Faktor Terbentuknya Respon Respon

maka individu selain tergantung pada stimulus juga tergantung pada keadaan individu itu sendiri. Faktor stimulus yang akan mendapatkan individu ada 2 faktor yaitu : a Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu terdiri dari dua unsur yakni rohani dan jasmani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila terganggu salah satu unsur saja, maka akan melahirkan hasil tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara 1 orang dengan orang lain. Unsur jasmani atau fisiologis meliputi keberadaan, keutuhan dan cara kerja alat indera, urat syaraf dan bagian-bagian tertentu pada otak. Unsur-unsur rohani dan fisiologis yang meliputi keberadaan, perasaanfeeling, akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi. b Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada pada lingkungan. Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan factor stimulus. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya, menyatakan bahwa factor pisis berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus, dan stimulus akan mengenai alat indera. 8 8 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum Yogyakarta : UGM,1996 h. 55. Seseorang yang melakukan tanggapan satu waktu menerima bersama- sama stimulus. Supaya stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat, apabila stimulus tidak akan ditanggapi atau disadari oleh individu yang bersangkutan, dengan demikian ada batas kekuatan yang minimal dari stimulus. Batas kekuatan minimal stimulus yang menimbulkan kesadaran pada individu disebut ambang absolut, sebelah bawah atau juga disebut ambang stimulus. Kurang dari kekuatan tersebut individu tidak akan menyadarinya.

B. Siswa

1. Pengertian Siswa atau Anak Didik

Seorang anak disebuat anak didik apabila ia menjadi penanggung jawab pendidik tertentu. 9 Menurut Langeveld dalam buku Ilmu Pendidikan, anak didik adalah anak atau orang yang belum memeperoleh kedewasaan atau seseoran yang asih menjadi tanggung jawab pendidik tertent; anak didik tersebut adalah anak yang memiliki sifat ketergantungan kepada pendidiknya itu, karena ia secara alami tidak berdaya, ia sangat memerlukan bantuan pendidiknya untuk dapat menyelenggarakan dan melanjutkan hidupnya baik secara jasmaniah maupun rohaniah. 9 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999, h. 10. Berdasarkan UUSPN Nomor 2 tahun 1989, Pasal 1 Ayat 6 dan Pasal 23 Ayat 1 dan penjelasannya, pengertian “peserta didik” yaitu anggita masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 10 Anak didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai mahluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai Warga Negara, sebagai anggota masyarakt dan sebagai pribdi atau individu. 11

2. Karakteristik atau Sifat Khas Peserta Didik antara lain :

a. Anak didik adalah seorang yang belum dewasa atau belum memperoleh kedewasaan; ia masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik tertentu. b. Anak didik adalah anak yang sedang berkembang; sejak lahir sampai meninggal anak mengalami perkembangan. Karena itu pendidik harus membantu membimbing perkembangan anak baik perkembangan jiwa, pengetahuan, dan penguasaan diri terhadap lingkungan sosialnya. 10 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan. hal. 12 11 Abu Hamdani dan Nur Unbiyati, Ilmu Pendidikan Jakarta : Rineka Cipta, 2001, h. 251.