berpikir secara logis dan dengan matematika ilmu pengetahuan yang lainnya bisa berkembang dengan cepat. 3 Erman Suherman,dkk., Strategi Pembelajaran..., h. 18. 4 Wati Susilawati, Belajar Pembelajaran Matematika, h.7. 5 R. Soedjadi dan Djoko Musno, Matematika 2: Petunjuk Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Jakarta: Balai Pustaka,1996, h. 1.

b. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika